Berita Jakarta
Objek Meriam Si Jagur Kota Tua Dikritik Warga Dianggap Tak Senonoh, Begini Penampakannya
Menurut perekam tersebut, simbol tersebut sangatlah tidak senonoh lantaran terkesan menggambarkan simbol kelamin pria dan wanita.
Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Dian Anditya Mutiara
WARTAKOTALIVE.COM, TAMANSARI — Ramai di media sosial seorang warganet mempertanyakan makna di balik lambang tangan yang keluar pada moncong objek Meriam Si Jagur di Kota Tua, Tamansari, Jakarta Barat.
Menurut perekam tersebut, simbol tersebut sangatlah tidak senonoh lantaran terkesan menggambarkan simbol kelamin pria dan wanita.
"Pak Gubernur tolong jelaskan, ini banyak anak-anak. Di Kota Tua loh, tolong ini gambar apa ya. Kalau partai nomor 1 enggak kayak gini, nomor 2 juga enggak kayak gini, nomor 3 juga enggak kayak gini. Ini enggak etis banget," kata pria tersebut.
Terkait video viral itu, Warta Kota menyambangi kawasan Kota Tua tepatnya di sekitar Museum Fatahillah untuk melihat objek Meriam Si Jagur yang diviralkan itu.
Dari yang nampak di lokasi, Senin (12/2/2024), objek Meriam Si Jagur berada di atas sebuah mimbar tangga yang berundak.
Baca juga: Museum Wayang Kota Tua Simpan Lebih dari 6.000 Koleksi, Salah Satunya Serial Si Unyil
Tubuh meriam itu terbuat dari baja yang panjangnya mencapai kurang lebih 3,58 meter dan berdiameter 28 centimeter.
Meriam itu memiliki ukiran pada bagian moncongnya yang berkelopak tiga.
Sementara di ujung moncong tersebut, ada sebuah tangan yang keluar dan menampilkan simbol jari jempol yang diapit oleh jari tengah dan telunjuk.
Di pergelangan tangannya, terdapat sebuah gelang bak tasbih yang melingkar simetris.
Objek meriam itu juga nampak sakral lantaran ditempatkan di sebuah tempat khusus yang dipagari oleh pagar besi dan diberikan berbagai macam tanaman hijau.
Di depannya, terdapat sebuah pelat besi yang memberikan penjelasan terkait objek Meriam Si Jagur itu.
"Meriam Si Jagur awalnya dibuat oleh N.T Boccaro di Malaka untuk memperkuat benteng Portugis di Malaka. Pada tahun 1641, meriam ini jatuh ke tangan VOC, dibawa ke Batavia sebagai alat pertahanan kota," tulis keterangan dalam pelat besi tersebut.
"Di atas meriam ini terdapat tulisan 'Ex Me Ipsa Renata Sum' (aku diciptakan dari diriku sendiri)," lanjut tulisan tersebut.
Praktis, objek tersebut seyogyanya adalah sebuah peninggalan sejarah yang dituakan serta dibawa ke Kota Tua untuk dipertontonkan kepada pengunjung.
Bahkan, dalam setiap lima menit sekali, ada saja pengunjung yang melakukan swafoto di depan meriam tersebut. Mulai dari orang dewasa hingga anak-anak.
Terkait hal itu, salah satu pengunjung yakni Riyan (28) menyebut semula dirinya kaget melihat simbol tangan yang ada di moncong Meriam Si Jagur.
Menurutnya, simbol itu layaknya lambang hal tidak senonoh yang berkaitan dengan alat kelamin.
"Jujur ketika pertama kali melihat itu kaget sih. Saya mikirnya ‘Kok bisa ada sih objek seperti itu berada di tempat publik yang banyak dikunjungi oleh masyarakat mulai dari yang tua hingga yang muda’," kata Riyan kepada Warta Kota, Senin.
Akan tetapi, setelah dirinya melihat keterangan dalam pelat besi yang tertanam tepat di depan Meriam Si Jagur, Riyan mewajarkan hal tersebut.
Bahkan, dia mengarahkan agar para pengunjung bisa lebih bijak dan tak termakan spekulasi bias di kepalanya.
"Jadi sekarang ini tergantung bagaimana orang menyikapi dan menilainya. Oke mereka berpikir hal itu negatif, tapi harusnya juga mereka mencari tahu kebenarannya," ujarnya.
"Karena kalau mereka enggak nyari tahu artinya, ya pemikirannya akan mengkategorikan meriam itu memiliki makna negatif, padahal sebenarnya memiliki makna (positif)," pungkas dia. (m40)
7 Halte TransJakarta dan Pos Polisi Hangus Dibakar Massa setelah Demo Berakhir Rusuh di Jakarta |
![]() |
---|
Imbau Semua Pihak Tidak Anarkis saat Demo, Ayah Affan Kurniawan: Cukup Anak Saya yang Jadi Korban |
![]() |
---|
Presiden Prabowo Didesak Copot Kapolri Jika Kasus Kematian Ojol Affan Kurniawan Tidak Diusut Tuntas |
![]() |
---|
Demo Semakin Rusuh, Halte TransJakarta di Depan Polda Metro Jaya Hangus Dibakar Massa |
![]() |
---|
Pramono Diminta Revisi Pergub KJMU untuk Jangkau Mahasiswa dari Kampus Akreditasi B dan C |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.