Pilpres 2024
Pengamat Nilai Jika PKS-PDIP Jadi Oposisi Bakal Jadi Keuntungan Prabowo-Gibran, Begini Alasannya
Untuk mempertebal kekuatan, Prabowo-Gibran perlu menggandeng partai-partai yang bisa diajak kerjasama, seperti PKB dan Partai Nasdem.
Penulis: Yolanda Putri Dewanti | Editor: Feryanto Hadi
Laporan wartawan wartakotalive.com Yolanda Putri Dewanti
WARTAKOTALIVE.COM JAKARTA -- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) diprediksi menjadi oposisi pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Dosen Ilmu Politik & International Studies Universitas Paramadina yang juga Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam mengatakan ada keuntungan yang diperoleh Pemerintahan Prabowo-Gibran jika PDIP dan PKS menjadi oposisi.
"Hingga saat ini) setidaknya ada dua partai yang belum terbuka pintu komunikasi untuk bergabung ke pemerintahan, yakni PKS dan PDIP. Jika PKS dan PDIP menjadi kekuatan oposisi, maka hal itu akan menguntungkan pemerintahan Prabowo-Gibran. Karena PDIP dan PKS ibarat air dan minyak, basis ideologinya sangat berbeda bahkan bertolak belakang," kata Khoirul dalam keterangannya, dikutip Jumat (26/4/2024).
Baca juga: Nasdem dan PKB Merapat ke Kubu Prabowo-Gibran, PBB: Yang Kerja Keras Jangan Sampai Terlupakan
Menurutnya, PKS dan PDIP adalah dua partai politik besar yang paling berpeluang untuk menjadi oposisi bagi Pemerintahan Prabowo-Gibran lima tahun ke depan.
"Kedua partai itu memang berpeluang bisa memainkan peran kritis dalam konteks kebijakan publik, namun akan kesulitan untuk membangun gerakan politik oposisional yang solid dan memadai karena ada akar faksinalisme akut akibat perbedaan ideologi," jelas dia.
Dia menyebut, untuk mempertebal kekuatan, Prabowo-Gibran perlu menggandeng partai-partai yang bisa diajak kerjasama, seperti PKB dan Partai Nasdem.
Khoirul menilai kehadiran PKB dan Partai Nasdem akan memberikan kekuatan politik di parlemen. Menurutnya, pendekatan Prabowo dengan Nasdem dan PKB akan mengembangkan kekuatan politik pemerintahan Prabowo-Gibran menjadi sekitar 70 persen kekuatan parlemen.
Baca juga: PDIP Ngeyel, Gugat Hasil Pilpres 2024 ke PTUN, Silfester Matutina: Kalau Jantan Tarik aja Menterinya
Jumlah itu dinilai sudah lebih dari cukup untuk sebuah pemerintahan dengan sistem presidensial yang berada di tengah sistem multipartai.
Di samping adanya perkoalisian, Khoirul pun menyebut perlunya partai politik yang berada di posisi oposisi.
"Pemerintahan Prabowo-Gibran hendaknya tetap membuka ruang bagi hadirnya kekuatan oposisi yang memadai, untuk menjaga cheking and balancing system dalam mekanisme demokrasi dan tata kelola pemerintahan," tutupnya.
PBB Ingatkan Prabowo jangan Lupakan Partai Pendukung
Ketua Majelis Syura Partai Bulan Bintang (PBB) Masrur Anhar merespon bergabungnya sejumlah partai ke kubu pasangan Prabowo-Gibran.
Diketahui, PBB menjadi salah satu partai pengusung Prabowo-Gibran yang masuk dalam Koalisi Indonesia Maju.
Apalagi, kini kubu dari lawan sudah mempunyai sikap untuk berkerja sama yakni Nasdem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Menurut Masrur, menjadi hal yang wajar ketika Partai lain itu akan bergabung.
Tetapi kata dia, jangan sampai Partai yang sudah mendukung sejak awal itu terlupakan termasuk PBB.
Baca juga: Prabowo-Gibran Harus Wujudkan Makan Siang Gratis, Lanjutkan UU Perampasan Aset dan Kasus BLBI
"Mudah-mudahan yang sudah bekerja keras kayak PBB tidak ketinggalan. Jangan sampai yang berseberangan malah dapat yang bekerja keras terlupakan begitu," kata Masrur usai hadiri halalbihalal Majelis Syuro PBB di markas partainya Kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat (26/4/2024).
Sebelumnya, Ketua Umum Partai NasDem yakni Surya Paloh bersama jajarannya menyambangi kediaman Presiden terpilih Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara No IV, Jakarta Selatan, Kamis (25/4/2024) sore.
Usai bertemu Prabowo lebih dari satu jam, Surya Paloh mengumumkan sikap baru partainya setelah kalah dalam pemilihan presiden (pilpres) 2024.
