Pilpres 2024

Presiden Jokowi tidak Netral saat Pilpres 2024, Muncul Wacana Pemakzulan, Apa Kata Surya Paloh?

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh terkejut atas wacana pemakzulan Presiddn Jokowi. Apa katanya?

Editor: Valentino Verry
Wartakotalive/Gilbert Sem Sandro
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh tak setuju Presiden Jokowi dilengserkan saat ini. Menurutnya, akan lebih cantik bila lewat Pilpres 2024 mencabut kekuasaan dan pengaruh Jokowi. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Saat ini sejumlah aktivis sedang 'menggoreng' wacana pemakzulan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Mereka menilai Presiden Jokowi sudah tak kompeten memimpin bangsa Indonesia, karena sudah tak netral jelang Pilpres 2024.

Penilaian itu sebenarnya sah-sah saja, mengingat sang putra sulung Gibran Rakabuming Raka, ikut kontestasi sebagai cawapres dari Prabowo Subianto.

Baca juga: Ajak Generasi Z dan Milenial Tolak Pemakzulan, TKN: Jokowi Bawa Indonesia Semakin Maju

Apa tanggapan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh?

Menurut Surya Paloh, wacana tersebut tidak tepat, mengingat masa jabatan Presiden Jokowi akan berakhir pada 2024.

"Saya pikir masalah pemakzulan ini memang bukan saatnya untuk pemakzulan, ini tanggung sekali, sayanglah," ungkap Surya Paloh usai mengisi kampanye terbuka di lapangan Kecamatan Masbagek, Kabupaten Lombok Timur, NTB, Senin (22/1/2024).

Surya Paloh menilai, saat ini pemimpin bangsa harus lebih fokus menjaga stabilitas nasional, baik politik, ekonomi, dan keamanan.

Baca juga: Luhut Binsar Pandjaitan Sindir Pejabat yang Ikut-ikutan Komentar Pemakzulan Jokowi

"Artinya bagaimana pun kita menempatkan kepentingan stabilitas nasional kita. Sehingga hal-hal lain, walaupun kita ada hati panas, kita harap kepala tetap dingin ya," ungkap Surya Paloh.

Sebelumnya, Surya Paloh dalam kampanye terbuka tersebut juga mengingatkan pemerintah dan penyelenggara Pemilu agar bebas dari rekayasa politik.

"Karena kita menginginkan Pemilu yang bersih, karena kita menginginkan Pemilu yang bebas dari berbagai rekayasa politik yang akhirnya bermuara kepada perpecahan kehidupan kebangsaan yang kita cintai," tegas Surya Paloh.

Menurutnya, Pemilu bukan untuk memecahkan persatuan bangsa, tapi untuk merawat perdamaian abadi seperti yang diamanatkan konstitusi.

Baca juga: Respons Puan Maharani Soal Rocky Gerung Ajak Megawati Soekarnoputri Pimpin Gerakan Pemakzulan Jokowi

"Kita mau perdamaian di antara kita sesama anak bangsa tidak ada artinya Pemilu jika menghasilkan perpecahan di antara kita dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," kata Surya Paloh.

Kepada pada kader dan simpatisan, Surya Paloh meminta agar mereka tetap mengawasi dan mengawal pesta demokrasi lima tahun sekali ini.

"Maka tugas kita semuanya, sebagai kader yang terpercaya, musuh kita bukan sesama anak bangsa, bukan di antara para peserta-peserta Pemilu, musuh kita kepicikan dalam berpikir, kebodohan, itulah musuh kita. Saudaraku semuanya berjuanglah di jalan yang benar," ungkap Surya Paloh.

"Institusi partai politik yang bernama NasDem tetap ingin konsisten melaksanakan perintah daripada cita-cita proklamasi kemerdekaan tahun 1945. Entah hanya adalah untuk mensejahterakan rakyat bangsanya ini, dan perdamaian abadi," imbuhnya.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved