Pilpres 2024

Dukung Prabowo Subianto Bikin Presidential Club, Zulkifli Hasan: Itu Ide yang Sangat Bagus

Prabowo Subianto canangkan Presidential Club yang diisi mantan Presiden RI, yaitu Megawati Soekarnoputri, SBY, hingga Joko Widodo.

Penulis: Nurmahadi | Editor: Sigit Nugroho
Warta Kota/Nuri Yatul Hikmah
Ketua Umum Parta Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mendukung ide Presiden terpilih, Prabowo Subianto, terkait Presidential Club atau Klub Presiden. 

WARTAKOTALIVE.COM, TANGERANG - Ketua Umum Parta Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mendukung ide Presiden terpilih, Prabowo Subianto, terkait Presidential Club atau Klub Presiden.

Menurut Zulkifli, ide yang dicanangkan Prabowo merupakan langkah yang bagus.

Diketahui, Presidential Club merupakan perkumpulan presiden, yang diisi oleh mantan Presiden RI sebelumnya, dimulai dari Megawati Soekarnoputri, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), hingga Joko Widodo.

Menteri Perdagangan yang juga karib disapa Zulhas itu menilai, kekecewaan di Pilpres 2024 harus dikesampingkan demi kepentingan Indonesia.

"Itu ide yang sangat bagus dari Prabowo. Jadi begini, apa sih artinya sakit hati karena kan sudah kelar MK dan apapun sudah selesai," kata Zulhas kepada wartawan usai melakukan peninjauan di Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta, Senin (6/5/2024).

"Jadi apa sih artinya kepentingan kelompok, golongan, dan partai dibandingkan kepentingan Indonesia," ujar Zulhas.

Baca juga: Zulkifli Hasan: Eko Patrio Calon Menteri!

Baca juga: Putri Zulkifli Hasan Punya Pacar Baru, Verrell Bramasta: Diaminkan aja, Dia Sosok yang Baik

Baca juga: MUI Bela Zulkifli Hasan yang Diduga Menistakan Salat, Minta Tidak Ada Politisasi Agama

Zulhas berharap, Ide Prabowo untuk mewujudkan Presidential Club bisa berjalan dengan baik.

Sehingga, para Presiden RI terdahulu dapat memberikan masukan, untuk mewujudkan Indonesia Maju tahun 2045.

"Kita betul-betul berharap ide pak Prabowo bisa berjalan, sehingga mantan presiden bisa bersama-sama memberikan advice, memberikan masukan agar di tahun 2045, kita bisa mewujudkan Indonesia Maju," papar Zulhas.

BERITA VIDEO: Zulhas Sidak Bandara Soetta, Pastikan Permendag Soal Kebijakan & Pengaturan Impor Tak Bermasalah

Gerindra: Semua Harus Optimistis, Kita Jangan Manas-manasin

Sementara itu, Juru Bicara Menhan RI sekaligus Presiden RI terpilih Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak, menyebut bahwa Prabowo ingin membentuk Klub Presiden.

Melalui klub itu nantinya Prabowo akan meminta masukan dari para presiden terdahulu yang masih hidup.

Presiden yang dimaksud adalah Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri, Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) serta Prabowo Subianto selaku Presiden RI terpilih 2024-2029.

"Pak Prabowo secara berulang menyebutkan beliau ingin sekali duduk bareng, diskusi panjang dengan para mantan presiden nantinya, sehingga ada presidential club,” kata Dahnil Dikutip dari acara Kompas Petang Kompas TV pada 29 April 2024.

Menurut Dahnil, melalui Klub Presiden, Prabowo ingin adanya sharing pengalaman dari para Presiden sebelumnya mengenai cara memimpin negara.

Prabowo juga ingin meminta pendapat dalam penyusunan kabinet pemerintahan.

Dahnil menyebut bahwa Prabowo berkomitmen dalam melanjutkan pemerintahan, tidak hanya pemerintahan Jokowi, melainkan juga SBY, dan Megawati.

Baca juga: Kata Golkar Soal Presidential Club Ala Prabowo Subianto, Mampu Persatukan Presiden Terdahulu

Terkit rencana pembentukan forum itu, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman, meminta kepada seluruh pihak untuk tidak menjadi pemantik hambatan terciptanya forum Klub Presiden dengan mengungkit hubungan antara Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Megawati Soekarnoputri.

Habiburokhman berharap, agar ketegangan politik yang pernah terjadi antara ketiga tokoh itu untuk bisa diredam dan diselesaikan seiring selesainya kontestasi Pilpres 2024.

Diketahui, publik menilai akan ada tantangan untuk dibentuknya Klub Presiden usulan Prabowo Subianto karena adanya ketidakharmonisan hubungan ketiga pemimpin bangsa tersebut.

"Saya pikir kita semua harus optimistis jangan justru kita manas-manasin 'wah ini gak ketemu ga bakal ketemu' kadang-kadang ada pengamat yang begitu juga metertawakan ide tersebut ibu Mega gak mungkin ketemu Pak SBY, ibu Mega gak mungkin ketemu Pak Jokowi," kata Habiburokhman kepada awak media saat ditemui di Kompleks Parlemen, DPR MPR, Senayan, Jakarta, Senin (6/5/2024).

Baca juga: Ini Sosok Orang Toxic yang Dilarang Luhut Binsar Pandjaitan Masuk Kabinet Prabowo Subianto

Menurut Wakil Ketua Komisi III DPR RI itu, sejatinya hubungan antara SBY dan Jokowi dengan Megawati harusnya sudah selesai.

Ketiganya bisa kembali bersatu dalam tujuan bersama yang menciptakan kesejahteraan bagi bangsa Indonesia dengan saling memberikan masukan dan gagasan.

"Menurut saya yasudah lah ya, yang kemarin kita biarkan, dinamika yang kemarin terjadi memang harus terjadi tapi saat ini dan ke depan kita kedepankan persatuan kita saling mengedepankan semangat untuk merangkul," ujar Habiburokhman.

"Kenapa? ini bukan untuk pribadi atas kelompok masing-masing kok ini untuk bangsa dan negara dan kami yakin hati kecil para pemimpin tersebut sama semua," ujarnya.

Habiburokhman berpandangan, jika memang kepentingannya adalah untuk bangsa, maka seharusnya seluruh elemen dan stakeholder bisa membantu.

BERITA VIDEO: Kemenhub Buka Suara Soal Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior Hingga Tewas
 

Terlebih kata dia, ke depan, Indonesia akan dihadapkan oleh beragam ketidakpastian dunia.

Terutama persoalan geopolitik internasional dan ketegangan di beberapa negara di dunia yang secara langsung maupun tidak langsung berdampak pada Indonesia.

Atas hal itu, kebersamaan para pemimpin bangsa membangun dan memberikan gagasan sangat diperlukan.

"Kalau sudah bicara kepentingan bangsa dan negara bicara situasi saat ini kan penuh tantangan ini temen-temen, geopolitik internasional ada ketegangan bener gak? saya pikir tokoh-tokoh bangsa akan mengedepankan egonya masing-masing dan bisa akhirnya saling bertemu," tutur Habiburokhman. (*)

Baca Wartakotalive.com berita lainnya di Google News

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved