Pilpres 2024

Dudung Tepis Megawati Soal Netralitas TNI-Polri, Hasto: Dia Sibuk Urus Anak yang tak Lolos Akmil

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyerang balik mantan KSAD Jenderal (Purn) Dudung Abdurachman yang tak tahu soal netralitas TNI-Polri.

Editor: Valentino Verry
WartaKotalive.com/ Gilbert Sem Sandro
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan mantan KSAD Jenderal (Purn) Dudung Abdurachman terlalu sibuk urus anak yang tak lolos Akmil, sehingga tak tahu soal netralitas TNI-Polri di Pemilu 2024. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Perseteruan terjadi antara mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Sebelumnya, Ketua Umum PDIP menyinggung soal dugaan adanya intimidasi yang dilakukan oleh aparat TNI maupun Polri dalam urusan Pemilu 2024.

Hal ini dikatakan saat berorasi di acara Hajatan Rakyat dan Kampanye Akbar pasangan calon nomor urut 03, Ganjar-Mahfud di GBK, Senayan, Jakarta Pusat.

"Ingat, hei polisi jangan lagi intimidasi rakyatku. Hei tentara jangan lagi intimidasi rakyatku," kata Megawati.

Dia menyinggung ada sejumlah kadernya seperti Aiman Witjaksono selaku Juru Bicara TPN Ganjar-Mahfud yang terjerat kasus tudingan aparat tidak netral di Pemilu.

Baca juga: Jika Menangi Pilpres, Dudung Yakin Prabowo-Gibran akan Rangkul Dudung Anies-Cak Imin & Ganjar-Mahfud

Selanjutnya, soal Ketua DPC PDIP Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih yang bersitegang dengan sejumlah pria membahas aksi spanduk pemuda yang kritik Jokowi.

“Kamu sama polisi, sama apratlah, sama panglimalah, sama ASN-lah jangan sekali-kali lagi mulai hari ini betul ndak? Kalau dia mau datang, ibu aja udah hmmm hmm, enggak usah ibu rangkul aja, pangkat lo apa sih? Jenderal?” ungkapnya.

Megawati pun mengingatkan posisinya yang pernah menjabat Presiden ke-5 adalah Panglima tertinggi masa itu.

Sehingga dia memperingati agar para aparat penegak hukum tetap netral jangan sampai melakukan intervensi.

Baca juga: Jawaban Megawati, Saat Ahok Tanya Masih Boleh Berteman dengan Jokowi Atau Tidak

“Eh jelek-jelek saya pernah panglima tertinggi lho, tidak pernah terhapus lho, karena saya disebut presiden kelima republik indonesia. Boleh dong sekali-kali sombong, udah begitu saya pernah wapres lho, eh enak aja anak-anak saya terus mau kenapa sih kalian dibegitukan?” bebernya.

“Karena mereka takut kalah dan iya mereka pasti kalah oleh kita di dalam satu putaran, sanggup apa tidak? Eh awas lho kalau bohong lho nanti ibu liat di tempat coblos-coblos hati hati kecurangan lho sekarang sudah pusing lho,” sambungnya.

Menurut Dudung, pernyataan Megawati itu tendensius soal adanya intimidasi yang dilakukan aparat TNI-Polri dalam Pemilu 2024.

Dudung, yang kini menjadi pendukung paslon nomor urut 2 Prabowo-Gibran, menyebut tudingan Megawati tersebut tidak berdasar.

Eks KSAD Jenderal (Purn) Dudung Abdurachman saat mengampanyekan Prabowo-Gibran di Serang, Banten, Sabtu (27/1/2024).
Eks KSAD Jenderal (Purn) Dudung Abdurachman saat mengampanyekan Prabowo-Gibran di Serang, Banten, Sabtu (27/1/2024). (tribunnews.com)

Dia pun meminta seluruh personel TNI-Polri tidak usah takut dengan pernyataan Megawati.

"Pernyataan Bu Mega kalau menurut saya itu kan tendensius, tuduhan yang tidak berdasar, ya," ucap Dudung saat ditemui seusai debat kelima capres di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Minggu (4/2/2024) malam.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved