Penganiayaan
Oknum TNI AD yang Terlibat Pengeroyokan di Jakarta Pusat Terancam Sanksi Pemecatan
Kepala Dinas Penerangan TNI AD, Brigjen TNI Kristomei Sianturi mengatakan pihaknya akan memberi sanksi berat bagi oknum TNI yang terlibat pengeroyokan
Penulis: RafzanjaniSimanjorang | Editor: Junianto Hamonangan
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Empat orang warga terkapar di depan Polres Metro Jakarta Pusat usai dikeroyok oknum anggota TNI, Kamis (28/3/2024) dini hari.
Ke empat warga tersebut diduga terlibat dalam pengeroyokan rekan anggota TNI, Prada Lukman di pasar Cikini, yang terjadi sehari sebelumnya.
Kepala Dinas Penerangan TNI AD, Brigadir Jenderal TNI Kristomei Sianturi angkat bicara terkait pengeroyokan yang dilakukan oleh anggotanya tersebut.
"Kami akan dalami mengapa dibawa ke sana (depan Polres Metro Jakarta Pusat). Ini lagi pendalaman," katanya, Kamis (28/3/2024) saat menggelar konferensi pers di kawasan Monas.
Saat ini, sebanyak 14 anggota TNI diperiksa oleh pihaknya untuk menari keterlibatan dalam pengeroyokan tersebut.
Kristomei menjelaskan, awalnya oknum anggota TNI tersebut mendatangi tempat korbannya untuk menanyakan siapa yang melakukan pengeroyokan kepada rekannya (Prada Lukman).
Oknum anggota TNI pun sempat meninggalkan lokasi usai mendapat jawaban para korban.
Namun, selang beberapa lama, oknum TNI kembali datang dan melakukan pengeroyokan.
Usai melakukan aksinya, para korban dibawa dan diletakkan di depan Polres Metro Jakarta Pusat.
Atas aksi tersebut, para pelaku pengeroyokan terancam sanksi tegas, baik sanksi disiplin hingga pemecatan.
Baca juga: Nekat Keroyok Anggota TNI, 4 Pria Ditemukan Tergeletak Babak Belur di Depan Polres Metro Jakpus
"Nanti akan dilihat apa peran masing-masing orang. Itulah ukuran untuk menentukan hukumannya. Jadi tidak bisa dipukul rata," ujar Kristomei.
Kristomei menyebut, jika anggotanya terbukti melalukan tindak pidana, maka hukuman yang diberikan pun hukuman pidana melalui pengadilan militer.
"Dan prosesnya pasti terbuka," sambungnya.
Sebelumnya diberitakan empat orang pria tergeletak di depan Polres Jakarta Pusat, Kamis (28/3/2024) dini hari dengan kondisi babak belur.
Ke empat pria tersebut korban penganiayaan sejumlah oknum TNI.
Kepala Dinas Penerangan TNI AD, Brigadir Jenderal TNI Kristomei Sianturi dan Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, serta Danpomdam Jaya/Jayakarta Brigadir Jenderal TNI Irsyad Hamdie Bey Anwar langsung menggelar konferensi pada Kamis (28//2024).
Diketahui, dua peristiwa berbeda yang berkesinambungan untuk mengetahui kasus tersebut.
Peristiwa pertama adalah pengeroyokan terhadap Prada Lukman pada Rabu (27/3/2024) di Cikini, dan pengeroyokan yang dilakukan oleh oknum TNI terhadap sejumlah orang.
"Perlu kami sampaikan bahwa sekitar 01.00 WIB tadi tiba-tiba di halaman (jalan raya) Polres Jakarta Pusat tergeletak empat orang dalam kondisi terluka dengan sejumlah orang yang melakukan penganiayaan," ujar Susatyo.
Ia menerangkan, pengeroyokan tersebut tidak terlepas dari kejadian pengeroyokan terhadap Prada Lukman yang dilakukan sekelompok orang di Pasar Cikini.
Baca juga: Respon Jokowi Soal Sidang MK yang Sebut Dirinya Pakai Bansos dan Menteri untuk Menangkan Prabowo
Dalam pengeroyokan pada Rabu dini hari tersebut, Polsek Menteng yang mendapat informasi datang dan mengevakuasi Prada Lukman dan membawa korban ke rumah sakit.
Polisi turut menangkap satu pelaku pengeroyokan bernama Odi Rohyadi (30).
Polisi juga berkoordinasi dengan TNI karena korban adalah anggota TNI.
Dalam perkembangan kasus tersebut, polisi memeriksa sembilan saksi.
Lalu, menetapkan dua tersangka tambahan.
"Pelaku pertama itu Odi Rohadi dengan peran meneriakkan maling, dan membawa ke rumah kosong. Kemudian Fazli (28) dengan peran membawa tali untuk mengikat Prada Lukman, dan Maulana (33) yang melakukan pemukulan," kata Susatyo.
Pihaknya pun terus melakukan pengembangan.
Memasuki Kamis dini hari, rekan-rekan Prada Lukman datang untuk memastikan para pelaku ditangani secara serius.
"Karena semakin banyak teman-teman Prada Lukman yang datang, kami menghubungi piket Garnisun. Kemudian teman-teman Prada Lukman kami berikan pengertian dan pulang," katanya.
Baca juga: Jambret di Jaksel Tega Rampas Dompet Wanita Paruh Baya, Handphone dan Uang Rp 130 Ribu Raib
Tak lama setelahnya, tiba-tiba pukul 01.00 WIB, empat orang diletakkan di depan Polres Metro Jakarta Pusat dengan kondisi babak belur.
Piket Garnisun yang masih ada di lokasi bersama polisi langsung mengevakuasi korban ke rumah sakit di Kemayoran.
Diketahui para korban tinggal di dalam satu kontrakan di dekat TKP (pasar Cikini).
"Setelah kami evakuasi, kami langsung koordinasi dengan Pomdam Jaya karena ada dugaan keterlibatan dari oknum TNI," katanya.
Sementara itu, Danpomdam Jaya/Jayakarta Brigadir Jenderal TNI Irsyad Hamdie Bey Anwar mengatakan pihaknya telah memeriksa sejumlah anggota dari peristiwa tersebut.
Namun pihaknya belum memastikan jumlah anggota terlibat.
"Ada beberapa orang yang belum ditentukan jumlahnya melakukan pengeroyokan terhadap orang-orang yang diduga terlibat dalam pengeroyokan anggota bernama Prada Lukman," katanya.
Saat ini, ada 14 anggota yang diperiksa.
Namun jumlah tersebut bisa bertambah maupun berkurang tergantung dari pemeriksaan. (raf)
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.
Tidak Terima Ditegur Gara-gara Lawan Arah, Seorang Pria Aniaya Pengendara di Cibinong Bogor |
![]() |
---|
Terungkap Alasan Pasangan Sejenis Aniaya hingga Telantarkan Bocah di Kebayoran Lama Jaksel |
![]() |
---|
Seorang Pria Jadi Korban Penganiayaan Perempuan di Depok, Pelaku Sempat Ludahi Korban |
![]() |
---|
Sempat Kabur Usai Aniaya Polisi di Depan Poslantas Gunung Sahari Jakpus, Seorang Pemuda Ditangkap |
![]() |
---|
Tegur Pemotor Tidak Pakai Helm, Polisi Dianiaya di Depan Poslantas Gunung Sahari Jakpus |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.