Pilpres 2024

Prabowo Berada di Persimpangan Setelah Dilantik jadi Presiden, Tinggalkan Jokowi Sambut PDIP?

Presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto diprediksi akan membuat gebrakan setelah dilantik pada Oktober 2024 dengan meninggalkan Jokowi demi PDIP.

Sekretariat Presiden
Presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto diprediksi akan membuat gebrakan setelah dilantik pada Oktober 2024 dengan meninggalkan Jokowi demi PDIP. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto diprediksi akan membuat sebuah gebrakan setelah dilantik pada Oktober 2024 mendatang. 

Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Adi Prayitno memperkirakan Prabowo Subianto meninggalkan Presiden Joko Widodo demi membuka jalan untuk PDI-P. 

"Rasa-rasanya setelah 20 Oktober, Prabowo ini akan jauh memprioritaskan PDI-P ketimbang Jokowi yang sudah tak lagi jadi presiden," ujar Adi dalam program Obrolan Newsroom Kompas.com, Selasa (30/4/2024).

"Tapi per hari ini, saya membaca Prabowo masih cukup menghargai dan menjadikan Jokowi sebagai variabel penting. Karena sampai tanggal 20 saya kira Jokowi masih jadi presiden," sambungnya.

Menurut Adi, sosok Jokowi sudah tidak menjadi penting bagi Prabowo setelah lengser dari jabatan presiden yang sudah diemban selama dua periode. 

Sementara Prabowo setelah dilantik menjadi presiden pada 20 Oktober 2024 akan menjadikan PDI-P sebagai prioritas bergabung ke pemerintahan.

Pasalnya apabila Jokowi masih ikut campur dalam pemerintahan Prabowo-Gibran, PDI-P tidak akan senang untuk ikut berkoalisi.

"Oleh karena itu, setidaknya PDI-P barrier politiknya bagaimana hubungan Prabowo dan Jokowi. Kalau sudah tak baik-baik saja, bukan tidak mungkin PDI-P itu akan jadi bagian dari koalisi," kata Adi.

Maka dari itu, Adi meminta publik melihat apa yang terjadi setelah Jokowi menyerahkan kursi presiden kepada Prabowo pada 20 Oktober 2024.

Baca juga: PKS Buka Peluang Masuk Pemerintahan Prabowo, Partai Gelora: Ideologi Mereka Mau Dibawa ke Mana?

Adi meyakini bahwa Prabowo pasti akan mengedepankan dukungan yang berlimpah di parlemen.

Dari situ, kata dia, bisa terlihat apakah Jokowi masih dianggap sosok yang penting atau tidak bagi Prabowo.

"Karena kalau mau jujur, Prabowo ini pasti akan bicara ke depan, bagaimana mendapatkan dukungan berlimpah, dukungan politik, dukungan partai solid, sehingga semua keputusan politik bisa berjalan dengan baik," jelasnya.

Adi meyakini bahwa Gerindra dan Prabowo tidak nyaman jika PDI-P berada di luar kekuasaan.

Pasalnya, PDI-P merupakan partai pemenang Pileg 2024 dan pemilik kursi terbanyak di parlemen.

Mereka juga berpengalaman sebagai oposisi.

"Mereka bisa kritis dan selalu bisa resisten setiap keputusan politik Prabowo," kata Adi.

"Pasca (Jokowi) tak lagi jadi presiden, Prabowo akan memilih, lebih penting mana antara PDI-P dan Pak Jokowi," imbuhnya.

Baca juga: Partai Gelora Khawatir PKS Gabung Prabowo-Gibran, Mahfuz Sidik: Apa Kata Pendukung Fanatiknya?

Banggakan Jokowi

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengundang presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dalam acara  halal bihalal di Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Minggu (28/4/2024).

Dalam sambutanya Prabowo mengatakan, dirinya tengah fokus untuk terus mempersiapkan diri jelang pelantikan presiden dan wakil presiden pada 20 Oktober 2024.

Persiapan tersebut di antaranya mempelajari masalah-masalah yang dihadapi oleh bangsa,  hingga menggelar diskusi dengan semua unsur guna merumuskan langkah-langkah strategis untuk membangun Indonesia. 