Kata Surya Paloh, kini pihaknya mendukung pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
"NasDem hari ini menyatakan kembali menegaskan mendukung pemerintahan baru di bawah Prabowo-Gibran," kata Surya Paloh.
Tak hanya Nasdem, Presiden terpilih Prabowo Subianto juga mengungkapkan, jika pertemuannya dengan Gus Imin membicarakan PKB ingin terus bekerja sama dengan Gerindra.
"Kita ingin terus bekerja sama untuk sebesar-besarnya kebaikan dan kepentingan negara. Kita (Indonesia) punya potensi luar biasa," ungkap Prabowo di markas PKB, Senen Jakarta Pusat pada Rabu (24/4/2024).
Timnas AMIN Dibubarkan
Sebelumnya diberitakan, Juru Bicara Tim Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) Billy David Nerotumilena mengatakan Timnas AMIN akan dibubarkan pekan depan.
Sebelumnya, Cak Imin menyebut Timnas AMIN akan dibubarkan pada Jumat (26/4) di kediaman Anies, kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
"Tidak jadi (hari ini), diundur pekan depan," jelas Billy kepada wartawan, Jumat (26/4/2024).
Billy belum dapat memastikan tanggal pasti agenda itu. Namun, ia mengatakan perubahan jadwal lantaran banyak anggota Timnas AMIN yang sedang tak berada di Jakarta.
"Ada agenda mendesak pasangan AMIN dan banyak anggota Timnas yang sedang tidak di Jakarta," jelas dia.
Ekspresi Penuh Arti
Ekspresi Anies Baswedan penuh arti saat mendengar isu Prabowo Subianto hendak berkunjung ke markas Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Ekspresi Anies Baswedan itu terlihat saat wawancara usai penetapan pemenang Pilpres 2024 di KPU RI pada Rabu (24/4/2024).
Muhaimin Iskandar (Cak Imin) awalnya ditanya perihal isu markas PKB akan disambangi Presiden terpilih Prabowo Subianto.
Cak Imin pun tampak malu-malu saat ditanya kedekatannya dengan Prabowo Subianto.
Baca juga: Alasan Anies Baswedan Hadir di Penetapan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024
Ketika ditanya apakah kemungkinan akan kembali berlabuh ke pangkuan Prabowo Subianto, Cak Imin tidak menjawab lugas.
“Kita lihat, kita lihat,” ucapnya sambil tertawa malu-malu.
Ketika dikonfirmasi apakah benar Prabowo Subianto akan menyambangi markas PKB, Cak Imin hanya tertawa.
“Kita lihat saja bentar,” bebernya.
Ekspresi Anies Baswedan pun tersorot usai reaksi malu-malu Cak Imin yang diduga akan berlabuh ke Prabowo Subianto.
Anies Baswedan awalnya tampak cuek sambil bermain handphone dan kemudian ikut tertawa.
Diketahui usai ditetapkan sebagai presiden terpilih, Prabowo Subianto menyambangi Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKB, di Jalan Raden Saleh, Jakarta Pusat, Rabu (24/4/2024).
Prabowo tiba di kantor DPP PKB sekitar pukul 14.00 WIB.
Baca juga: Anies Baswedan Siap Diskusi dengan Prabowo usai Kalah di Pilpres: Kita Teman dalam Demokrasi
Prabowo langsung disambut oleh Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, yang sebelumnya juga sempat hadir dalam acara penetapan di Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Setelah berfoto dan menyapa awak media, mereka berdua kemudian masuk ke kantor DPP PKB.
Karpet merah membentang di bagian lobi untuk menyambut Prabowo. Selain Cak Imin, terlihat juga para petinggi DPP PKB seperti Sekjen DPP PKB Hasanuddin Wahid, Ketua DPP PKB dan juga Menteri Desa Halim Iskandar.
Terlihat juga Bendahara Umum PKB Bambang Susanto.
Sedangkan dari kubu Prabowo, tampak hadir Ketua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad dan Sekretaris Jenderal DPP Gerindra Ahmad Muzani.(m27)
Baca berita WartaKotalive.com lainnya di Google NEWS
Tim Sinkronisasi Prabowo-Gibran Tegaskan Pemangkasan Makan Bergizi Rp 7.500 Cuma Isu |
![]() |
---|
Gibran Mundur dari Wali Kota Solo, Mardani Ali Sera Sebut Perlu Banyak Menyerap dan Siapkan Diri |
![]() |
---|
Menko PMK Muhadjir Sebut Transisi Pemerintahan Jokowi ke Prabowo Sudah Dibahas Dalam Rapat Kabinet |
![]() |
---|
AHY Dukung Prabowo Tambah Pos Kementerian dan Tak Persoalkan Berapa Jatah Menteri untuk Demokrat |
![]() |
---|
Prabowo-Gibran Ngopi Santai di Hambalang, Gerindra: Sangat Mungkin Bahas Format dan Formasi Kabinet |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.