Berita Nasional
Volume Sampah Plastik Tumbuh 5 Persen Setiap Tahun, Kemasan Guna Ulang Perlu Digalakkan
Kemasan Guna Ulang Perlu Digalakkan untuk Kurangi Timbulan Sampah Plastik, Volume Sampah Plastik Tumbuh 5 Persen Setiap Tahun
"Saat ini, 70 persen bisnis Danone-AQUA merupakan produksi air minum dengan kemasan galon guna ulang yang praktiknya telah sepenuhnya sirkular,” katanya.
Dijelaskannya, saat ini kemasan Galon Guna Ulang AQUA telah digunakan hingga 150 juta masyarakat Indonesia.
Baca juga: Yayasan Kelola Sampah Indonesia Ungkap Audit Sampah Plastik di Sungai yang Benar Harus Menyeluruh
Melalui model bisnis guna ulang ini pihaknya berkomitmen untuk dapat menghadirkan produk air minum yang berkualitas sekaligus mengurangi timbulan sampah yang mungkin terjadi.
"Praktik Kemasan Galon Guna Ulang ini juga dapat meminimalisir dampak terhadap lingkungan dengan lebih rendah karbon, serta lebih efisien dalam penggunaan air dan plastik. Dengan penggunaan selama bertahun-tahun oleh konsumen di Indonesia, tanpa disadari galon guna ulang telah membentuk budaya reduce dan reuse di Indonesia," tambahnya.
Aqua juga sudah lebih dari 10 tahun menghilangkan tutup plastik bening pelapis tutup botol karena dianggap tidak penting, dan sulit didaur ulang tapi minuman tetap terjaga keamanannya tanpa harus menambah timbulan sampah.
Sejalan dengan hal tersebut, Peneliti Ekonomi Lingkungan Lembaga Penyelidikan Ekonomi Masyarakat Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI ), Bisuk Abraham Sisungkunon, menyatakan salah satu alasan konsumen memilih galon guna ulang adalah membantu meminimalisir dampak lingkungan.
Riset menyatakan bahwa tanpa penggunaan Galon Guna Ulang, 7 dari 10 konsumen akan beralih pada penggunaan kemasan sekali pakai.
Baca juga: Urban Greenpeace Ungkap Tingkat Daur Ulang Sampah Plastik di Indonesia Sangat Rendah
Dengan demikian, tentunya hal ini akan berpotensi meningkatkan timbulan sampah kemasan sekali pakai hingga 770 ribu ton per tahun.
Akibatnya, emisi sampah plastik akan bertambah hingga 1.655.500 ton per tahun.
"Mungkin kita sama-sama paham bahwa sampah plastik dapat didaur ulang, namun butuh waktu dan biaya tambahan dalam proses pengumpulan dan penyortiran," ujar Bisuk Abraham
"Hal ini dikarenakan, industri menggunakan plastik yang berbeda saat membuat kemasan sehingga pengepul perlu memisahkan kemasan sekali pakai, label, dan juga tutupnya. Belum lagi keterbatasan titik pengumpulan, sehingga membuat sampah daur ulang yang harus diangkut berpotensi menyumbangkan emisi karbon," tambahnya.
| BBKSDA Riau Sebut 3 Harimau yang Keroyok Petani Tak Berniat Membunuh: Sedang Ajari Anak Berburu |
|
|---|
| DPP Golkar Tegur Kader yang Pidanakan Pembuat Meme Bahlil ke Polda Metro |
|
|---|
| Dedi Mulyadi Buktikan Tuduhan Purbaya Salah Soal Dana Mengendap Jawa Barat |
|
|---|
| Bahlil: Saya Pernah Busung Lapar, Karena Itu Program Gizi Gratis Harus Didukung |
|
|---|
| Dedi Mulyadi Jawab Tantangan Purbaya, Cek Langsung ke Bank Indonesia |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.