Langkah itu diambil agar dirinya dapat langsung bekerja usai pelantikan, tanpa membuang waktu.

“Kami belajar masalah, kami kumpulkan para pakar, kami diskusi dengan semua unsur agar kami (dapat) rumuskan langkah-langkah sehingga tanggal 20 Oktober nanti dengan penyerahan mandat, tidak akan ada vakum, tidak akan ada waktu yang terbuang,” tutur Prabowo. 

Prabowo mengakui, selama proses persiapan tersebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) banyak membantu dan memperhatikan dirinya. 

Hubungan keduanya pun disebut Prabowo menjadi lebih akrab.

Salah satu contohnya, Jokowi kerap memanggil Prabowo dengan sebutan ‘Menhan’.

Namun, saat ini telah berganti menjadi ‘Mas Bowo’.

“Harus saya sampaikan di sini, betapa besar Pak Joko Widodo menyiapkan saya Saudara-saudara sekalian. Beliau seorang (sosok) yang boleh saya katakan sangat teliti. Beliau sangat teliti,” kata Prabowo.

“Sampai sekarang pun beliau memperhatikan saya dan saya merasa disiapkan benar-benar. Kemarin-kemarin saya masih dipanggil ‘Menhan’ kan, sekarang sudah lebih akrab, (dipanggil) ‘Mas Bowo’,” sambungnya.

Prabowo menambahkan, salah satu bentuk persiapan dan perhatian dari Jokowi adalah saat ia mendapat petunjuk untuk melakukan kunjungan kehormatan ke sejumlah negara. 

Pada awal April 2024, Prabowo tercatat berkunjung ke Tiongkok serta Jepang.

Setelah itu, Prabowo juga berencana untuk melakukan kunjungan ke Timur Tengah, sebagaimana yang diarahkan oleh Presiden Jokowi. 

Pesan Jokowi

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan pesan kepada Prabowo-Gibran usai ditetapkan sebagai pemenang Pilpres 2024.

Pesan itu disampaikan Jokowi terpisah dari acara penetapan pemenang Pilpres 2024 pada Rabu (24/4/2024) seperti dimuat Sekretariat Presiden.

Jokowi mengatakan bahwa saat ini Presiden dan Wakil Presiden terpilih sudah ditetapkan oleh KPU RI.

Maka saat ini kata Jokowi, Presiden dan Wakil Presiden terpilih harus mempersiapkan diri dengan perencanaan-perencanaan yang sudah dikampanyekan.

Jokowi ingin Presiden dan Wakil Presiden terpilih langsung bekerja usai dilantik.

“Kemudian hari ini KPU menetapkan jadi sudah artinya Presiden dan Wakil Presiden terpilih harus mempersiapkan diri dengan perencanaan-perencanaan yang sudah dikampanyekan, setelah dilantik langsung kerja,” ucapnya.

Ketika ditanya soal tim transisi, Jokowi menolak hal tersebut. Kata Jokowi, saat ini Jokowi pemerintah menyiapkan transisi agar bisa berjalan mulus dan baik.

Sehingga Presiden dan Wakil Presiden terpilih bisa langsung bekerja usai dilantik.

Namun kata Jokowi, hal itu jika diminta dari Presiden dan Wakil Presiden terpilih.

Sebelumnya Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI resmi menetapkan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih.

Adapun penetapan tersebut berdasarkan hasil dari rapat pleno yang digelar di kantor KPU RI, Menteng Jakarta Pusat, Rabu (24/4/2024).

Kemudian pembaca berita acara KPU tentang penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden-Wapres terpilih dilakukan oleh Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari.

Tak hanya Hasyim, Ketua KPU itu juga ditemani para Komisioner lainnya.

"Menetapkan Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Nomor Urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Terpilih periode 2024-2029 dalam Pemilihan Umum 2024 dengan perolehan suara sebanyak 96.214.691 suara atau 58,59 persen," tutur Hasyim.

(Kompas.com/Adhyasta Dirgantara, WartaKotalive.com/Alfian Firmansyah)

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved