Pilpres 2024
Pengamat: Probowo Butuh Kepastian Demokrat, Golkar dan PAN Lebih Dekat dengan Jokowi
Prabowo sudah dua kali pertemu SBY sejak Pemilu 2024 digelar. Prabowo ingin memastikan dukungan Demokrat dalam pemerintahannya
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA--Prabowo Subianto tercatat sudah dua kali bertemu dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) setelah Pemilu 2024.
Prabowo dinilai ingin memastikan dukungan Partai Demokrat terhadap pemerintahannya kelak.
Prabowo, yang berpasangan dengan Gibran Rakabuming Raka berpeluang besar memenangi Pilpres 2024.
Hasil pemungutan suara yang dilakukan oleh KPU, menunjukkan pasangan yang didukung Presiden Joko Widodo ini menang dalam satu putaran.
Berdasarkan data real count Senin (26/2/2024) pukul 10.00 WIB Prabowo-Gibran memperoleh 58,84 suara.
Disusul oleh pasangan nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan duet nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD, masing masing 24,43 persen dan 16,73 persen.
Koalisi dan koalisi
Itu sebabnya jauh-jauh hari sebelumnya menyusun kerangka pemerintahannya, termasuk dalam menyusun kabinet, Prabowo ingin memastikan dukungan partai politik.
Pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno, menjelaskan Prabowo butuh dukungan penuh dari Demokrat karena dua partai politik pengusung lainnya, yakni Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional cenderung lebih dekat dengan Presiden Joko Widodo.
"Prabowo juga ingin memastikan dukungan Partai Demokrat lewat SBY, dukungan penuh dan total," kata Adi Prayitno.
Sejauh ini Prabowo dinilai tidak terlalu mampu mengonsolidasikan Partai Golkar dan PAN, padahal ia mempunyai tugas untuk menyusun postur kabinet periode 2024-2029 mendatang, jika sudah disahkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai pemenang.
Baca juga: Setelah Bertemu dengan SBY, Prabowo Beri Sinyal akan Menemui Megawati Demi Bangsa
Oleh sebab itu, Adi menilai bahwa Prabowo butuh kepastian dari SBY bahwa Demokrat akan tegak lurus kepada dirinya, bukan kepada pihak lain termasuk Jokowi.
"Ini kan prakondisi untuk membentuk postur kabinet di masa yang akan datang, kan memang publik melihat seakan-akan ada koalisi dalam koalisi," imbuhnya seperti dilansir Kompas.com, Senin (26/2/2024).
Dia mengatakan, pertemuan Prabowo dan SBY diduga kuat turut membicarakan topik penyusunan kabinet.
Apalagi, SBY punya pengalaman 10 tahun menjadi seorang presiden.
Menurut Adi, Prabowo butuh masukan dari SBY mengenai bagaimana cara mengendalikan kabinet yang terdiri dari beragam partai politik dan tidak mudah untuk dikonsolidasikan.
"Kabinetnya Prabowo-Gibran ini tidak semudah yang dibayangkan oleh publik, betul bahwa Prabowo ini adalah presiden yang mestinya cukup otoritatif, cukup powerful mengendalikan bagaimana partai-partai pengusung di dalamnya," ujar Adi.
"Tapi kan seringkali publik masih melihat ada 'manuver' Jokowi di dalamnya, terutama terkait dengan postur dan pembentukan kabinet di masa yang akan datang."
Baca juga: Saling Jabat Tangan, AHY Fokus pada Rapat Perdana, Belum Pikirkan Damai dengan Moeldoko
Terakhir kali Prabowo dan SBY bertemu di kedaiaman SBY, Cikeas, Bogor, pada Jumat (23/2/2024) malam lalu.
Pertemuan ini adalah pertemuan kedua antara Prabowo dan SBY selepas Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Sebelumnya mereka sempat bertemu di Pacitan pada Sabtu (17/2/2024) lalu.
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengaku tidak tahu-menahu mengenai isi pertemuan Prabowo dengan ayahnya.
Namun, ia menilai pertemuan SBY dan Prabowo adalah hal baik karena menunjukkan bahwa keduanya bersahabat.
“Jadi Pak Prabowo dengan niat yang baik ingin mendengarkan masukan-masukan dari Pak SBY,” kata AHY di Rumah Dinas Wakil Presiden, Jakarta, Sabtu (24/2/2024).
“Pak SBY juga dengan niat yang baik ingin memberikan masukan dan pengalaman yang mungkin saja bermanfaat,” ujar dia.
Sinyal temui Megawati
Sebelumnya kubu Prabowo juga mengirik sinyal akan menemui Presiden ke-5 RI sekaligus Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputeri.
Prabowo ingin menjaga silaturahmi sekaligus mendengar masukan dari presiden terdahulu.
Komandan Tim Kampanye Nasional (TKN) Fanta (Pemilih Muda) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Arief Rosyid mengatakan Prabowo telah berkunjung ke kediamanSBY di Cikeas belum lama ini.
Selanjutnya mantan Danjen Kopassus itu akan bertemu dengan Megawati.
"Kan Pak SBY ini seniornya Pak Prabowo. Dan tentu Pak Prabowo berkali-kali dalam berbagai kesempatan menyampaikan bahwa beliau itu menghormati dan ingin meneruskan kebaikan dari presiden-presiden sebelumnya, baik yang sudah wafat maupun yang masih hidup," ujar Arief usai acara nonton bareng film di Kuningan City, Jakarta Selatan, Minggu (25/2/2024).
Baca juga: Pengamat Politik Sebut Jusuf Kalla akan Lobi Megawati Restui PDIP Gulirkan Hak Angket
Arief menjelaskan, saat ini presiden yang masih hidup adalah Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri, SBY, dan Presiden saat ini Joko Widodo (Jokowi).
Arief menegaskan bahwa Prabowo akan bersilaturahmi dengan para pendahulunya yang juga pernah menjabat presiden.
"Yang masih hidup saya kira ada Pak Jokowi sekarang tentu saja, kemudian ada Pak SBY, mungkin juga Bu Mega nanti.
Tentu saja Pak Prabowo punya history juga kan sejak 2009," ujarnya seperti dilansir Kompas.com.
"Jadi tentu saja kita berharap Pak Prabowo sebelum menjadi presiden bisa bersilaturahmi dengan pimpinan-pimpinan yang ada," imbuhnya.
| Tim Sinkronisasi Prabowo-Gibran Tegaskan Pemangkasan Makan Bergizi Rp 7.500 Cuma Isu |
|
|---|
| Gibran Mundur dari Wali Kota Solo, Mardani Ali Sera Sebut Perlu Banyak Menyerap dan Siapkan Diri |
|
|---|
| Menko PMK Muhadjir Sebut Transisi Pemerintahan Jokowi ke Prabowo Sudah Dibahas Dalam Rapat Kabinet |
|
|---|
| AHY Dukung Prabowo Tambah Pos Kementerian dan Tak Persoalkan Berapa Jatah Menteri untuk Demokrat |
|
|---|
| Prabowo-Gibran Ngopi Santai di Hambalang, Gerindra: Sangat Mungkin Bahas Format dan Formasi Kabinet |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.