Ramadan 2024

TANYA USTAZ: Menangis Tidak Batalkan Puasa, Berikut Penjelasan Lengkapnya

Guru di Yayasan Pendidikan Al Hikmah, Achmad Yani, mengatakan bahwa kesedihan merupakan hal yang manusiawi bagi seseorang.

Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Sigit Nugroho
WartaKota/Fitriyandi Al Fajri
Guru di Yayasan Pendidikan Al Hikmah, Mampangprapatan, Jakarta Selatan, Achmad Yani, saat ditemui di DPRD DKI Jakarta, Senin (18/3/2024). 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Sebagai makhluk yang memiliki emosional atau berperasaan, manusia dapat bahagia dan bersedih atas peristiwa penting yang dialami.

Terkadang rasa ini bisa dialami ketika manusia sedang menjalani ibadah puasa di bulan suci Ramadan.

Guru di Yayasan Pendidikan Al Hikmah, Mampangprapatan, Jakarta Selatan, Achmad Yani, mengatakan bahwa kesedihan merupakan hal yang manusiawi bagi seseorang.

Apalagi jika orang tersebut mengalami musibah sehingga memicu kesedihan baginya.

“Ini sesuatu hal yang wajar. Dalam kehidupan bisa saja kita menghadapi musibah. Sebagai contoh orangtuanya meninggal dunia,” kata Yani pada Selasa (19/3/2024).

Baca juga: Secangkir Teh Jadi Teman Berbuka Puasa Ramadan, Ini 10 Teh Paling Sehat Diminum Setiap Hari

Baca juga: Gelar Safari Ramadan 2024, Grup MIND ID Jalankan Pilar Pembangunan Sosial

Baca juga: Waspada, Kota Depok Rawan Pembobolan Rumah saat Ramadan, 2 Warga Jadi Korban dalam Sepekan

Pria yang merupakan Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD DKI Jakarta itu berujar bahwa musibah bisa menimbulkan kesedihan bagi seseorang, hingga air mata keluar.

Yani menganggap, kejadian itu tidak masalah dan tidak akan membatalkan puasa saat bulan Ramadan.

“Ini nggak membatalkan puasa karena seseorang itu sedih ditinggalkan orangtuanya, jadi sesuatu yang wajar,” ujar Yani.

Yani meyakini, kesedihan itu bisa dikendalikan jika yang bersangkutan betul-betul memahami makna berpuasa.

Apalagi, esensi berpuasa tidak hanya menahan lapar dan haus, tetapi ada hal penting lainnya seperti mengendalikan diri dari perbuatan yang tidak baik.

“Semakin dia berpuasa, semakin mendekatkan diri kepada Yang Maha Kuasa dan di saat itu juga dia menyadari bahwa dirinya milik Allah dan akan kembali kepada Allah, sehingga dia serahkan semua kepada Allah,” jelas Yani.

BERITA VIDEO: Yusril Tersenyum Dengar Timnas Amin Siapkan 1.000 Pengacara Gugat Sengketa Pilpres 2024

Menurut Yani, orang yang mengalami kesedihan tidak perlu menangis secara berlebihan dengan cara histeris.

Bagi orang yang mengalami kesedihan, Yani menyarankan untuk menyalurkan rasa emosional itu pada perbuatan yang positif.

“Mengobatinya dengan banyak zikir dan mendekatkan diri kepada Allah, bisa kita salat, berdoa bermohon kepada Yang Maha Kuasa dan kita sadari bahwa ujian dalam kehidupan, dan semoga nanti lambat laun kesedihan itu akan berakhir karena dia yakin yang dihadapi bahwa dia milik Allah dan kembali kepada Allah,” tutur Yani.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved