Eksklusif Warta Kota
Arief Rosyid Hasan Sebut Kompetensi Anak Muda Tak Cuma Pengalaman
Generasi Emas 2045 sudah digaungkan sejak beberapa tahun terakhir termasuk pemerintahan baru hasil Pilpres 2024.
Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Dian Anditya Mutiara
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Tahun 2045 mendatang, Indonesia genap berumur 100 tahun.
Pada saat itu pula Indonesia disebut akan memanen bonus demografi di mana jumlah masyarakat berusia produktif (15-64 tahun) jauh lebih banyak dibanding yang tidak produktif yakni usia di bawah 14 tahun dan di atas 65 tahun.
Momentum itu disebut "Generasi Emas 2045" yang sudah digaungkan sejak beberapa tahun terakhir termasuk pemerintahan baru hasil Pilpres 2024.
Komandan TKN Fanta Prabowo-Gibran, Arief Rosyid Hasan menyebut calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka--peraih suara terbanyak versi penghitungan cepat--punya komitmen menuju ke sana.
Hal itu tercermin lewat program makan siang dan susu gratis bagi anak-anak usia sekolah serta ibu hamil.
Program ini diyakini bisa mengatasi persoalan "stunting" sehingga anak-anak tumbuh sehat dan cepat menangkap materi di sekolah.
Artinya mereka kelak menjadi generasi sehat dan siap bersaing pada tahun 2045. Seperti apa penjelasannya?
Berikut wawancara eksklusif seri terakhir Warta Kota bersama Arief:
Apa yang perlu disiapkan pemerintah untuk meningkatkan SDM menyongsong Indonesia Emas 2045?
Tahun 2045 itu adalah 100 tahun kemerdekaan Indonesia. Kita harus memetik buah dari bonus demografi.
Bonus ini kan sudah dialami sejak 2012 sampai puncaknya 2035-2038 ya ketika usia produktifnya 70 persen dan tulang punggung usia produktif ini kan anak-anak muda, jumlahnya juga sangat besar.
Makanya tadi kalau misalnya ingin bermimpi ke sana, periodisasi itu penting.
Saya kira fondasi yang dibangun Pak Jokowi tinggal dilanjutkan oleh pak Prabowo.
Setelah itu, kita butuh memperbanyak orang-orang muda untuk masuk.
Komitmen itu sudah muncul dari Pak Prabowo yang menggandeng Mas Gibran. Contoh lainnya di BUMN, pak Erick Thohir itu sudah menempatkan 10 sampai 12 persen orang-orang muda sebagai direktur dan komisaris.
Kemudian Pak Prabowo selalu bilang generasi dirinya hanya sebagai jembatan buat generasi muda.
Jembatan inilah yang saya kira selama lima tahun mendatang akan dipersiapkan sehingga akselerasi SDM kita jauh lebih cepat.
Anak muda ini kan tadi walaupun minim pengalaman, tapi ketika dikasih kesempatan dia akan bisa cepat belajar dan beradaptasi.
Mudah-mudahan bisa dipenuhi ya syarat untuk menuju Indonesia maju kemudian mencapai Indonesia Emas.
Kalau Indonesia majunya kan pertumbuhan ekonomi enam sampai tujuh persen tiap tahun.
Ekonomi digitalnya didorong, ekonomi keuangan syariahnya didorong, ekonomi pariwisatanya didorong dan seterusnya.
Lalu Prabowo-Gibran memiliki program makan siang dan minum susu gratis dalam rangka memenuhi gizi agar tidak "stunting".
Baca juga: Komando TKN Fanta Prediksi Setelah Gibran Dilantik Sanggup Beradaptasi Meski Minim Pengalaman
Apa pandangan Anda soal program makan siang dan susu gratis yang berpotensi membebani keuangan negara?
Bagi Pak Prabowo dan Mas Gibran, apapun konsekuensi dari kepentingan yang lebih besar untuk bangsa dan negara, harus diambil. Pasti ada program-program yang disiapkan sebagai penunjang.
Misalnya peningkatan cukai makanan manis untuk meningkatkan penerimaan negara.
Banyak yang menyoroti pengeluaran negara tapi penerimaan sudah mulai dipersiapkan oleh timnya Pak Prabowo.
