Mudik Lebaran
5 Hari Jelang Lebaran 2024, Penjaja Uang Receh Bermunculan di Depok
Penjaja uang receh tampak berjejer di Jalan Raya Muchtar hingga Jalan Raya Sawangan, Kota Depok, Jawa Barat.
Penulis: Hironimus Rama | Editor: Sigit Nugroho
WARTAKOTALIVE.COM, SAWANGAN - Jelang Hari Raya Idulfitri 2024, penjaja uang receh bermunculan di Kota Depok, Jawa Barat.
Dari pantauan TribunnewsDepok.com, penjaja uang receh tampak berjejer di Jalan Raya Muchtar hingga Jalan Raya Sawangan, Kota Depok.
Para penjaja uang receh itu mengincar para pemudik yang akan masuk ke pintu Tol Sawangan.
Salah seorang penjaja uang receh bernama Rosmiati di Jalan Raya Muchtar mengaku baru mulai berjualan uang receh pada hari ini, Jumat (5/4/2024).
"Hari ini baru mulai jualan, karena baru dapat uang dari bandar," kata Rosmiati, Jumat (5/4/2024).
Warga Kecamatan Limo itu mengungkapkan pembeli uang recah sejauh ini masih sepi.
"Belum banyak yang beli, mungkin karena belum banyak warga yang mudik hari ini," ucap Rosmiati.
Rosmiati menjual uang receh pecahan Rp 1.000, Rp 2.000, Rp 5.000, Rp 10.000 hingga Rp 20.000.
"Satu bundel uang receh ada 100 lembar. Saya dapat untung Rp 10.000 hingga Rp 15.000 per bundel," ujar Rosmiati.
Baca juga: Cerita Lena, Nekat Banting Stir dari Jual Kopi Jadi Penjual Uang Receh Jelang Lebaran
Menurut Rosmiati, penjualan uang receh tahun ini tergolong sepi.
Hal itu terjadi, karena bandar susah mendapatkan uang receh.
"Kami susah mendapatkan uang dari bandar. Katanya bandar juga susah mendapatkan uang dari bank," beber Rosmiati.
Perempuan yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga ini berharap bisa mendapatkan keuntungan dari penjualan uang receh ini.
"Harapan saya uang recah laku selama arus mudik ini sehingga bisa mendapatkan dana untuk merayakan Idul Fitri nanti," papar Rosmiati.
BERITA VIDEO: Detik_detik PO Bus Agra Mas Terbakar Di Exit Tol Adiwerna
Banting Stir dari Jual Kopi Jadi Penjual Uang Receh
Diberitakan sebelumnya, keberkahan bulan Ramadan, ternyata dirasakan juga oleh Lena (34) penyedia jasa penukaran uang di Terminal Lebak Bulus, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan.
Kamis (4/3/2024) siang, Lena terlihat bolak-balik di Terminal Lebak Bulus, sambil menjajakan jasa penukaran uang kepada para penumpang.
Meski diguyur hujan, Lena masih semangat menenteng tas selempang, berisi uang pecahan Rp 5 ribu hingga Rp 100 ribu.
Tangan Lena tampak terampil menghitung pecahan uang, ketika ada penumpang yang hendak menukarkan uang.
"Ibu saya mau nuker Rp 300 ribu jadi pecahan Rp 10 ribuan dong," ucap pembeli.
"Boleh bu, biaya jasanya Rp 15 ribu ya, jadi bayarnya Rp 315 ribu," jawab Lena.
Setelah melayani satu pembeli, Lena pun langsung berlalu, dan kembali berkeliling terminal, mencari calon pembeli lainnya.
Semua itu, dilakukan Lena guna mendapatkan uang tambahan, agar anak-anaknya bisa tetap mengenyam pendidikan.
Kepada wartakotalive.com, Lena mengaku telah menggeluti profesi ini selama dua tahun.
Profesi jasa penukaran uang ini, dilakukan Lena hanya saat bulan Ramadan saja.
"Sudah dua kali, ini tahun yang kedua. Kalau saya cuma setahun sekali, khusus pada saat Ramdan aja," ucap dia.
Wanita asal Garut, Jawa Barat itu mendapatkan uang berbagai pecahan, dari kakak iparnya.
Sekali penukaran kata Lena, para pembeli dikenakan biaya jasa sebesar Rp 15 ribu saja.
Dari uang Rp 15 ribu itu, Lena hanya mendapatkan upah sebesar Rp 5 ribu.
"Kalau tahun ini, biaya jasanya Rp 15 ribu, Rp 10 ribunya saya kasihkan ke kaka ipar saya, nah saya cuma dapat Rp 5 ribu," ungkap dia.
Sebelum menjalani aktivitas penyedia jasa penukaran uang, Lena kerap menjajakan kopi kepada para penumpang di Terminal Lebak Bulus.
Kesempatan bulan Ramadan ini pun digunakan Lena, bekerja menyediakan jasa penukaran uang, untuk mendapatkan tambahan penghasilan.
"Maksudnya biar ada tambahan sedikit, daripada sekarang cuma jualan sepi, apa gimana, dengan penukaran uang ini kan ada orang yang nuker kita bersyukur juga alhamdulillah ada rezeki buat nambah-nambah," ungkap dia.
"Karena saya aslinya tukang kopi, cuma ikut-ikutan aja, buat nambah-nambah penghasilan, nyekolahin anak-anak saya," tambahnya.
Pada Ramadan tahun lalu, Lena mengaku mendapatkan keuntungan sebesar Rp 1,5 juta, selama bekerja sebagai penyedia jasa penukaran uang pada bulan Ramadan.
"Kalau tahun lalu, dapet Rp 1,5 juta. Kalau tahun ini uang itu harganya mahal, dan uang di bank juga enggak ngeluarin banyak. Saya Baru mulai hari ini, tapi alhamdulillah udah banyak yang nuker, udah dapet Rp 300 ribu hari ini," kata Lena. (m41)
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News
| Mudik Lebaran Sukses, Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho Dipuji Presiden Prabowo |
|
|---|
| Okupansi Tembus 86 Persen, KAI Catat 902.000 Lebih Tiket Terjual Selama Angkutan Lebaran 2025 |
|
|---|
| Kamar Kost Pegawai Kompas.com Dibobol Maling saat Mudik Lebaran, Uang Tunai Rp 20 Juta Raib |
|
|---|
| Masyarakat Puji Rekayasa Lalin yang Diterapkan saat Mudik Lebaran, tapi Masih Ada Catatan |
|
|---|
| Selama Libur Lebaran 2025, Okupansi Penumpang KA di Daop 1 Jakarta Capai 105 Persen |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/Salah-seorang-warga-beli-uang-receh-di-Jalan-Raya-Muchtar-Sawangan-Kota-Depok.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.