Prabowo Minta Maaf Usai Debat , Rahayu Saraswati: Tidak Mau Pesta Demokrasi Berujung Perkelahian

WARTAKOTALIVE.COM, MENTENG - Clossing statment Prabowo Subianto di debat  Capres terakhir pada Minggu (4/2/2024) kemarin menyita perhatian publik.

Prabowo meminta maaf kepada dua Capres lawannya yaitu Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo jika ada perbuatan yang tidak menyenangkan selama kampanye.

Wakil Ketua Partai Gerindra, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo mengaku bangga dengan pernyataan pamannya di akhir debat.

"Kami bersyukur dengan contoh dan teladan yang disampaikan oleh beliau (Prabowo)," kata Sara sapaan akrab Saraswati, Rabu (7/2/2024).

Menurut Sara, Prabowo adalah sosok negarawan yang ingin menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

Baca juga: Fedi Nuril tak Gentar Diserang Pendukung Prabowo, Ini Kata Komnas HAM dan LPSK Soal Pilpres

Ia tidak mau pesta demokrasi ini berujung pertengkaran atau sampai terjadi permusuhan antar sesama anak bangsa.

"Yang ingin dijaga adalah semangat untuk membangun Indonesia dan itu harus dijalankan bersama-sama," ungkapnya.

Meski ketiga Capres ini bertemu di panggung KPU untuk debat, tapi selesai adu gagasan yang ditonton jutaan pasang mata harus berakhir damai.

Sehingga, siapapun nantinya yanh terpilih bisa bekerjasama membangun Indonesia agar lebih baik lagi.

"Beliau juga minta maaf atas segala kesalahan dan kekurangan selama berdebat, maupun selama masa kampanye. Saya rasa itu contoh yang luar biasa," imbuhnya. 

Prabowo Akui Setuju dengan Gagasan Anies dan Ganjar 

Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto mengaku sejalan dengan capres nomor 1 Anies Baswedan dan capres molor urut 3 Ganjar Pranowo terkait upaya membangun potensi budaya di Indonesia.

Hal itu disampaikan Prabowo saat debat capres terakhir bersama Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (4/2/2024).

Awalnya, Ganjar mengusulkan agar pemerintah membantu agar ekosistem kebudayaan di permudah oleh birokrasi pemerintah. 

Sementara, Anies akan membuat kementerian yang berfokus mengurus budaya.