Berita Nasional

Raih Laba dan Deviden Tahun 2023, Komisi VI DPR RI Apresiasi Kinerja BUMN

Raih Laba Sebesar Rp 309 Triliun dan Deviden Sebesar Rp 81,2 Triliun pada Tahun 2023, Komisi VI DPR RI Apresiasi Kinerja BUMN

Editor: Dwi Rizki
Antara
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir dalam Rapat dengar pendapat antara Komisi VI DPR RI di Gedung DPR RI, Senayan, Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Selasa (19/3/2024).  

Adapun Erick menargetkan jumlah dividen BUMN terus meningkat pada 2024 dan 2025.

"Kemarin coba cek-cek lagi untuk 2024 ini yang di mana dividennya akan terjadi di 2025, kurang lebih proyeksi ini masih di Rp 85,5 triliun, jadi ada peningkatan sejalan dengan kenaikan atau keuntungan secara cash," ungkapnya dikutip dari Kontan.

Erick bilang, BUMN memiliki peran signifikan bagi negara. Hal ini terlihat dari besaran kontribusi BUMN terhadap total penerimaan negara. 

"Kurang lebih dari dividen, pajak, PNBP, ini kurang lebih sudah mencapai 20 persen. Jadi dari total pendapatan negara 100 persen, kontribusi kita itu kurang lebih 20 persen," sambungnya.

Untuk itu, ia bakal terus melakukan penyehatan dan menjalankan penugasan bagi BUMN dengan mendorong peningkatan cadangan pembiayaan investasi hingga Rp 13,6 triliun.

"Saya kira mohon atas PMN yang diusulkan ini dapat dilakukan pendalaman oleh Komisi VI dan kami juga memberanikan diri mengusulkan untuk PMN 2025 supaya keberlanjutan program yang sedang kita dorong sudah bisa didata sejak tahun ini untuk tahun depannya," jelasnya.

Terkait hal tersebut Anggota Komisi VI dari PDIP, Mufti Aimah Nurul Anam angkat bicara.

Dirinya secara terbuka mengakui kemenangan Prabowo dalam Pilpres 2024.

Sehingga diharapkan kontestasi politik tidak berpengaruh negatif terhadap perekonomian bangsa.

"Ini kan sudah keliatan di quick count capres yang Pak menteri dukung (menang). Artinya pemilu aman-aman saja," ujar Anam kepada Erick Thohir.

Dividen BUMN lebih besar dari PMN

Dikutip dari Antaranews.com, Erick Thohir mengatakan, proporsi dividen BUMN lebih besar dari penyertaan modal negara (PMN), yakni 55 persen dan 45 persen.

Erick menyebut, proporsi tersebut mengalami perubahan signifikan dalam beberapa tahun terakhir, yang selaras dengan target Kementerian BUMN yaitu jumlah dividen lebih besar dari PMN.

"Seperti sebelumnya, kumulatif antara dividen dan PMN itu masih lebih besar dividennya, kurang lebih proporsinya 55 persen dibandingkan 45 persen," ujar Erick saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Gedung DPR, Jakarta, Selasa.

Dalam paparannya, Erick menyampaikan sebaran realisasi dan usulan PMN tunai 2020-2024 sebesar Rp 226,1 triliun.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved