Pilpres 2024

Gibran Tampil Gaya dengan Jaket Naruto saat Debat Cawapres, Ini Kata Yenny Wahid dan Hasto

Yenny Wahid da Hasto Kristiyanto tak kuasa menahan rasa untuk tak mengomentari Gibran, seusai acara debat cawapres. Apa kata mereka?

Editor: Valentino Verry
TribunnewsDepok/M Rifqi Ibnumasy
Penasehat TPN Ganjar-Mahfud, Yenny Wahid, prihatin melihat gaya Gibran Rakabuming Raka saat debat cawapres yang terkesan melecehkan Muhaimin Iskandar dan Mahfud MD, tokoh yang lebih tua. 

"Saya lagi nyari jawabannya Prof Mahfud, saya nyari-nyari di mana ini jawabannya? Kok enggak ketemu jawabannya," kata Gibran.

Baca juga: Gibran Kembali Kerjai Cak Imin dan Mahfud, Pengamat: Bentuk Kekonyolan Anak Muda di Panggung

Kemudian, ketika melontarkan pertanyaan ke Muhaimin Iskandar mengenai Lithium Ferro Phosphate (LFP), Gibran menyatakan akan menggunakan waktunya untuk menjelaskan jika diminta Muhaimin.

Tindakan Gibran lantas dibalas Muhaimin Iskandar dengan menyinggung soal etika.

Emosian

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto kaget melihat Gibran sekarang emosian.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto kaget melihat Gibran sekarang emosian. (WartaKotalive.com/ Gilbert Sem Sandro)

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto mengaku kaget melihat penampilan Gibran.

Hasto mengatakan, Gibran mengalami perubahan karakter sehingga tidak terlihat seperti ayahnya, yakni Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Pertama, saya agak kaget dengan perubahan karakter dari Mas Gibran sehingga sangat berbeda jauh dari Pak Jokowi," ujar Hasto.

Hasto menilai, Gibran terpengaruh oleh calon presiden (capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto yang emosian.

Dia menduga bahwa sifat emosional Prabowo menular ke Gibran.

"Bahkan, pengaruh-pengaruh dari Pak Prabowo yang cenderung emosi itu ternyata memengaruhi Mas Gibran sehingga keputusan MK (Mahkamah Konstitusi) tentang batas usia 40 itu ternyata suatu hal yang sangat penting, karena di situ menentukan kedewasaan emosi seseorang," kata Hasto.

Hasto turut menyinggung soal Gibran yang menyebut Izin Usaha Pertambangan (IUP) dari tambang ilegal dicabut.

Padahal, menurut dia, tambang ilegal sudah pasti tidak punya IUP.

"Contohnya ketika kita melihat illegal logging, illegal mining yang dijawab Mas Gibran tadi kan 'ya IUP-nya dicabut'. Padahal ini kan ilegal kan tanpa IUP. Nah hal-hal seperti inilah yang sangat kami sayangkan," ujar Hasto.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved