Pilpres 2024

Soal Dukungan Kubu AMIN Terkait Hak Angket, Ganjar: Belum Komunikasi Secara Pribadi

Ganjar menyambut baik dukungan dari Kubu AMIN terkait Hak Angket Kecurangan Pemilu. Namun dia belum berkomunikasi secara pribadi

Editor: Rusna Djanur Buana
KOMPAS.com/NICHOLAS RYAN ADITYA
Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo ditemui di Rumah Aspirasi Relawan Ganjar-Mahfud, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (23/2/2024). 

Pada kesempatan yang sama Ganjar Pranowo berharap Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengakui kesalahan sistem informasi rekapitulasi (Sirekap) Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Kesalahan tersebut, menurut Ganjar, dapat dilihat dari input data daftar pemilih tetap (DPT) di setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Menurutnya, ada contoh kasus di mana DPT yang tercatat di Sirekap berjumlah lebih dari 300 orang.

"Masak kaya gitu mau kita terima? Yang kita butuhkan sebetulnya adalah pengakuan dari KPU atau pembuatnya 'ya kami salah' itu paling fair," kata Ganjar.

Dia menilai, hingga kini KPU belum mengakui kesalahannya kepada publik terkait kesalahan dalam sistem Sirekap. Padahal, menurut dia banyak publik sudah menyoroti Sirekap yang bermasalah, bukan hanya darinya dan para pendukungnya.

Baca juga: AHY Dilantik Jadi Menteri dan Kebiasaan Jokowi Reshuffle pada Hari Rabu Pon, Ini Maknanya

"Hari gini, seperti itu enggak mau ngaku salah, bagaimana satu TPS lebih dari 300, itu saya kira orang enggak ngerti sistem saja, ngira sistem itu fail," singgung Ganjar.

Lebih jauh, atas permasalahan ini, Ganjar memandang Sirekap sudah tidak menunjukkan keberdayaannya sebagai suatu sistem.

Permasalahan Sirekap pasca pencoblosan Pemilu 2024 hingga kini terus menjadi pembicaraan. Sebelumnya, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI mengaku menemukan ada 80.000 pemilih dalam satu TPS yang tercatat di Sirekap Pilpres 2024.

Hal itu diungkapkan Anggota Bawaslu RI Lolly Suhenty usai acara “hasil pemantauan hari pemungutan dan penghitungan suara Pemilu 2024” di Hotel Arya Duta, Jakarta Pusat, Kamis (15/2/2024).

“Bahkan ada yang 80 ribu dalam satu TPS. Hasil Sirekap itu loh. Nah itu kan tidak mungkin. Nah dalam konteks ini, maka itu sedang kami cek,” kata Lolly kepada awak media.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved