Korupsi Timah

Harvey Moeis Tersangka Korupsi Timah, Akankah Dicerai? Sandra Dewi: Susah Senang Kita Tetap Bersama

Publik heboh atas berita penangkapan Harvey Moeis, suami Sandra Dewi, karena tersangkut kasus korupsi di PT Timah Tbk. Akankah mereka cerai?

Editor: Valentino Verry
tribunnews.com
Harvey Moeis dan Sandra Dewi berkomitmen untuk tetap saling menjaga dan bersama hingga akhir hidup, meski cobaan datang. 

Sebab tidak mungkin kejahatan korporasi seperti ini bisa berlangsung bertahun-tahun tanpa diketahui pejabat berwenang.

Ini salah satu postingan Sandra Dewi dan Harvey Moeis saat mereka anniversary ke-4.
Ini salah satu postingan Sandra Dewi dan Harvey Moeis saat mereka anniversary ke-4. (istimewa)

"Karena itu Komisi VII DPR RI akan mendukung upaya Kejaksaan Agung menuntaskan kasus ini hingga ke akar-akarnya," ujarnya, Selasa (2/4/2024).

"Kami juga akan panggil pihak-pihak terkait di Kementerian ESDM dan BUMN Pertambangan untuk meminta penjelasan terkait persoalan tersebut," imbuh Mulyanto.

Mulyanto menambahkan, terbongkarnya kasus ini menambah ironi pengelolaan SDA di Indonesia.

Di tengah kondisi ekonomi masyarakat yang masih belum pulih karena Covid-19, para pesohor dan selebriti justru malah menampilkan kehidupan mewah bergelimang harta, yang ternyata diduga berasal dari hasil korupsi uang negara milik rakyat.

"Ini sungguh sangat mengusik rasa keadilan kita," ujarnya.

Mulyanto mensinyalir kasus korupsi yang terstruktur, sistematik dan massif (TSM) ini melibatkan jaringan mafia minerba besar.

Aktor korupsinya bukan sekedar individu-personal tetapi bersifat korporasi-organisasional.

Dan ini telah terjadi selama bertahun-tahun, baik pada komoditas batubara, nikel dan sekarang timah.

"Bayangkan berapa banyak kekayaan ibu pertiwi yang dihisap para koruptor kakap ini," kata Mulyanto.

"Sementara Pemerintah sudah mati rasa dan tidak peduli," tegasnya.

"Terbukti Satgas Tambang Ilegal yang sudah didesakkan berbagai pihak belum juga terbentuk, apalagi bekerja secara TSM juga," lanjutnya.

Penyebabnya, menurut Mulyanto, karena beking mafia tambang ini terlalu kuat, apalagi usia pemerintahan yang ada sekarang tinggal seumur jagung.

Fakta ini sekaligus membuktikan, bahwa sistem ekonomi sumber daya tambang kita masih bersifat ekstraktif, yang hanya menguntungkan segelintir orang kaya dan berkuasa, serta memiskinkan masyarakat banyak.

Karena itu Mulyanto mendesak pemerintahan yang akan datang menjadikan masalah ini sebagai pekerjaan rumah super prioritas, yang dibuktikan di 100 hari kerja pertama mereka.

"Pemerintah yang akan datang harus bisa membuktikan diri, bahwa mereka tidak kalah dari mafia tambang dan para bekingnya," tandasnya.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved