Pilpres 2024

Hargai Gerakan Civitas Akademika, Bahlil: Kami Yakin Guru Besar dan Dosen Punya Integritas

Ketua Tim Kerja Strategis (TKS) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Bahlil Lahadalia meyakini guru besar dan dosen memiliki integritas tinggi.

Warta Kota/Miftahul Munir
Ketua Tim Kerja Strategis (TKS) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Bahlil Lahadalia meyakini guru besar dan dosen memiliki integritas tinggi menyusul gerakan civitas akademika belakangan ini. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Ketua Tim Kerja Strategis (TKS) Capres dan Cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Bahlil Lahadalia menilai hanya segilintir orang saja yang bermain politik dalam gerakan civitas akademika tersebut.

Meski demikian, Bahlil menghargai pandangan dari civitas akademika yang menyampaikan protes terhadap tindakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) karena dinilai banyak cawe-cawe dalam proses pemilu 2024.

“Dengan segala hormat, dari sekian banyak itu ditengarai ada beberapa yang tidak murni tapi ada beberapa juga yang bagus-bagus,” kata Bahlil dari keterangannya, Kamis (8/2/2024).

Keyakinan Bahlil tersebut berdasarkan fakta di mana yang menyampaikan protes hanya beberapa guru besar sejumlah perguruan tinggi, namun bukan rektornya.

Baca juga: Kampanye Akbar Prabowo-Gibran di GBK, Puluhan Ribu Relawan Bakal Long March dari Monas ke Senayan

Karena itu Menteri Investasi RI ini menilai adanya strategi lawan politik di dalam kelompok civitas akademika tersebut.

“Baik pasangan 01, 02, dan 03 akan membuat strategi agar bisa mewujudkan apa yang jadi harapan mereka. Kalau saya lihat ada beberapa guru besar, dosen tapi bukan rektornya yang ngomong, Penciuman dan intuisi kita ada (strategi politik), tapi kami tetap berpikir positif, karena kami yakin guru-guru besar dan dosen punya integritas. Tapi ada yang dalam penilaian kami masih ada yang (segelintir orang yang patut) dipertanyakan," kata Bahlil menjelaskan.

Bahlil mengungkap, dia melihat adanya sebuah foto dari gerakan civitas akademika yang menggunakan kode dari pasangan calon tertentu.

Karena itu dia berpandangan gerakan tersebut adalah gerakan yang sengaja dibuat untuk tujuan politik.

Baca juga: Mahfud: Gibran Akan Dicibir Masyarakat Sepanjang Hidupnya, Karena Pencalonan Cacat Moral dan Etika

“Contoh, ada foto yang disampaikan itu dengan pakai kode dengan nomor (paslon) tertentu. Feeling (dugaan) saya sebagian dari proses itu ada by design (mendesain) tapi tidak semuanya,” ujar Bahlil.

Seperti diketahui sejumlah civitas akademika melakukan aksi protes terhadap tindakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dinilai telah banyak cawe-cawe dalam proses Pemilu 2024.

Aksi protes itu sudah disampaikan sejumlah universitas ternama di Indonesia, seperti Universitas Indonesia (UI), Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Universitas Brawijaya, Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran, Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Gadjah Mada (UGM) dan lainnya.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved