Pilpres 2024

Demo Tuntut Makzulkan Jokowi Selesai, Massa Mahasiswa di Harmoni Bubarkan Diri, Janji Aksi Lanjutan

Aksi mahasiswa yang menuntut memakzulkan Joko Widodo sebagai presiden di Harmoni berakhir, Rabu (7/2/2024) malam. Janji ada aksi lanjutan.

Wartakotalive.com/ Nuri Yatul Hikmah
Ratusan mahasiswa dan organisasi non profit membawa tuntutan untuk memakzulkan Presiden Joko Widodo sebagai orang nomor 1 di Indonesia. Mereka melakukan aksi long march atau berjalan kaki dari Tugu Reformasi Universitas Trisakti hingga kawasan Harmoni, Jakarta Pusat yang berada di sekitar Istana Negara. Aksi mereka berakhir Rabu malam dan berjanji akan ada aksi lanjutan. 

Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM KM) Universitas Gadjah Mada (UGM) 2023, Gielbran Mohammad Noor mengatakan, mahasiswa akan menggelar aksi besar sebelum hari H pemungutan suara Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 pada 14 Februari mendatang.

Aksi tersebut sebagai ungkapan keresahan mahasiswa terhadap situasi demokrasi Indonesia yang dinilai sudah di ujung tanduk.

"Dekat-dekat ini teman-teman mahasiswa sedang bersiap untuk konsolidasi. Semalam teman-teman dari forum BEM KM sudah melakukan konsolidasi bersama," ujar Gielbran di Kantor DPP Gerakan Bhineka Nasionalis, Jakarta Pusat, Kamis (7/2/2024).

"Hari ini di Yogya juga sudah mengadakan konsolidasi bersama. Dan yang jelas , sebelum pemilihan (pemilu) akan ada aksi besar," lanjut dia.

Menurut Gielbran, aksi yang dilakukan mahasiswa ini bukan untuk mendukung salah satu pasangan capres-cawapres tertentu.

Melainkan untuk memperjuangkan keresahan masyarakat karena dinamika situasi demokrasi akhir-akhir ini.

Baca juga: Memanas, Aksi Mahasiswa Tuntut Makzulkan Jokowi Mulai Bakar Spanduk Caleg di Harmoni Sekitar Istana

Terlebih, lanjut Gielbran, setelah seruan kritik dan petisi dari sivitas akademika berbagai perguruan tinggi untuk Presiden Joko Widodo seolah dikaburkan oleh pemerintah.

Selain itu, terjadi pula tekanan kepada para rektor sejumlah perguruan tinggi untuk memberikan video testimoni yang memuji pemerintahan Presiden Jokowi.

"Untungnya masih banyak rektor yang waras. Masih banyak rektor yang menolak untuk membuat video tersebut dan justru meramaikan itu di media sosial. Saya sangat senang pada kesempatan hari ini, tidak hanya anak muda yang bergerak," kata Gielbran.

"Ternyata banyak sekali golongan yang ikut bergerak. Masyarakat umum, sivitas akademika dan mahasiswa akhirnya sadar bahwa demokrasi benar-benar di ujung tanduk," tambah dia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Demo di Harmoni Selesai, Massa Mahasiswa Membubarkan Diri" dan"Prihatin Demokrasi Indonesia, Mahasiswa Akan Gelar Aksi Sebelum Pemilu 14 Februari"

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved