Kesehatan

3 Jenis Sakit Kepala yang Perlu Diketahui dan Simak Cara Mengatasinya

Sakit kepala lebih kompleks dari yang kita sadari. Ada lebih dari 150 jenis sakit kepala, yang bervariasi berdasarkan lokasi hingga intensitas nyeri.

Penulis: LilisSetyaningsih | Editor: Irwan Wahyu Kintoko
Dailymail.co.uk
Sakit kepala lebih kompleks dari yang kita sadari. Ada lebih dari 150 jenis sakit kepala, yang bervariasi berdasarkan lokasi hingga intensitas nyeri. Ilustrasi sakit kepala. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Sakit kepala jauh lebih kompleks dari yang kita sadari.

Sebagai permulaan, ada lebih dari 150 jenis sakit kepala, yang bervariasi berdasarkan lokasi, intensitas nyeri, dan durasinya.

Menurut Klinik Cleveland, secara umum, sakit kepala terbagi dalam dua kategori utama.

Baca juga: Sakit Kepala Ringan Dokter Spesialis Gizi Saran Minum Air Putih Hangat, Tips Pilih Produk Air Minum

Pertama sakit kepala sekunder yang berhubungan dengan kondisi atau cedera lain (misalnya gegar otak), dan kedua, sakit kepala primer yang bukan disebabkan kondisi medis lain. 

Menurut penelitian dari Pusat Informasi Bioteknologi Nasional AS, sakit kepala primer lebih umum terjadi di antara keduanya dan mencakup sekitar 98 persen dari semua sakit kepala.

Berikut tiga kategori utama sakit kepala primer, termasuk penyebab dan pengobatannya.

Baca juga: Hotman Paris Habiskan Biaya Rp 500 Juta untuk Pasang Ring Ketiga, Gejala Awal adalah Sakit Kepala

1. Sakit kepala tegang 

Sakit kepala tegang adalah jenis sakit kepala yang paling umum dialami orang, kata Wade M Cooper, praktisi spesialis neurologi dan profesor klinis di Universitas Michigan.

Biasanya, sakit kepala tegang muncul secara bilateral (di kedua sisi kepala) dan intensitasnya ringan hingga sedang.

Selain nyeri, Anda mungkin juga merasakan tekanan atau sesak di sekitar kepala serta nyeri di leher dan bahu.

"Selain itu, sakit kepala juga bisa disebabkan oleh sensitivitas cahaya atau sensitivitas suara, namun biasanya tidak keduanya," kata Dr Cooper.

Sakit kepala tegang bisa bersifat episodior kronis. Jika terjadi 15 hari atau lebih dalam sebulan, setidaknya tiga bulan, maka dianggap kronis, sedangkan jika kurang dari itu dianggap episodik.

Baca juga: Sering Disepelekan Gejala Sakit Kepala Terus Menerus Jadi Pertanda Tumor Otak

2. Migrain

Migrain ditandai dengan nyeri hebat atau parah yang biasanya terjadi pada satu sisi kepala, meskipun terjadi secara bilateral sekitar 40 persen.

Namun, di mana pun lokasinya, proses migrain cenderung melalui empat tahap, meski tidak semua orang mengalami semuanya.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved