Jalan Salib atau Via Crucis Setiap Jumat di Masa Pra-Paskah Apakah Wajib Dijalani Umat Katolik?
Pada masa prapaskah, umat Katolik dianjurkan serta diajak untuk bersiap dan berbenah diri menyambut kebangkitan Yesus Kristus.
Penulis: Joanita Ary | Editor: Lucky Oktaviano
Baik Padre Marco dan Romo Wawan menyarankan agar Via Crucis atau Jalan Salib yang dijalankan oleh umat Allah di hari Jumat bisa menjadi praktik kesalehan dan sarana doa yang ditawarkan oleh gereja.
Tujuannya adalah untuk membantu umat Allah selama masa Pra Paskah ini agar mampu merenungkan penderitaan Jalan Salib yang harus ditanggung oleh Kristus.
Selain itu Padre Marco menyarankan praktik kesalehan melalui Jalan Salib agar tetap dipertahankan, khususnya pada hari-hari paling penuh penyesalan di masa Pra Paskah, yakni pada Jumat Pertama dalam masa pantang dan puasa.
Bahkan Paus Yohanes Paulus II juga setia melakukan upacara Via Crucis atau Jalan Salib akbar di dalam Colosseum pada malam Jumat Agung atau pada hari kematian Yesus Kristus.
Karena momen ini dinilai sangat bermakna sehingga upacara tersebut dijalankan juga oleh Paus Benediktus XVI dan Paus Fransiskus hingga hari ini.
Hingga akhirnya fakta ini menunjukkan bahwa Via Crucis atau Jalan Salib bukanlah sebuah hal kecil dan sederhana, tetapi menjadi sebuah devosi yang penuh makna.
Derma, Pantang dan Puasa Lengkapi Kesempurnaan Jalan Salib
Via Crucis atau Jalan Salib yang dilakukan selama masa Pra Paskah sebaiknya dibarengi juga dengan semangat berdoa, melakukan karya amal kasih atau derma, dan menjalani pantang puasa
Romo Wawan menjelaskan alasan-alasannya adalah yang pertama karena lewat doa dan Jalan Salib yang kita lakukan akan membuat kita menjadi dekat dengan Allah.
Selanjutnya melalui pantang dan puasa, kita diharapkan mampu mengendalikan dorongan manusiawi, hasrat-hasrat serta kebutuhan kita sebagai pribadi.
Kemudian lewat derma atau melakukan karya amal kasih, kita diajak membangun solidaritas dan relasi yang lebih baik dengan sesama.
Di sisi lain Romo Wawan mengatakan bahwa gereja sangat menganjurkan jalan salib karena juga bisa membantu umat dalam persiapan menyambut dan merayakan pesta paskah.
Dan di saat yg sama juga dapat menjadi sarana bagi kita dalam dimensi doa agar kita semakin dekat dengan Allah.
Sementara itu, dalam Ibadat Jalan Salib terdapat 14 titik pemberhentian yang diakui oleh Gereja Katolik:
1. Yesus dijatuhi hukuman mati
2. Yesus memikul salib ke gunung Golgota
3. Yesus jatuh untuk pertama kalinya
4. Yesus berjumpa dengan Bunda Maria, Ibu-Nya
5. Simon dari Kirene membantu memikul salib Yesus
6. Veronika mengusap wajah Yesus
7. Yesus jatuh untuk yang kedua kalinya
8. Yesus menghibur wanita-wanita yang menangis
9. Yesus jatuh untuk ketiga kalinya
10. Pakaian Yesus ditanggalkan
11. Yesus dipaku pada kayu salib
12. Yesus wafat di kayu salib
13. Yesus diturunkan dari kayu salib
14. Yesus dimakamkan
jalan salib
Kebangkitan Yesus Kristus
Via Dolorosa
Romo Markus Solo Kewuta
Padre Marco
Romo Paulus Yohanes Dharmawan
Jumat Agung: Ditebus Tanpa Sisa, Dikasihi Tanpa Batas |
![]() |
---|
OMK Paroki Bintaro St.Matius Penginjil Hadirkan Tablo Jalan Salib: Menghidupkan Kembali Tradisi Iman |
![]() |
---|
Cerita Romo Markus Soal Kondisi Terkini Paus Fransiskus! Sempatkan Diri Menelpon Paroki di Gaza |
![]() |
---|
Gereja Katedral Jakarta Selenggarakan Ibadat Jalan Salib Setiap Hari, Simak Jadwal Lengkapnya! |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.