Kabinet Prabowo

Partai Gelora Khawatir PKS Gabung Prabowo-Gibran, Mahfuz Sidik: Apa Kata Pendukung Fanatiknya?

Saat ini Prabowo-Gibran sedang sibuk, mulai menyusun kabinet. NasDem dan PKB yang tadinya berseberangan dapat jatah, PKS ikut-ikutan.

Editor: Valentino Verry
partaigelora.id
Sekjen Partai Gelora Mahfuz Sidik menolak jika PKS gabung di kabinet Prabowo-Gibran. Menurutnya, itu tak etis, mengingat saat kampanye kerap menyerang. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Saat ini pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sedang diburu elit partai politik (parpol).

Umumnya mereka datang ingin berdiskusi dan menyatakan mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran, dengan harapan dapat jatah menteri.

Setelah melihat Partai NasDem dan PKB mendukung Prabowo-Gibran, PKS pun ikut-ikutan.

Baca juga: PKS Bidik Wali Kota Depok Ikut Pilkada Jabar, Mohammad Idris: Siapa yang Melamar Saya, Harus Bayar!

Seperti diketajui ketiga parpol itu tadinya tergabung di Koalisi Perubahan mendukung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN).

Namun, keinginan PKS merapat ke ke koalisi Prabowo-Gibran tidak berjalan mulus.

Pasalnya, Partai Gelora yang sejak awal mendukung pencapresan Prabowo Subianto menentang keras rencana bergabungnya PKS ke Koalisi Indonesia Maju (KIM).

Presiden terpilih Prabowo Subianto juga belum menunjukkan tanda setuju menyambut keinginan PKS tersebut.

Prabowo diketahui tidak menghadiri acara halal bihalal yang digelar PKS pada akhir pekan lalu.

Baca juga: Partai Gelora Tolak PKS Gabung Koalisi Indonesia Maju karena Dianggap Suka Buat Narasi Mengadu Domba

Padahal PKS telah mempersiapkan karpet merah untuk Presiden terpilih itu.

Bagaimana sikap Prabowo-Gibran, pilih rangkul PKS atau khianati Gelora yang sejak awal mendukung Prabowo sebagai Capres?

Sekjen Partai Gelora Mahfuz Sidik pun merespons terkait wacana bergabungnya PKS ke koalisi Prabowo-Gibran.

Mahfuz Sidik menyebut jika PKS menjadi bagian dari Koalisi Indonesia Maju, maka akan menjadi sinyal pembelahan antara PKS dengan massa ideologisnya.

"Jika sekarang PKS mau merapat karena alasan proses politik sudah selesai, apa segampang itu PKS bermain narasi ideologisnya? Apa kata pendukung fanatiknya? Sepertinya ada pembelahan sikap antara elite PKS dan massa pendukungnya," kata Mahfuz Sidik dalam keterangannya, Minggu (28/4/2024).

Baca juga: Tiga Orang Terdekat Jokowi Digadang-gadang Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Mahfuz Sidik berujar bahwa selama masa kampanye Pilpres 2024, PKS melakukan serangan negatif secara masif kepada Prabowo-Gibran, terutama kepada Gibran Rakabuming Raka, WaliKota Solo dan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Seingat saya selama proses kampanye, di kalangan PKS banyak muncul narasi sangat ideologis dalam menyerang sosok Prabowo-Gibran," ujar Mahfuz Sidik.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved