Kecelakaan

Video Detik-detik Pasca Tabrakan KA Turangga VS Commuter Line, Penumpang Histeris: Turun Ibu Turun!

Video Detik-detik Pasca Tabrakan KA Turangga VS Commuter Line, Penumpang ibu Histeris: Turun Ibu Turun!

Editor: Dwi Rizki
Twitter @aseprivva
KA Turangga tabrakan adu banteng dengan Kereta Api Commuter Line Bandung Raya (Baraya) di petak Cicalengka-Haurpugur, tepatnya di Kilometer 181+5/4, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung sekira pukul 06.03 WIB. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Jumat (5/1/2024) pagi, menjadi hari yang berat bagi PT Kereta Api Indonesia (KAI).

Kereta kebanggaan Jawa Brat, KA Turangga tabrakan adu banteng dengan Kereta Api Commuter Line Bandung Raya (Baraya) di petak Cicalengka-Haurpugur, tepatnya di Kilometer 181+5/4, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung sekira pukul 06.03 WIB.

Kengerian tabrakan yang menewaskan dua orang masisnis itu pun terekam kamera seorang penumpang Commuter Line Baraya.

Video yang merekam detik-detik KA Turangga bertabrakan dengan Commuter Line Baraya itu di antaranya diunggah oleh akun twitter @aseprivva sesaat setelah insiden.

Dalam video yang diunggahnya, terlihat Commuter Line Baraya sudah dalam kondisi berhenti.

Commuter Line Baraya terlihat sudah keluar dari rel.

Sebagian rangkaian bahkan terlempar hingga melintang menutup jalan.

Seorang perempuan yang merekam momen itu terdengar menangis histeris.

Sembari menangis, perempuan itu mengingatkan kepada sejumlah penumpang lainnya untuk segera turun.

"Turun, ibu turun!" ujarnya sembari menangis.

Kalimat serupa terus dilontarkannya ketika dirinya setengah berlari mendekati pintu Commuter Line Baraya.

Baca juga: Viral Arya Wedakarna Rasis ke Muslimah, Ustaz Abdul Somad: Pilihlah Orang-orang yang Santun

Baca juga: Sesalkan Pihak Pelapor, Timnas AMIN Sebut Pelaporan Syarifah-Siswi SMP di Jambi Berlebihan

KA Turangga tabrakan adu banteng dengan Kereta Api Commuter Line Bandung Raya (Baraya) di petak Cicalengka-Haurpugur, tepatnya di Kilometer 181+5/4, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung sekira pukul 06.03 WIB.
KA Turangga tabrakan adu banteng dengan Kereta Api Commuter Line Bandung Raya (Baraya) di petak Cicalengka-Haurpugur, tepatnya di Kilometer 181+5/4, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung sekira pukul 06.03 WIB. (Twitter @aseprivva)

Dalam tayangan berikutnya, terlihat seorang petugas keamanan baru saja turun dari rangkaian Commuter Line Baraya tersebut.

Tak terlihat terluka, petugas keamanan itu terlihat mencoba menolong seorang penumpang perempuan berhijab turun dari Commuter Line Baraya.

Setelah menolong penumpang, petugas keamanan itu kemudian melaporkan lewat ponselnya bahwa Commuter Line Baraya mengalami kecelakaan.

Bersamaan dengan laporan petugas keamanan, suara tangisan terdengar bersusulan.

Terlebih para penumpang perempuan dan anak-anak sesaat melompat turun dari Commuter Line Baraya.

Mereka menangis sembari berjalan pelan meninggalkan rangkaian kereta.

Kondisi Lokomotif KA Turangga setelah Adu Banteng

Dalam video lainnya, penumpang merekam kondisi lokomotif KA Turangga pasca adu banteng dengan Commuter Line Baraya.

Lokomotif KA Turangga terlihat hancur parah.

Namun, KA Turangga masih terlihat berdiri kokoh di atas rel.

Sedangkan kondisi Commuter Line Baraya terlihat hancur hingga sebagian rangkaiannya keluar rel.

KA Turangga melaju dari arah Surabaya Gubeng dengan tujuan akhir Bandung.

Sebaliknya, Kereta Api Baraya melaju dari arah Padalarang dengan tujuan akhir Cicalengka.

KA Turangga tabrakan adu banteng dengan Kereta Api Commuter Line Bandung Raya (Baraya) di petak Cicalengka-Haurpugur, tepatnya di Kilometer 181+5/4, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung sekira pukul 06.03 WIB.
KA Turangga tabrakan adu banteng dengan Kereta Api Commuter Line Bandung Raya (Baraya) di petak Cicalengka-Haurpugur, tepatnya di Kilometer 181+5/4, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung sekira pukul 06.03 WIB. (Twitter @aseprivva)

Penjelasan  PT KAI

Vice President Public Relation PT Kereta Api Indonesia (KAI), Joni Martinus, mengatakan pihaknya masih berupaya untuk melakukan pemeriksaan hingga investigasi terkait penyebab kecelakaan.

