Pemilu 2024

Tolak Pemilu Curang di Kantor KPU RI, Massa Demo Bakar Spanduk Berwajah Jokowi Hingga Hasyim Asy'ari

Spanduk berwajah Presiden Jokowi, eks Ketua MK Anwar Usman, Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari, dan Ketua Bawaslu Rahmat Bagja dibakar pengunjuk rasa.

Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Sigit Nugroho
WartaKota/Ramadhan LQ
Spanduk berwajah Presiden Jokowi, eks Ketua MK Anwar Usman, Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari, dan Ketua Bawaslu Rahmat Bagja dibakar pengunjuk rasa. 

Sementara Partai Gerindra yang dibesut Prabowo Subianto berada di urutan ketiga dengan 13,31 persen.

Alhasil, Partai Golkar dianggap bakal menjadi salah satu pemain utama buat menjaga stabilitas politik pada pemerintahan mendatang jika dipimpin oleh Capres-Cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Baca juga: Partai Demokrat Ingatkan Golkar Soal Tuntutan Jatah Menteri Sebelum Pengumuman Resmi KPU

"Inilah yang kemudian akan menciptakan semacam political dependency atau tingkat ketergantungan politik yang cukup tinggi dari Pak Prabowo ke newly elected president yang nanti akan disahkan KPU misalnya," kata pengamat politik dari Indostrategic Ahmad Khoirul Umam, seperti dikutip Kompas.com dari program Kompas Pagi di Kompas TV, Senin (18/3/2024).

Menurut Umam, ketergantungan politik itu akan muncul karena perolehan suara Partai Gerindra yang dipimpin Prabowo masih berada di bawah Golkar.

Alhasil, kata Umam, hal itu memperlihatkan kemungkinan perolehan kursi Gerindra di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) juga berada di bawah Golkar.

Di sisi lain, perolehan suara Gerindra pada Pileg 2024 juga memperlihatkan dampak dari efek ekor jas (coattail effect) yang diharapkan dari mengusung Prabowo sebagai Capres juga kurang sesuai dengan ekspektasi.

Hal ini akhirnya berpengaruh terhadap posisi setiap anggota koalisi untuk buat mencapai keseimbangan politik.

"Maka akan memiliki tingkat ketergantungan yang sangat tinggi terutama dalam konteks penyesuaian keseimbangan antara eksekutif dan legislatif di parlemen," ujar Umam.

Baca juga: Jika Ingin Gabung Golkar, Presiden Jokowi Harus Tegas Nyatakan Keluar dari PDIP

"Situasi ini yang tampaknya akan terus dijadikan sebagai ruang negosiasi, upaya untuk kompromi dengan presiden yang baru untuk mendapatkan porsi yang lebih tinggi karena memang praktis kekuatan di parlemen memang lebih tinggi," sambung Umam.

Sebelumnya diberitakan, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengeklaim sebanyak 80-90 persen pemilih Partai Golkar ikut memilih Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.

Selain itu, Airlangga menyampaikan Partai Golkar terdepan mendukung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024 lalu.

Maka dari itu, Airlangga berharap partainya mendapat posisi lebih banyak di kabinet jika Prabowo-Gibran telah ditetapkan sebagai pemenang Pilpres 2024.

"Karena kami (Golkar menang) di 15 dari 38 (provinsi), maka kami kontribusi 25 persen. Nah, kalau 25 persen, bagi-bagi banyak sedikit ya bolehlah," kata Airlangga dalam acara Buka Puasa Bersama dan Silaturahmi Bersama Partai Golkar se-Indonesia yang digelar di Badung, Bali pada Jumat (15/3/2024) lalu.

"Kalau yang kami sebut lima (kursi menteri) itu minimalis," lanjut Airlangga.

Terikat kontrak politik

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved