Ramadan

Bulan Ramadan Pintu Neraka Ditutup Setan Dibelenggu, tapi Maksiat Tetap Ada, Begini Penjelasannya

Pada bulan Ramadan Allah subḥānahu wataʿālā akan menutup pintu neraka dan membelenggu setan-setan, namun mengapa tetap ada maksiat ?

Istimewa
Ilustrasi - Bulan Ramadan pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup setan dibelenggu apa artinya ? 

Di bulan Ramadan, orang akan lebih sibuk melakukan kebaikan daripada melakukan maksiat. Inilah sebab mereka dapat memasuki Surga dan pintunya.

Baca juga: Jemaah Muhammadiyah di Bekasi Buka Puasa Bersama Perdana di Ramadan 1445 Hijriah

Sedangkan tertutupnya pintu Neraka dan terbelenggunya setan, inilah yang mengakibatkan seseorang mudah menjauhi maksiat ketika itu.” ([ihat Syarh Shahih Muslim, 7: 167]

Namun kenapa maksiat masih banyak terjadi di bulan Ramadan, walau setan itu diikat?

Disebutkan oleh Abul ‘Abbas Al-Qurthubi:

• Setan diikat dari orang yang menjalankan puasa yang memerhatikan syarat dan adab saat berpuasa.

Adapun yang tidak menjalankan puasa dengan benar, maka setan tidaklah terbelenggu darinya.

• Seandainya pun kita katakan bahwa setan tidak mengganggu orang yang berpuasa, tetap saja maksiat bisa terjadi dengan sebab lain, yaitu dorongan hawa nafsu yang selalu mengajak kepada kejelekan, adat kebiasaan, dan gangguan dari setan manusia.

• Bisa juga maksudnya bahwa setan yang diikat adalah umumnya setan dan yang memiliki pasukan.

Sedangkan yang tidak memiliki pasukan tidaklah dibelenggu.

Intinya, maksudnya adalah kejelekan itu berkurang di bulan Ramadan. Ini nyata terjadi dibandingkan dengan bulan lainnya. [Al-Mufhim lima Asykala min Takhlis Kitab Muslim, 3: 136. Dinukil dari Fatwa Al-Islam Sual wa Jawab no. 221162]

Ibnu Taimiyah menjelaskan, bahwa pada bulan Ramadan, jiwa lebih condong kepada kebaikan dan amalan saleh, yang dengan kebaikan ini sebagai jalan terbukanya pintu Surga.

Begitu pula kejelekan pun berkurang ketika itu, yang akibatnya pintu Neraka itu tertutup.

Sedangkan setan itu diikat, berarti mereka tidaklah mampu melakukan maksiat sebagaimana ketika tidak berpuasa.

Namun maksiat masih bisa terjadi karena syahwat. Ketika syahwat itu ditahan, maka setan-setan pun terbelenggu. [Majmu’ah Al-Fatawa, 14: 167]

Karena terbuka lebarnya pintu kebaikan ini, pahala kebaikan akan dilipat gandakan.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved