Berita Nasional
Sigit Danang Joyo Dianggap Layak Gantikan Firli Bahuri Sebagai Ketua KPK, Ini Sepak Terjangnya
Sigit Danang Joyo Dianggap Layak Gantikan Firli Bahuri Sebagai Ketua KPK, Ini Sepak Terjangnya
Dalam tayangan podcast YouTube Hermanto Tanoko yang dirilis 15 Maret 2024, Sigit mengatakan ia lahir dan besar di Yogyakarta. Setelah menamatkan pendidikan SLTA, ia kuliah di Fakultas Hukum Hukum UGM.
Sigit bercerita saat mengikuti UMPTN untuk seleksi masuk UGM, pada akhirnya ia lolos dan mengambil di fakultas hukum UGM.
Saat berkuliah ia aktif di Senat Mahasiswa 1998, dia terlibat aktif di organisasi kampus, sigit pun diminta menjadi koordinator Forum Komunikasi Senat Mahasiswa Yogyakarta.
Dia bercerita saat kuliah, sempat ikut demo juga. Ketika lulus, sigit dan teman-teman sekampusnya membuat Indonesian Court Monitoring (Pengawasan Peradilan).
Almarhum adnan buyung nasution, Todung Mulia Lubis, Mahfud MD, Kamal Firdaus dikenalnya saat aktif di lembaga Pengawasan Peradilan. Sembari waktu itu saya juga kerja di lawyers.
Sigit juga berbagi kisah dirinya dapat bekerja di Kementerian keungan. Dia menyebutkan karena dorongan ibunya, untuk menjadi PNS, ia berhasil diterima di Kementrian Keuangan sejak tahun 2002.
Selama dua tahun di kementrian keuagan baru dia mendapat beasiswa ke Prancis di Sorbonne University mengambil jurusan perpajakan. Ia mendapat beasiswa dari pemerintah Prancis, karena statusnya sebagai pegawai negeri sipil di lingkungan kementrian keuangan.
"Asal muasal sistem perpajakan kita ini ya dari Perancis," tuturnya ketika berbicara dengan Hermanto Tanoko, crazy rich asal Surabaya yang rajin membuat podcast untuk edukasi kepada pengusaha.
Membenahi Dirjen Pajak Paska Kasus Gayus
Pada akhir 2007 ia kembali ke Indonesia dan ditempatkan di kantor pusat.
Beberapa tahun berselang, Dirjen Pajak diterpa badai besar, yakni pada 2009 hingga 2010, ketika kasus Gayus Halomoan Partahanan Tambunan meledak.
Pegawai Ditjen pajak golongan III A tersebut terlibat dengan sejumlah kasus mafia pajak dan memiliki harta hingga puluhan miliar.
Padahal Gayus ketika itu baru berusia 31 tahun, dan sebagai pegawai ditjen pajak yang belum genap 10 tahun bekerja.
Kasus tersebut memberikan dampak yang sangat luar biasa kepada perbaikan sistem perpajakan di Indonesia. Kala itu, Indonesia dipimpin oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
"Ada tim yang dibentuk oleh staff khusus presiden untuk perbaikan sistem. Waktu itu dirjennya pak Tjiptardjo. Disebut ada kebutuhan, ini perlu orang pajak untuk perbaikan sistemnya itu betul-betul tepat sasaran. Saya terpilih. Saya gabung di staff khusus presiden waktu itu," kata Sigit.
Le Minerale Running Squad Latih Ratusan Pelari Persiapan Virgin Marathon di JRF 2025 |
![]() |
---|
Mahfud MD Menolak Wacana Pembubaran DPR RI, Oegroseno Malah Sakit Hati |
![]() |
---|
Hendardi Menilai Presiden Prabowo Melanggar Undang Undang, Publik Harus Menolak, Ini Penjelasannya |
![]() |
---|
Tergusur Pariwisata, 12.000 Hektar Sawah di Bali Hilang Dalam Satu Dekade |
![]() |
---|
PK Gugur Karena Absen! Silfester Matutina Terancam Dieksekusi Kejari |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.