Pilpres 2024

Videotron Anies Baswedan Dekat Kantor KPU dan di Bekasi di-Stop meski Belum Genap 1 Hari

Dua video kampanye pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar di-takedown. Satu di antaranya terletak di dekat kantor KPU

Editor: Suprapto
Istimewa
Dua video kampanye pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar di-takedown. Satu di antaranya terletak di dekat kantor KPU, Selasa (16/1/2024). 

Keberadaan videotron tersebut pertama kali dibagikan oleh akun @aniesbubble pada Senin (15/1/2024) pukul 10.41 WIB.

"Anies's ads by @olpproject x @aniesbubble. Check it out in front of Grand Metropolitan Bekasi! Use #SpotAbahAnies if you spot it!" tulis pengunggah.

Namun, belum genap 24 jam setelah tayang, iklan berisi dukungan terhadap Anies ini dilaporkan telah disetop penayangannya atau berhenti ditampilkan.

Penurunan iklan tersebut salah satunya diinformasikan oleh akun X @qnaheim, Senin pukul 15.35 WIB, yang mengunggah penampakan videotron dengan spot kosong.

Kondisi ini pun menjadi perbincangan, hingga kalimat "Anies Deserve Better", "videotron," serta tagar #PahitManiesAlwaysWithAnies ramai menghiasi lini masa media sosial X.

Bahkan, kalimat tersebut menduduki posisi kedua topik paling banyak dibicarakan, dengan 35.000 unggahan per Selasa (16/1/2024) siang.

Pengamat: Videotron Anies Di-take down, Simpati Makin Tinggi

Penurunan Videotron Anies Baswedan di Grand Mall Metropolitan Bekasi, diprediksi bakal mengalirkan dukungan kepada Paslon 01, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar atau AMIN.

Reaksi protes penurunan tersebut merupakan bukti mutakhir dari bentuk perlawanan politik.

Hal ini disampaikan Nur Iswan, Pengamat Bisnis dan Kebijakan, dalan menanggapi kasus “Videotron Anies” yang di-take-down (Selasa,16/01/24).

“Reaksi atas penurunan secara paksa Videotron Anies tak bisa dipandang remeh. Karena boleh jadi mengalirkan simpati ke paslon 01. Karena pemasangannya, inisiatif murni kalangan masyarakat yang mulai melek politik. Ini bisa menjadi snow-ball perlawanan politik,” ujar Nur Iswan.

Lebih lanjut Iswan mengatakan, pemasangan iklan Videotron Anies itu merupakan ekspresi politik kekinian. Merupakan bagian dari warna-warni demokrasi.

Dalam demokrasi, lanjut Iswan, pilarnya adalah kebebasan berekspresi. Tidak boleh ada pemaksaan dan tekananan dari pihak manapun kepada pihak lain.

“Apalagi kan ini dibenarkan dan diperbolehkan secara regulasi karena masa kampanye. Kenapa kreatifitas seperti itu dibungkam dengan cara diturunkan? Apakah khawatir kalah?” kata Iswan setengah bertanya.

Iswan memandang, tindakan menurunkan secara paksa Iklan tersebut terlalu berlebihan.

Sumber: Warta Kota
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved