Pembunuhan

Pakar: Tewasnya Dante Bukti CCTV Tak Bisa Tangkal Kejahatan, Posisi Kamera Harusnya Tak Tersembunyi

Pakar Psikolog Forensik mengatakan tewasnya Dante buktikan CCTV tak bisa diandalkan cegah kejahatan. Posisi CCTV yang tersembunyi bikin pelaku nekat

Tangkapan layar dari rekaman CCTV
Detik-detik kekasih Tamara Tyasmara, Yudha Arfandi, tenggelamkan Raden Andante Khalif Pramudityo alias Dante (6), anak Tamara, terekam kamera CCTV. Pakar Psikolog Forensik mengatakan tewasnya Dante buktikan CCTV tak bisa diandalkan cegah kejahatan. Posisi CCTV yang tersembunyi bikin pelaku nekat. Karenanya posisi CCTV harusnya tidak tersembunyi. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Tewasnya Raden Andante Khalif Pramudityo alias Dante (6), anak artis peran Tamara Tyasmara di tangan kekasih Tamara sendiri, yakni Yudha Arfandi alias YA, sangat menyedihkan.

Dari rekaman CCTV diketahui Yudha membenamkan Dante sebanyak 12 kali di kolam renang hingga akhirnya tewas.

Pakar Psikologi Forensik Reza Indragiri Amriel mengatakan peristiwa ini menunjukkan betapa mengandalkan CCTV semata tidak cukup kuat untuk menangkal aksi kejahatan.

Terbukti kata Reza, bermenit-menit, dari total rekaman CCTV 2 jam 1 menit, Dante ditenggelamkan berulang kali.

"Namun tidak ada respon kegentingan dari pihak kolam renang untuk menolong Dante," kata Reza kepada WartaKotalive.com, Sabtu (10/2/2024).

Karenanya menurut Reza, CCTV memang sebaiknya tidak diletakkan di tempat tersembunyi, jika tujuannya untuk mencegah kejahatan.

Baca juga: Terungkap, Yudha Arfandi Kekasih Tamara 12 Kali Benamkan Dante di Kolam Renang

"CCTV harus diperlihatkan agar calon kriminal tahu bahwa ia diawasi sehingga--setidaknya--urung beraksi di lokasi tersebut," ujar Reza.

Juga, menurut Reza, CCTV hanyalah salah satu subsistem keamanan.

Di samping CCTV, katanya perlu disiagakan tim reaksi cepat yang terus-menerus memantau area yang dicakup oleh CCTV.

"Dengan kelengkapan sistem sedemikian, baru bisa diharapkan bahwa gelagat situasi kritis akan dapat dicegat selekas mungkin begitu terpantau lewat CCTV. Baik kritis berupa kecelakaan (anak terpleset lalu tenggelam di kolam renang, misalnya) atau pun kejahatan," paparnya.

"Nah, nasib malang Dante boleh jadi turut disebabkan oleh posisi CCTV yang tersembunyi dan tidak adanya subsistem yang siaga memonitor tangkapan visual CCTV," tambah Reza.

Baca juga: Angger Dimas Emosi Saat Tahu Pelaku Kematian Dante Adalah Pacar Tamara Tyasmara

Kelemahan itulah, menurutnya yang mungkin berhasil dibaca oleh tersangka pelaku.

"Dia tidak melihat ada CCTV di lokasi dan berasumsi tidak ada yang mengawasi tindak-tanduknya. Tersangka menyimpulkan demikian setelah beberapa kali mempelajari lokasi. Jika benar begitu, inilah pertanda adanya perencanaan di balik dugaan pembunuhan terhadap Dante," ujar Reza.

Pada sisi lain, menurut Reza CCTV juga punya kelemahan.

"Studi menyimpulkan, CCTV jitu untuk menangkal kejahatan properti semisal pencurian. CCTV kurang ampuh mencegah kejahatan kekerasan. Pasalnya, kejahatan kekerasan kerap bersifat impulsif dan terjadi seketika di lokasi tanpa pemikiran atau pun perencanaan sebelumnya," kata Reza.(bum)

Baca berita WartaKotalive.com lainnya di Google NEWS

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved