Kebakaran

Satu Keluarga Tewas, Lima Orang Terluka Dalam Kebakaran Hebat di Mampang, Begini Kondisinya

Satu Keluarga Tewas, Lima Orang Terluka Dalam Kebakaran Hebat di Mampang, Begini Kondisinya

Penulis: Nurmahadi | Editor: Dwi Rizki
Wartakotalive.com/ Nurmahadi
Tujuh orang yang sempat terjebak kobaran api dalam kebakaran di toko bingkai di Jalan Mampang Prapatan Raya, Jakarta Selatan, Kamis (18/4/2024) malam, akhirnya ditemukan tewas. Ketujuh jenazah ditemukan tewas terbakar di lokasi puing kebakaran, pada Jumat (19/4/2024) pagi sekira pukul 07.30 WIB. 

“Satu ada yang memotong kayu, ada yang membetulkan kompresor, ada juga yang menyemprotkan bensin ke kayu. Karena, kayu ini ada rayapnya,” ujar David melanjutkan.

Ruang bawah tanah pada toko bingkai Saudara Frame & Gallery ini diduga menjadi tempat di mana api pertama kali muncul.

“Tiba-tiba ada api yang menyambar, kemudian membakar bangunan dan ruko ini,” kata David.

Lalu kebarakan semakin parah setelah meledaknya alat kompresor.

“Terjadi ledakan kompresor dari dalam toko bingkai (yang menjadi penyebab kebakaran),” ujar Perwira Piket Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Selatan Imbang Satriana dalam keterangannya, Jumat (19/4/2024).

Banyaknya material yang mudah terbakar kemudian membuat api cepat merambat dan membesar.

7 Jasad Ditemukan di Satu Ruangan yang Sama

Pada pukul 19.35 WIB, petugas pemadam kebakaran sampai di lokasi dan mulai memadamkan api.

Ternyata kebakaran tidak hanya terjadi di bangunan satu lantai yang berada di bagian depan, tetapi juga merembet ke belakang.

Bangunan bagian belakang sendiri merupakan gedung empat lantai.

Hingga Jumat (19/4/2024), api belum berhasil dipadamkan. David mengatakan bahwa petugas pemadam kebakaran menemui sejumlah kendala.

“Sampai subuh pukul 04.00 tadi api belum dapat dipadamkan. Yang menjadi kendala adalah ternyata di bangunan tersebut adalah tipe semen yang menurut informasi para saksi yang sudah kami himpun, di situlah pertama kali saksi melihat api muncul,” ungkap David.

Berdasarkan pemeriksaan para saksi, kebakaran diduga dipicu dari ledakan alat kompresor yang berada di lantai basemen atau ruang bawah tanah.

Namun demikian, polisi masih akan menelusuri apakah alat kompresor tersebut menjadi penyebab kebakaran di toko bingkai tersebut.

“Dari saksi mendengar ada ledakan. Kemudian kami sudah sinkronkan dengan sanksi lain, memang ada alat kompresor di lantai basemen itu, tapi apakah itu menjadi penyebab kebakaran atau belum, nanti kita akan masih menunggu pemeriksaan di laboratorium forensik,” terang David.

Sumber: Warta Kota
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved