Kesehatan
Tips Aman Konsumsi Daging Merah di Pekan Lebaran, Agar Tidak Berdampak Buruk Bagi Kesehatan
Berikut Tips mengonsumsi daging merah selama pekan Lebaran agar tidak menganggu kesehatan
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Idul Fitri adalah momen yang dinanti bagi umat muslim setelah berpuasa sebulan penuh.
Salah satu tradisi saat Idul Fitri atau selama pekan Lebaran, adalah makan ketupat dan rendang.
Menikmati berbagai hidangan yang nikmat jelas boleh saja, tetapi, jangan sampai berlebihan agar kesehatan tidak terganggu.
Baca juga: Tips Agar Fisik Pemudik Prima selama Perjalanan Mudik, Jangan Lupa Air Putih dan Istirahat
Salah satunya yang harus diperhatikan adalah saat mengonsumsi daging merah. Daging merah berasal dari hewan mamalia, seperti sapi, kambing, dan domba.
Jenis daging ini mengandung zat besi heme yang memberikan warna merah.
Zat besi merupakan mikronutrien yang diperlukan oleh tubuh, terlebih bagi mereka yang mengalami anemia defisiensi besi.
Namun, di sisi lain, daging merah menjadi isu risiko kesehatan, yakni keterkaitan daging merah dengan risiko kanker.
Beberapa orang percaya bahwa mengonsumsi daging merah dapat menjadi silent killer yang meningkatkan kemungkinan terkena kanker terutama kanker pankreas, sementara yang lain berpendapat bahwa ini hanya mitos belaka.
Medical Underwriter Sequis dr Debora Aloina Ita Tarigan mengatakan, daging merah mengandung protein tinggi, zat besi, seng, dan vitamin B12 yang esensial untuk tubuh.
Daging merah bisa tetap dikonsumsi, tetapi perhatikan cara mengolahnya, yakni ketika dimasak jangan terlalu matang atau gosong.
Pertimbangkan juga porsi makannya agar tidak terlalu sering dan tidak berlebihan.
Baca juga: Tips Finansial Kelola THR dari Sequis
Dr Debora juga menjelaskan terkait isu daging dibakar menggunakan arang apakah dapat memicu kanker.
Yakni jika daging dipanasi terlalu lama hingga gosong maka zat pada daging berubah menjadi zat yang bersifat karsinogenik.
Adapun karsinogen merupakan zat yang dapat menyebabkan kanker dengan cara mempengaruhi gen atau merusak sel-sel normal menjadi sel kanker.
Hindari penggorengan yang berlebihan atau penggunaan minyak berlebih yang dapat berpotensi menambah kalori dan lemak.
Konsumsi Susu Whey Protein Bantu Pemulihan Otot Selepas Aktivitas |
![]() |
---|
Pertama di Asia, RS EMC Grha Kedoya Rilis Alat PET/CT Seluruh Tubuh dengan Kecepatan Pindai 4 Menit |
![]() |
---|
Rekomendasi Nakes Jadi Faktor Utama Keputusan Pembelian Suplemen di Indonesia |
![]() |
---|
Tes Skrining Otak bisa Dilakukan Lewat Aplikasi, Simak Caranya |
![]() |
---|
Bukan Sekadar Estetika, JEC Soroti Peran Vital Oculoplasty untuk Organ Penglihatan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.