Pemerintah lewat Presiden Joko Widodo juga sudah mulai membicarakannya lewat rapat. Inilah pentingnya keberlanjutan, penyempurnaan dari program-program yang ada dan mesti diakselerasi.
Bagaimana Anda menjelaskan jabatan yang diberikan kepada anak muda telah sesuai dengan kompetensinya. Pertanyaan ini penting karena lazimnya tim sukses memperoleh "sesuatu" setelah masa perjuangan?
Kompetensi itu kan soal pengalaman. Dulu orang memahami kompetensi sekadar pengalaman tapi dengan jumlah anak muda yang sedemikian besar, kompetensi itu akhirnya bagaimana kemampuan anak muda beradaptasi dan belajar. Saya contohnya.
Saya enggak punya latar belakang ekonomi dan keuangan syariah tapi dikasih tugas sama Pak Erick jadi Komisaris Bank Syariah Indonesia.
Saya kuliah di Unhas, jadi dokter gigi lalu S2 dan S3 saya kebijakan kesehatan di UI. Tetapi kan saya bisa beradaptasi akhirnya.
Banyak terobosan-terobosan program yang berpihak terhadap ekonomi umat, masjid, pesantren. Kami punya program talenta wirausaha BSI. Jadi artinya apa?
Ya memang cara pandang kita mesti harus bergeser sedikit, memahami konteks sejarah bangsa. Intinya anak-anak muda cuma butuh kesempatan, enggak bisa lagi diremehkan.
Di BUMN kan direktur-direktur mudanya top semua. Mereka enggak bisa dipandang sebelah mata.
Apalagi kemenangan ini (di pilpres) dikontribusikan besar oleh mereka-mereka ini. Saya bicara berdasarkan pengalaman pribadi selama 14 tahun berinteraksi sama anak-anak muda.
Baca juga: Gibran Ingin Silaturahmi dengan Ganjar-Mahfud di Momen Ramadan, Dion Agung: Inilah Budaya Indonesia
Setelah pemilu, TKN Fanta akan dibubarkan atau dijadikan organisasi?
Kami ingin apa yang sudah bangun ini diteruskan. Saya enggak mau meninggalkan mereka (anak-anak muda).
Misalnya saya pernah ngobrol dengan teman-teman Fanta Kuliner, mereka pebisnis startup ayam yang sukses, punya jaringan 65.000 peternak ayam.
Dia bisa menyediakan ayam itu sebanyak 40 juta, bisa dimanfaatkan untuk program makan siang gratis karena kami sudah punya ekosistemnya.
Di banyak kesempatan saya juga bilang semangat perkawanan dan persahabatan yang sudah terjalin ini InsyaAllah akan abadi selama lima tahun mendatang.
Ya mudah-mudahan bisa seterusnya karena untuk menjadi Indonesia maju kan kita butuh memastikan pemerintahan ini berkelanjutan.
Ke depan Anda tertarik maju sebagai politisi atau profesional? Karena di Pilkada DKI Jakarta 2017, Anda ada di kubu Anies Baswedan-Sandiaga Uno?
Perjalanan hidup saya dari Makassar pindah ke Jakarta, dari dokter kemudian pindah jadi bankir.
Kemudian saya kuliah lagi, ketemu dosen dipaksa ikut doktor kebijakan kesehatan. Waktu itu saya sebenarnya sudah mau mengambil dokter ekonomi.
Nah rasanya saya seperti ikan hidup tapi ikan hidup itu kadang-kadang melawan arus, kadang-kadang ikut arus besar.
Saya hanya ingin bermanfaat untuk banyak orang karena manusia yang terbaik itu adalah manusia yang paling banyak manfaatnya. (faf)
Komando TKN Fanta Prediksi Setelah Gibran Dilantik Sanggup Beradaptasi Meski Minim Pengalaman |
![]() |
---|
Pinkan Mambo Pernah Dibayar Cuma 30 Ribu Per 3 Jam hingga Digodain Om-om |
![]() |
---|
Wakil Ketua Komisi E DPRD Elva Farhi Qolbina Bercita-cita Jadi Anggota Legislatif Sejak SMP |
![]() |
---|
Pengobatan Alternatif Mak Erot Diminati dari Kalangan Pejabat hingga Artis, Hanya Pakai Rempah |
![]() |
---|
Mantan Menkes Siti Fadilah Supari Terkait Wolbachia, Pemerintah Wajib Transparan! |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.