Punya Wajah Baru, Layanan Jak-Anter Diperluas ke Hampir Seluruh Puskesmas di DKI Jakarta
Layanan pengantaran obat Jak-Anter memastikan keberlanjutan pengobatan ARV bagi orang dengan HIV (ODHIV) selama pandemi Covid-19 dengan wajah baru.

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Layanan pengantaran obat Jak-Anter memastikan keberlanjutan pengobatan ARV bagi orang dengan HIV (ODHIV) selama pandemi Covid-19 kini telah hadir dengan wajah baru.
Jak-Anter yang digagas Dinas Kesehatan DKI Jakarta dan diinisiasi sejak April 2020 sebagai respons tanggap darurat COVID-19 melalui proyek LINKAGES EpiC dengan dukungan dari USAID.
Layanan Jak-Anter yang terintegrasi dengan aplikasi Good Doctor memudahkan proses konsultasi rutin, pemesanan dan pengantaran obat oleh klien ODHIV dan petugas kesehatan.
Pada awal kemitraan, Dinas Kesehatan DKI Jakarta menunjuk 11 puskesmas dan 1 klinik swasta untuk terlibat dalam fase uji coba Jak-Anter melalui platform Grab Health.
Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi Kesehatan Daerah, Dinas Kesehatan DKI Jakarta, dr. Verry Adrian, M.Epid. mengatakan layanan Jak-Anter mendapat sambutan positif dari perwakilan negara-negara lain dalam konferensi dunia Fast Track Cities 2023 di Amsterdam, Belanda.
Baca juga: Zainal Arifin Sebut Demokrasi Makin Menarik, Semangat Oposisi Bangkit setelah Mati 9 Tahun 4 Bulan
"Dengan layanan Jak-Anter, diharapkan tidak seorangpun klien HIV-AIDS di DKI Jakarta yang tertinggal dalam memperoleh layanan kesehatan," ucapnya, lewat keterangan, Jumat (23/2/2024).
Kini, fasilitas kesehatan yang terlibat dalam layanan ini bertambah menjadi lebih dari 40 layanan puskesmas di DKI Jakarta. Bahkan, saat ini Jak-Anter sedang dalam proses perluasan ke berbagai rumah sakit yang melayani ODHIV.
“Perluasan layanan Jak-Anter ke sebagian besar puskesmas di DKI Jakarta memberikan kemudahan bagi klien ODHIV untuk mengakses layanan kesehatan yang cepat dan efisien tanpa harus keluar rumah,” ujar Enilda Martin, Direktur Kantor Kesehatan USAID Indonesia.
Menanggapi kemajuan dalam layanan Jak-Anter, Project Director EpiC Indonesia, Erlian Aditya mengatakan promosinya perlu lebih digencarkan meskipun jumlah pasien yang menggunakan belum banyak.
“Jak-Anter menyediakan pilihan yang client-centred agar ODHIV terus dapat mengakses ARV dimanapun dia berada dan membantu tenaga kesehatan mensistematiskan proses pengantaran ARV ke rumah pasien,” katanya.
Baca juga: Dapat Perlawanan saat Bubarkan Pengajian, Ketum GP Ansor Perintahkan Pasukan Banser Tunggu Komando
VP of Medical Operations PT Good Doctor Technology, dr. Ega Bonar Bastari mengatakan pihaknya senang sekaligus bangga karena di satu sisi semakin banyak fasilitas kesehatan yang terlibat dalam layanan Jak-Anter dan di sisi lain apresiasi dunia internasional terhadap layanan ini.
"Pencapaian ini memperkuat keyakinan kami bahwa telemedisin dapat mengatasi hambatan dalam pengelolaan HIV-AIDS yang membutuhkan terapi ARV seumur hidup. Dengan teknologi kesehatan yang kami miliki, semua klien HIV-AIDS di DKI Jakarta dapat terlayani dengan cepat, aman, dan nyaman," katanya.
Integrasi layanan Jak-Anter dengan aplikasi Good Doctor - Grab Health diaktivasi pada April 2023.
Integrasi ini merupakan inovasi pelayanan klien HIV-AIDS dengan menyediakan telekonsultasi dengan dokter puskesmas dan langsung berlanjut ke pengantaran ARV.
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.
Puskesmas Roboh di Karawang Bukan karena Gempa, Kena Angin Kencang |
![]() |
---|
Atap Puskesmas Purwasari Karawang Jabar Roboh Akibat Hujan Disertai Angin Kencang |
![]() |
---|
Foto-foto Layanan Skrining TBC Gratis di RPTRA Gondangdia |
![]() |
---|
44 Puskesmas Tingkat Kecamatan di Jakarta Dilengkapi Tenaga Psikolog pada Tahun 2025 |
![]() |
---|
Tahun ini Seluruh Puskesmas di Jakarta akan Punya Layanan Psikologi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.