Luncurkan Tiga Program Serentak di Sumsel, Tri Tito Karnavian Apresiasi Pj Gubernur

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Ketua Umum Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga atau TP PKK Pusat Tri Tito Karnavian mengapresiasi pemprov Sumatera Selatan atas peluncuran tiga gerakan secara serentak.

Tiga gerakan tersebut adalah Gerakan Bedah Rumah Secara Serentak se-Sumatera Selatan (GBRSS), Gerakan Pembangunan Sanitasi Serentak se-Sumatera Selatan (GPSSS) dan Gerakan Penanganan Stunting se-Sumatera Selatan (GPStSS).

Peluncuran dilakukan, Rabu (21/2/2024) lalu di kawasan Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel).

Penjabat (Pj) Gubernur Sumsel Agus Fatoni turut menghadiri acara yang ditandai penyerahan bantuan secara simbolis dari Tri Tito Karnavian kepada para penerima bantuan.

Menurut Tri Tito Karnavian yang meluncurkan program GBRSS, GPSSS dan GPStSS, tiga gerakan serentak tersebut memberikan manfaat bagi masyarakat luas terutama keluarga penerima manfaat.

Pemerintah setempat disebut bertanggung jawab memberikan layanan dasar bagi masyarakat, seperti rumah dan kesehatan yang harus terpenuhi.

Peluncuran tiga gerakan serentak itu, lanjut Tri Tito Karnavian, membuktikan komitmen pemerintah dalam memberikan layanan dasar berupa tempat tinggal dan kesehatan.

"Pak Gubernur, saya apresiasi kegiatan launching gerakan serentak ini. Mudah-mudahan bisa menjadi proyek percontohan dan diikuti provinsi lain. Apresiasi juga saya sampaikan kepada semua pihak atas dukungannya hingga terselenggara kegiatan," kata Tri Tito Karnavian melalui keterangan pers, Jumat (23/2/2024).

Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni pun memuji keterlibatan Ketua Umum TP PKK Pusat Tri Tito Karnavian yang turut membangun sanitasi, bedah rumah dan penanganan stunting guna penanganan kemiskinan ekstrem.

Fatoni menerangkan gerakan GBRSS menjadi salah satu upaya Pemprov Sumsel menangani kemiskinan ekstrem dan stunting.

"Tersedianya rumah layak huni maka keluarga yang menempatinya akan terbebas dari penyakit dan berdampak pada pencegahan stunting," ujar Fatoni.

Nantinya, lanjut Fatoni, bantuan dana dari CSR dapat dianggarkan untuk membedah 75 rumah.

3.666 rumah menggunakan dana APBD, 1.345 rumah memakai dana APBN, 10 rumah per bulan dari Baznas Provinsi, dan 345 rumah dari kabupaten/kota.

Selain itu, terdapat Bantuan Keungan Bersifat Khusus (BKBK) senilai Rp 2 miliar per kabupaten/kota yang dapat digunakan membedah rumah sebanyak 100 unit.

"Sementara itu, untuk pembangunan sanitasi layak terdapat 6.984 unit berupa bantuan kloset dan tangki septik," jelas Fatoni.