"Sejauh ini kami belum bisa memberikan keterangan terkait penyebab kecelakaan," ujarnya, Jumat.

"Sebab, harus kita dalami dan kita lakukan pemeriksaan investigasi lebih lanjut dengan pihak-pihak terkait," sambungnya.

Hingga kini, pihak PT KAI tengah melakukan upaya untuk tetap mengoperasikan kereta api namun dengan cara memutar jalur.

"Artinya kereta api melewati rute jalur selatan dari Bandung menuju Tasikmalaya, kemudian Banjar," tuturnya.

"Kita lakukan perjalanan memutar lewat utara melalui Bandung menuju Cikampek dan Kroya," tambahnya.

Joni menyatakan, konsekuensi terganggunya operasional kereta dengan jalur yang memutar memakan waktu tambahan hingga dua sampai tiga jam.

"Saat ini tim gabungan dari Daop 2 Bandung, kemudian bantuan dari daop lain sedang melakukan upaya untuk bisa evakuasi semua penumpang yang ada di Daop 2 tersebut," katanya.

"Kami juga mengerahkan alat-alat berat ke lokasi sehingga jalur yang saat ini terhalang, kita harapkan bisa kembali dilalui kereta api segera," ujarnya.

Joni menambahkan, saat ini fokus utama evakuasi keselamatan penumpang.

"Sejauh ini kami sedang melakukan pemeriksaan, kami sedang menuju lokasi, update lebih lanjut akan kita berikan," ucapnya.

Joni mebambahkan, KA Turangga memiliki sembilan gerbong dan KA Commuter Bandung Raya memiliki tujuh gerbong.

"Kami akan melakukan berbagai upaya untuk bisa melakukan evakuasi, tak hanya pada penumpang tapi juga rangkaian kereta api," ungkapnya.

"Kami ingin secepatnya bisa melaksanakan itu," tandasnya.

Masinis Terjepit

Kondisi masinis kereta api (KA) 66 Turangga sempat terjepit pasca tabrakan.

Kapolresta Bandung, Kombes Pol Kusworo Wibowo mengatakan, proses evakuasi dilakukan dengan melakukan pemadaman listrik dari kereta tersebut.

"Saat ini sedang proses evakuasi yang sedang didahului dengan mematikan listrik dari kereta, setelah itu akan dilakukan evakuasi," katanya.

"Sementara posisi masinis masih terjepit dan belum ada respons," tambahnya.

Terkait informasi korban jiwa dan luka-luka dari peristiwa itu, saat ini Kusworo masih melakukan pendataan dan mengumpulkan informasi dari lokasi kejadian.

"Informasi penumpang masih dalam keadaan baik-baik saja, masih kita lakukan pendataan dan belum ada informasi penumpang yang darurat atau rawan," ucapnya.

Evakuasi Jenazah Masinis

Tim evakuasi tengah bekerja keras untuk mengeluarkan jenazah masinis yang masih terjepit di kabin masinis.

Evakuasi dilakukan dengan ekstra hati-hati, sebab tim melihat ada percikan api di bangkai kereta api itu.

Dua orang masinis kereta api dipastikan meninggal dunia dalam peristiwa tabrakan adu banteng Kereta Api Commuter Line Bandung Raya versus Kereta Api Turangga, di Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jumat (5/1/2024) pagi.

Satu jenazah masinis setelah berhasil dievakuasi Tim Gabungan Basarnas.

"Tadi telah bisa dievakuasi satu jenazah ke RSUD Cicalengka," kata Kakan (50), relawan yang sempat ikut evakuasi korban tebrakan kereta, di lokasi kejadian.

Evakuasi dilakukan oleh Basarnas dan Tim Gabungan. Polisi juga telah memasang garis polisi agar selain yang berwenang, tidak mendekat ke bangkai kereta api.

"Evakuasi agak hati-hati sebab tadi ada percikan api," kata Kakan seperti dilansir Tribunjabar.

Satu penumpang terjepit

Dia menjelaskan, selain dua masinis yang dipastikan meninggal dunia, ada satu penumpang kereta api yang juga terjepit.

Dalam video yang beredar luas,, detik-detik kecelakaan itu terekam oleh salah seorang penumpang yang turun tepat setelah tabrakan terjadi.

Awalnya, perekam video pun kebingungan dengan apa yang baru saja ia alami.

Kemudian terdengar teriakan penumpang perempuan yang berusaha turun dari gerbong.

"Turun, turun," ucap salah seorang penumpang histeris.

Perekam video pun kemudian membantu beberapa penumpang turun dari gerbong.

Terdengar pula teriakan hingga tangisan lain dari penumpang yang syok saat kecelakaan terjadi.

"Allahu Akbar," ujar penumpang lain.

Para penumpang yang terdiri dari orang dewasa hingga anak-anak pun mengevakuasi diri menjauh dari lokasi kejadian.

Baca Berita WARTAKOTALIVE.COM lainnya di Google News

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved