Pilpres 2024

Relawannya di Boyolali Dihajar Anggota TNI, Tim Hukum TPN Ganjar-Mahfud Minta Perlindungan LPSK

TPN Ganjar-Mahfud mengajukan permintaan perlindungan kepada LPSK karena korban dianggap penting, dan juga untuk mengawal proses hukum

Penulis: Rendy Rutama | Editor: Feryanto Hadi
Warta Kota/Rendy Rutama Putra
Tim hukum TPN Ganjar-Mahfud yang tengah mengajukan permohonan perlindungan ke Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) Ciracas, Jakarta Timur terkait pihaknya menjadi korban pengeroyokan oknum TNI di Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (5/1/2024). 

Laporan wartawan Wartakotalive.com, Rendy Rutama Putra

WARTAKOTALIVE.COM, CIRACAS - Tim hukum TPN Ganjar-Mahfud mengajukan permohonan perlindungan ke Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) Ciracas, Jakarta Timur terkait tragedi pengeroyokan relawan Ganjar-Mahfud oleh oknum anggota TNI di Boyolali, Jawa Tengah beberapa waktu lalu.

Direktur Penegakan Hukum dan Advokasi TPN Ganjar-Mahfud Ifdhal Kasim mengatakan, pengajuan tersebut untuk memohon pendampingan terhadap korban yang nantinya akan menjadi saksi dalam kasus tersebut.

Baca juga: Prabowo Bakal Impor 1,5 Juta Sapi untuk Program Susu Gratis, Mahfud MD: Kita Justru Tak Mau Impor

"Kami memohon LPSK juga melakukan pendampingan terhadap para korban sekaligus menjadi saksi dalam proses hukum yang akan berjalan terhadap pelaku dari peristiwa pengeroyokan di Boyolali," kata Ifdhal di kantor LPSK, Jumat (5/1/2024).

Ifdhal menuturkan saat ini pihak TNI telah menetapkan sejumlah oknum sebagai tersangka dalam kasus pengeroyokan tersebut.

TPN Ganjar-Mahfud, menurut Ifdhal, mengajukan permintaan perlindungan kepada LPSK karena korban dianggap penting, dan juga untuk mengawal proses hukum tersebut yang nantinya akan berjalan di Pengadilan Militer.

Ditambah perlindungan yang diajukan lainnya meliputi aspek medis dan restitusi.

"Kami mendorong supaya LPSK dapat mengambil inisiatif untuk mengawal proses ini terkhusus mendampingi para korban yang akan menjadi saksi," lugasnya.

Selain itu, pengajuan tersebut dijelaskan Ifdhal untuk mengklaim situasi yang kini justru dinilainya terbalik.

Karena justru korban pengeroyokan tersebut menurut Ifdhal dinilai sebagai dalang utama terkait peristiwa tersebut.

"Jadi ada tuduhan bahwa mereka (korban) sebelum datang ke acara kampanye itu minum-minum dulu sehingga ketika pulang bawa motor dalam keadaan mabuk," tuturnya.

Ifdhal menuturkan pihaknya mengapresiasi kinerja LPSK terkait kasus tersebut.

Sebab sebelum pengajuan dilakukan pada Jumat (5/1/2024), LPSK pun dikatakan Ifdhal telah mendatangi langsung para korban di Boyolali untuk mengecek kondisi korban.

"LPSK sangat proaktif dalam kasus ini, meskipun kami baru datang hari ini tapi LPSK sudah melakukan pendampingan sudah datang ke LPSK," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Sebanyak enam dari 15 oknum anggota TNI Kompi B Yonif Raider 408/Suhbrastha Boyolali, ditetapkan jadi tersangka.

Mereka ditetapkan jadi tersangka kasus dugaan penganiayaan relawan Ganjar-Mahfud.

Penetapan tersangka itu dikonfirmasi oleh Kapendam IV Diponegoro Kolonel Inf Richard Harrison pada Selasa (2/1).

Menurut Richard, penetapan status tersangka itu didasarkan pada alat bukti yang diperoleh dan keterangan para terperiksa.

Para tersangka tersebut berinisial Prada Y, Prada P, Prada A, Prada J, Prada F dan Prada M.

Sebelumnya oknum prajurit TNI yang terlibat dalam aksi penganiayaan itu berjumlah 15 orang.

Dan kelimabelas anggota TNI itu kemudian diamankan dan diperiksa terkait kasus penganiayaan relawan Ganjar-Mahfud.

Kemudian berdasarkan hasil pemeriksaan, tidak semua terlibat dalam pemukulan atau penganiayaan.

Sementara itu terkait kasus tersebut, penyidik Denpom IV/Surakarta masih melakukan penyelidikan untuk mengembangkan kasus penganiayaan itu. 

Ganjar jenguk relawannya

Dua relawan Ganjar Pranowo-Mahfud MD jadi korban penganiayaan oleh oknum TNI di Boyolali, Jawa Tengah.

Dua relawan Ganjar-Mahfud MD itu adalah Slamet Andono dan Arif Diva.

Saat ini, Slamet dan Arif sedang dirawat di RSUD Pandan Arang Boyolali, Jawa Tengah.

Ganjar menaruh simpatik kepada dua relawan itu dengan mengunjungi mereka pada Minggu 31 Desember 2023.

Mantan Gubernur Jawa Tengah itu datang ke RSUD Pandan Arang Boyolali ditemani istrinya, Siti Atikoh.

“Saya datang ke sini sebagai bentuk pertanggungjawaban karena dia pendukung saya," kata Ganjar.

"Dari tujuh anak yang mengalami, ada dua yang masih dirawat. Satu (korban) saya tidak sempat ngomong karena masih tidur, karena situasinya masih bengkak-bengkak. Sedang, yang satu sudah bisa diajak bicara,” jelas Ganjar. 

Ganjar menerangkan bahwa dirinya sempat berdiskusi dengan pihak rumah sakit terkait kondisi dari Slamet Andono dan Arif Diva yang menjadi korban penganiayaan.

Baca juga: Kronologi Korban Pengeroyokan TNI Versi Ganjar Pranowo, Tiba-tiba Dipukul di Lampu Merah

“Hasil pemeriksaan dokter baik dan bagus. Tidak ada gegar otak. Tulang tengkoraknya bagus, terus otaknya bagus, satu memar patah gigi,” tutur Ganjar.

Capres nomor 3 itu menuturkan bahwa dirinya mendengarkan langsung cerita dari para korban mengenai peristiwa penganiayaan.

“Memang mendengarkan cerita dari dia (korban). Jadi kejadiannya dia lagi berhenti di lampu merah. Tiba-tiba dipukul tidak ada cerita. Jadi kalau ada penjelasan lain, rasa-rasa harus pengadilan biar semuanya sama,” tegas Ganjar.

“Pertama menceritakan itu dia ditarik ke dalam dipukuli mereka berseragam,” ucap Ganjar.

Ganjar mengimbau kepada semua pihak dalam menyelesaikan masalah tidak boleh ada kekerasan bahkan sampai main hakim sendiri.

Baca juga: Jenguk Dua Relawan Dianiaya Oknum TNI, Ganjar Pranowo Mendengar Cerita Korban: Dipukuli, Berseragam

“Kalau ada yang melanggar kasih ke aparat. Aparat yang harus menangani. Enggak cerita main hakim sendiri, ini cerita rakyat yang harus bisa diingatkan siapapun tidak boleh mengatasnamakan apapun dengan semena-mena kami akan urus itu dan kami konunikasi,” tutur Ganjar.

Sebelumnya, Kodam IV Diponegoro mengungkap awal mula anggota TNI yang menganiaya dua orang yang diduga relawan Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Boyolali, Jawa Tengah pada Sabtu (30/12/2023).

Kapendam IV Diponegoro Kolonel Inf Richard Harison mengatakan insiden yang terjadi di depan Markas Kompi B Yonif Raider 408/Sbh jalan Perintis Kemerdekaan Boyolali itu karena kesalahpahaman.

"Informasi sementara yang diterima, bahwa peristiwa tersebut terjadi secara spontanitas karena adanya kesalahpahaman antara kedua belah pihak," kata Richard saat dihubungi, Sabtu.

Awalnya, kata Richard, sejumlah anggota Kompi B tengah bermain bola voly sekira pukul 11.19 WIB mendengar adanya suara berisik yang berasal dari kendaraan sepeda motor.

"Tiba-tiba mendengar suara bising rombongan sepeda motor kenalpot brong yang oleh pengendaranya dimain-mainkan gasnya," ungkapnya.

Baca juga: Ganjar Pranowo Akan Jenguk Pendukungnya yang Dihajar Belasan Oknum TNI gegara Knalpot Brong

Saat itu, sejumlah anggota keluar markas untuk mengecek. Setelahnya, terdapat lagi dua orang lainnya yang juga melakukan hal yang sama.

"Lalu dihentikan dan ditegur oleh anggota. Selanjutnya terjadi cek-cok mulut hingga berujung terjadinya tindak penganiayaan oleh oknum anggota," jelasnya. 

Mahfud MD: Tahun 2024 Harus Lebih Baik dari Tahun 2023

Di sisi lain, Mahfud MD menyapa masyarakat melalui media sosial Tik Tok saat pergantian tahun 2023 ke tahun 2024.

Pada kesempatan itu, Mahfud mengajak masyarakat semangat jadikan 2024 lebih baik dari 2023.

Mahfud turut mengingatkan salah satu hadits yang mengingatkan siapa yang hari ini lebih baik dari hari kemarin, maka dia orang beruntung. 

Tapi, orang yang hari ini lebih jelek dari kemarin, maka dia orang terkutuk.

"Dan barang siapa yang hari ini sama saja dengan hari kemarin, maka orang itu orang merugi," kata Mahfud, Minggu (31/12/2023) malam. 

BERITA VIDEO: Cerita Korban Pengeroyokan Oknum TNI Versi Ganjar Pranowo

Untuk itu, ia menekankan, tahun 2024 nanti tidak boleh sama dengan apa yang sudah dicapai pada 2023.

Apalagi, Mahfud menegaskan, bila sampai tahun 2024 nanti lebih jelek dari apa yang dicapai pada 2023.

"Harus dan harus, tahun 2024 harus menjadi lebih baik dari tahun 2023," ujar Mahfud.

Pada kesempatan itu, Mahfud turut mengungkapkan tiga refleksi akhir tahun tentang Indonesia.

Antara lain kasus Sambo yang bagi Mahfud menjadi momen penting perbaikan penegakan hukum di Indonesia.

Kemudian, kasus korupsi dan pencucian uang, termasuk yang ditangani Mahfud sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan.

Mahfud tegas menyatakan tidak ada pemakluman terhadap korupsi.

Selain itu, Mahfud turut menyoroti fenomena pinjol ilegal yang banyak menjerat masyarakat. 

Mahfud menegaskan, negara memang harus berperan mengamankan rakyatnya agar tidak menjadi korban dan tidak muda terbuai. (*)

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved