Faisal Basri Sebut Sri Mulyani Jadi Kambing Hitam Jokowi untuk Potong Anggaran Kementerian

Menteri Keuangan Sri Mulyani disebut menjadi kambing hitam atas wacana kebijakan automatic adjustment.

Editor: Desy Selviany
TRIBUNNEWS/SYAHRIZAL SIDIK
Ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Faisal Basri, seusai memberikan paparan dalam acara seminar Indef mengenai proyeksi ekonomi Indonesia 2019, di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (28/11/2018). 

Pada tahun tersebut, pemerintah memutuskan untuk mengalokasikan 5 % anggaran belanja Kementerian/Lembaga sebagai dana cadangan penanggulangan pandemi Covid-19.

Lewat kebijakan automatic adjustment atau pemblokiran anggaran tersebut, masing-masing Kementerian lembaga dapat memilah sendiri belanja yang bukan prioritas untuk dicoret dan kemudian anggarannya disisihkan.

Pada 2023 ketika kebijakan ini dilakukan, pemerintah juga melakukan pemblokiran anggaran K/L sebesar Rp 50,2 triliun.

Sementara itu Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, dana yang terkumpul dari kebijakan automatic adjustment akan digunakan untuk mempertebal anggaran bantuan sosial (bansos) dan subsidi pupuk.

"Nanti itu (anggaran bansos Rp 600 ribu dan subsidi pupuk) tekniknya ada macam-macam cara. Bu Sri Mulyani akan menyelesaikan, salah satunya automatic adjustment," kata Airlangga kepada awak media di kantornya, Senin (5/2/2024).

(Wartakotalive.com/DES/Tribunnews.com)

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved