Viral Media Sosial

Aksi Pengeroyokan Sejumlah Pria di Kafe Pasar Rakyat Viral di Media Sosial, Ini Kronologinya

Aksi Pengeroyokan Sejumlah Pria di Kafe Pasar Rakyat Viral di Media Sosial, Ini Kronologinya

Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Dwi Rizki
Istimewa
TKP Pengeroyokan dua pria di depan kafe kawasan Pasar Rakyat, Cengkareng, Jakarta Barat. 

WARTAKOTALIVE.COM, CENGKARENG - Insiden pengeroyokan terhadap dua orang pria terjadi di sebuah kedai kopi kawasan Pasar Rakyat, Cengkareng, Jakarta Barat pada Kamis (28/3/2024) lalu.

Dari rekaman Closed Circuit Television (CCTV) yang beredar, nampak ada sejumlah pemuda tengah duduk dan berdiri di depan sebuah kafe.

Tak lama kemudian, seorang pria bertopi putih menghampiri pria berbaju hitam merah yang tengah duduk di kursi panjang.

Entah apa yang dibicarakan keduanya, hanya saja sang pria bertopi putih langsung melepaskan salam olahraga ke tubuh pria berbaju hitam merah tersebut.

Kemudian, beberapa orang lainnya langsung mendekat dan ikut mengeroyok pria tersebut.

Salah satu pria bahkan menghajar satu pria berbaju hitam yang nampak membela korban. 

Dari yang terlihat, korban tidak hanya dipukul di bagian perut dan kepalanya, melainkan juga diinjak serta dipukul menggunakan meja panjang.

Peristiwa itu tak berlangsung lama. Beberapa warga yang berada di sekitar pun langsung menghampiri lokasi perkelahian itu.

Menurut salah satu warga bernama Eri (22) peristiwa itu terjadi sekira pukul 03.00 WIB, saat operasional kafe seharusnya sudah tutup.

"Pas kejadian kafe semua tutup, yang buka dia aja. Pukul 03.00 WIB kira-kira. Seharusnya itu pukul 01.00 WIB udah tutup semua, dari pengelola ya itu. Cuma karena mungkin ya bandel atau gimana enggak tahu," kata Eri kepada wartawan di lokasi, Selasa (5/3/2024).

Oleh karenanya, Eri memastikan jika orang yang mengeroyok dua pria itu bukanlah warga asli di sekitar Pasar Rakyat Cengkareng.

Sementara itu, Heri (38) mengaku mendengar suara ribut-ribut dengan bahasa tak senonoh yang dilontarkan kelompok pria tersebut saat aksi itu terjadi.

"Cuma dengar doang sih, ke situnya saya enggak lihat karena toko tutup," kata Heri.

"Saya posisi lagi sakit. Kebangun karena ada orang teriak-teriak, saya enggak berani keluar. Bahasa kotor gitu lah," imbuhnya.

Heri pun mengaku tak tahu ada berapa orang yang menjadi korban dalam aksi pengeroyokan itu.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved