Pilpres 2024

MUI Bela Zulkifli Hasan yang Diduga Menistakan Salat, Minta Tidak Ada Politisasi Agama

Majelis Ulama Indonesia (MUI) tidak mau memperpanjang pernyataan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan yang dianggap telah menistakan salat.

Editor: Desy Selviany
Istimewa
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) K.H Anwar Iskandar 

Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo

WARTAKOTALIVE.COM - Majelis Ulama Indonesia (MUI) tidak mau memperpanjang pernyataan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan yang dianggap telah menistakan salat.

Pihak MUI meminta agar pernyataan Zulkifli Hasan (Zulhas) agar tidak dipolitisir. Ketua Umum MUI KH Anwar Iskandar pun memahami pernyataan Zulhas hanya bercanda.

Dikutip dari Tribunnews.com, Anwar menerangkan bahwa saat ini sedang berlangsung masa Pilpres 2024.

Sehingga banyak hal yang dikaitkan dengan politik dan membuat suasana memanas.

Namun kata dia, ucapan yang disampaikan Zulhas soal kata Amin di penghujung bacaan surat Al-Fatihah dan jari saat tahiyat punya konteks candaan.

Dia pun berharap publik tidak melebih-lebihkan hingga membuat suasana kian gaduh.

Anwar juga meminta semua pihak termasuk para capres-cawapres berhati-hati untuk bercanda soal agama.

"Nah karena ini nuansanya politik sehingga akhirnya jadi ramai. Akhirnya ramai. Tetapi saya berharap bahwa kita ini berhati-hati," kata Anwar dalam keterangannya, Kamis (21/12/2023).

MUI kata Anwar, mengambil posisi memberi nasihat kepada para kiai, ulama, politisi maupun capres - cawapres untuk berhati - hati menggunakan diksi agama.

Baca juga: Polemik Salat, Komandan Timnas AMIN Mendesak Zulkifli Hasan Minta Maaf: Jangan Cederai Ritual Agama!

Ia juga mengimbau seluruh rakyat Indonesia menjaga persatuan di tahun politik 2024 ini. Dirinya berpesan untuk menghindari adanya perpecahan selama Pemilu.

"Jadi MUI mengambil posisi memberi nasehat kepada para kiai, ulama, politisi juga kepada calon-calon presiden, cawapres untuk berhati-hati dalam menggunakan diksi-diksi agama," kata dia.

MUI mengimbau agar masyarakat tidak terprovokasi pernyataan Zulkifli Hasan yang dianggap menistakan salat.

"Rakyat juga kita nasehati supaya tidak terprovokasi ke hal-hal yang tidak menguntungkan. Kita tetap pemilu damai, aman. Bahwa ada perbedaan pilihan, ya itu bagian dinamika demokrasi tapi tidak berarti membawa akibat hancurnya Indonesia," lanjutnya.

Lebih lanjut, Pengasuh Ponpes Al-Amien Kediri ini menyatakan dalam salat, membunyikan kata Amin di ujung surat Al-Fatihah merupakan hal yang sunnah.

Sehingga ia meminta hal itu tak dipolitisir oleh semua pihak dan tidak dicampuradukan dalam politik.

"Suatu kalimat yang disunnahkan oleh syariat untuk dibunyikan setelah orang membaca waladholin atau ketika orang berdoa. Itu hukumnya sunnah, aslinya seperti itu," jelas Anwar.

(Wartakotalive.com/DES/Tribunnews.com)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved