Berita Regional

Kakek Berusia 67 Tahun Nekat Runtuhkan Tiang Alif Masjid Al Huda dan Curi Hiasan Emas Rp 3 Miliar

Kakek berusia 67 tahun ini nekat meruntuhkan tiang alif Masjid Al Huda dan mengambil hiasan kubah dari emas senilai Rp 3 Miliar.

Editor: Rusna Djanur Buana
istimewa via tribunnews
Hiasan Kubah Masjid Al Huda yang Terbuat dari Emas Dicuri. Tiang alif itu akhirnya ditemukan dala kondisi telah rusak dan dikubur di hutan dekat pantai. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA--Polisian Resor (Polres) Kabupatan Buru Maluku sukses menjawab teka-teki hilangnya hiasan kubah Masjid Al Huda yang terbuat dari emas murni.

Masjid tersebut terletak di Desa Kayeli, Kabupaten Buru, Maluku.

Hilangnya hiasan tersebut tentu saja membuat geger seluruh kabupaten, karena masjid itu memang cukup terkenal.

Hilangnya hiasan kubah yang terbuat dari emas senilai Rp 3 miliar itu diketahui pada Senin (4/3/2024) lalu sekira pukul 02.00 WIT.

Diketahui, berat total emas yang hilang mencapai 2,5 kilogram.

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Kepolisian Resor (Polres) Buru Iptu Aditya Bambang Sundawa mengatakan, pihaknya berhasil menangkap seorang nelayan asal Desa Kayeli berinisial AG yang diduga kuat sebagai pelaku.

Baca juga: Cegah Penularan Covid-19, Masjid Kubah Emas Kota Depok Tiadakan Itikaf di 10 Hari Terakhir Ramadan

Saat mencuri hiasan seberat 2,6 kilogram itu, pria berusia 67 tahun itu harus menaiki kubah masjid.

Pelaku menyiapkan sejumlah peralatan. Ia juga memakai penutup wajah sewaktu beraksi.

"Tersangka menggunakan dua buah tangga kayu. Yang pertama tangga berukuran 5,18 meter dan satu lagi tangga yang tingginya 3 meter, serta tali nilon sepanjang 5 meter," kata Aditya, Senin (11/3/2024).

Awalnya, AG mengambil tali dan dua tangga yang telah disiapkan di samping rumahnya.

Tali dan tangga tersebut kemudian dibawa tersangka ke masjid dengan cara menyusuri aliran  sungai yang dekat dengan masjid tersebut.

"Karena di sekitar TKP itu tidak ada jembatan dan dia membawanya melalui sungai.

Sampai di pohon mangga dekat masjid, tersangka naik dengan menarik tangga yang di bawah," ungkapnya.

Setelah tiba di sekitar lokasi, AG memikul peralatan yang disiapkan itu menuju masjid. AG masuk ke masjid melalui pintu belakang.

Kemudian dia sempat balik lagi untuk mengambil tangga sepanjang 3 meter.

AG perlahan menaiki kubah masjid sambil membawa tangga tiga meter dan tali serta sebuah kayu. Tali yang dibawa kemudian diikat melingkari kubah masjid.

Baca juga: VIDEO Kubah Masjid JIC yang Terbakar, Sudah Telan Biaya Renovasi Hingga Rp 9,7 Miliar

"Tujuan tersangka mengikat tali melingkari kubah itu agar tangga yang dibawa naik tidak jatuh karena kubah itu sedikit licin," ujarnya.

Setelah berhasil naik ke atas kubah masjid, AG menarik hiasan tersebut dengan bantuan kayu yang telah dipasang besi di ujungnya.

"Ditarik tiga kali dan tiang alif jatuh ke atas atap masjid. Kemudian tersangka membuka tali dan melemparnya bersama tangga ke bawah," tuturnya seperti dilansir Kompas.com.

Karena terjatuh, hiasan kubah masjid tersebut patah. AG lantas kembali mematahkannya menjadi lima bagian.

Setiba di rumah, AG berjalan menuju ke arah pantai untuk mengubur sebagian hiasan kubah masjid. Beberapa bagian dikubur di bawah pohon baru dan di bawah pohon tikar.

Aditya tak menyebutkan alasan pelaku menyembunyikan emas curiannya dengan cara dikubur.

Menurut Aditya, AG membutuhkan waktu sekitar tiga jam untuk beraksi.

Video viral

Dalam sebuah video yang kemudian menjafdi viral,  terlihat hiasan kubah emas itu tertanam di dalam tanah.

Kemudian beberapa orang menggali gundukan tanah dan mengambil hiasan kubah tersebut.

Tampak saat ditarik dari dalam tanah, hiasan kubah masjid itu tak lagi berbentuk lafadz Allah. 

Salah seorang yang ada di dalam video juga tampak menangis dan mencium penggalan hiasan kubah tersebut. "Iya (rusak) seperti yang beredar di video itu," kata Kepala Seksi Humas Polres Buru Aipda Djamaludin kepada Kompas.com saat dihubungi dari Ambon, Sabtu (9/3/2024) malam.

Hiasan kubah masjid yang hilang dicuri tersebut ditemukan di sebuah lokasi hutan di Desa Kayeli pada Sabtu pagi. Menurut Djamaludin saat ini hiasan kubah masjid tersebut telah diamankan.

Polisi juga ikut menahan sejumlah orang untuk dimintai keterangannya. "Betul ada beberapa orang yang diamankan tapi belum tersangka ya," ujarnya.

Pelaku terlilit utang

Aditya menuturkan, pencurian itu dipicu masalah ekonomi. "Tersangka ini terlilit banyak utang, baik di kampung maupun di beberapa tempat lainnya, sehingga tersangka berani mengambil tindakan ini," ungkapnya.

Dia menambahkan, saat mencuri hiasan kubah masjid dari emas, AG beraksi seorang diri. "Yang melakukan pencurian tiang alif adalah saudara AG sendiri, jadi sejauh ini pelakunya tunggal dan tidak ada keterlibatan orang lain," imbuhnya.

Awalnya, AG mengaku dibantu empat orang lain. Polisi sempat meminta keterangan empat orang tersebut pada Minggu (10/3/2024).

Dalam pemeriksaan, polisi menyimpulkan keempat orang itu tak terlibat.

"Setelah dilakukan pemeriksaan di ruangan terpisah, kami tidak menemukan adanya keterlibatan empat orang saksi tersebut dengan tersangka, dan keterangan empat saksi tidak berkesesuaian dengan keterangan tersangka," jelasnya.

Sumbangan penambang Gunung Botak

Polisi, kata Aditya, juga sudah menggelar reka adegan pencurian bersama tersangka di Desa Kayeli. Berdasarkan reka ulang, tidak ditemukan keterlibatan orang lain dalam pencurian hiasan emas kubah masjid itu.

Untuk diketahui, hilangnya hiasan kubah masjid tersebut menggegerkan warga Desa Kayeli. Raja (Kepala Desa) Kayeli Fandi Ashari Wael mengungkapkan, tiang alif tersebut terpasang sejak 2015.

Hiasan emas itu merupakan sumbangan warga Desa Kayeli dan juga penambang di Gunung Botak.

Setelah hilang, hiasan kubah masjid tersebut ditemukan terkubur di hutan Desa Kayeli pada Sabtu (9/3/2024).

 

 

 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved