Pilpres 2024
Faisal Basri Sebut Jokowi Sandera Menteri yang Hendak Mundur, Ungkit Kasus Hukum
Para Menteri yang hendak mundur dari Kabinet Indonesia Maju disebut tersandera Presiden Joko Widodo (Jokowi).
WARTAKOTALIVE.COM - Para Menteri yang hendak mundur dari Kabinet Indonesia Maju disebut tersandera Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Hal itu membuat para menteri yang hendak mundur tidak bisa keluar dari Kabinet Indonesia Maju di penghujung Pilpres 2024.
Pernyataan itu disampaikan oleh Ekonom Senior INDEF Faisal Basri pada Senin (5/2/2024) seperti dikutip dari Facebook Tribunnews.com.
Diketahui sebelumnya Faisal Basri mengklaim Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Menteri Keuangan Sri Mulyani akan mundur dari kabinet Jokowi karena kecewa dengan Pilpres 2024.
Namun hingga lebih dari dua pekan isu tersebut, nyatanya Sri Mulyani dan Basuki Hadimuljono tidak kunjung keluar dari kabinet Jokowi.
Faisal Basri pun mendapatkan bocoran sejumlah menteri Jokowi yang hendak keluar itu didatangi oleh tim khusus yang mencegah para menteri keluar kabinet.
Enggan menyebut sosok Menteri yang didatangi tim khusus, Faisal Basri menuding bahwa para menteri yang hendak keluar itu diungkit soal kasus hukum sehingga tidak bisa keluar dari kabinet.
“Ada sejumlah menteri yang ada naga-naga mundur didatangi tim itu ‘sudah selesai ini kasus hukumnya’ jadi itu politik jahat Jokowi, menyandera,” bebernya.
Faisal Basri menyebut Jokowi antisipasi belasan menteri mundur agar tidak terjadi guncangan politik yang kuat di akhir pemerintahannya.
Diketahui sebelumnya Ekonom senior Faisal Basri bicara soal desakan mundur kepada Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dari Kabinet Indonesia Maju yang dipimpin Presiden Joko Widodo.
Baca juga: Faisal Basri Sebut Sri Mulyani Jadi Kambing Hitam Jokowi untuk Potong Anggaran Kementerian
Faisal menegaskan, dirinya tidak secara langsung membujuk Sri Mulyani maupun Basuki untuk mundur dari kabinet.
Melainkan, dirinya mendesak dan menyuarakan agar masyarakat juga memberikan desakan agar menteri-menteri mundur.
"Saya enggak (tidak mendesak langsung). Saya disclaimer, saya tidak berhubungan langsung dengan yang saya sebut. Jadi saya juga jaga jarak gitu," ujar Faisal di sela-sela Aksi Kamisan di seberang Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (18/1/2024).
"Tapi, saya kenal Bu Sri Mulyani yang punya integritas dan saya rasa 99 persen dia resah. Jadi bibit-bibitnya sudah terlihat," tuturnya.
Menurut Faisal saat ini para menteri, termasuk Sri Mulyani sedang mengkalkulasikan berbagai dampak jika mengundurkan diri.
Faisal juga menyatakan dirinya belum mendengar langsung pernyataan mundur dari Sri Mulyani maupun Basuki.
Dia menduga, para menteri masih menunggu momentum yang tepat untuk mengundurkan diri.
"Oleh karena itu, ayo kita suarakan terus, teman-teman suarakan terus (untuk mundur). Karena ini perjuangan moral. Dan ini paling peaceful. Engga pakai bakar-bakaran, enggak anarkis gitu," tambahnya.
Sebelumya, seruan agar menteri-menteri mundur disampaikan Faisal Basri menyusul ungkapan kekecewaan terhadap kebijakan Pemerintahan Presiden Jokowi yang dianggap tidak netral pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Dalam seruan itu, Faisal menyebut nama Sri Mulyani, Pramono Anung dan Basuki Hadimuljono.
"Ayo sama-sama kita bujuk Bu Sri Mulyani (Menteri Keuangan), Pak Basuki (Menteri PUPR), dan beberapa menteri lagi untuk mundur. Itu efeknya dahsyat. Secara moral, saya dengar Bu Sri Mulyani paling siap untuk mundur. Pramono Anung (Sekretaris Kabinet) sudah gagap. Kan PDI (PDI Perjuangan) belain Jokowi terus, pusing," klaim Faisal.
(Wartakotalive.com/DES/Tribunnews.com)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/Ekonom-Faisal-Basri-Sri-Mulyani-Basuki-Hadimuljono.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.