Pilpres 2024

Oknum TNI Pukul Relawan Ganjar-Mahfud, Hasto Sebut Prabowo, Habiburokhman: Elite Jangan Berasumsi!

Kasus penganiayaan relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali, memicu spekelulasi negatif. Kubu Prabowo-Gibran pun terusik.

Editor: Valentino Verry
Metro TV
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Habiburokhman, kaget Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebut nama Prabowo untuk ksus oknum TNI aniaya relawan Ganjar-Mahfud. 

Habiburokhman mengaku prihatin dengan Hasto yang asal tuduh seperti itu.

"Kami prihatin dengan sahabat kami Pak Hasto yang biasanya bijaksana, kok sekarang asal tuduh seperti itu," ujar Habiburokhman saat dimintai konfirmasi, Senin (1/1/2024).

Menurut Habiburokhman, Hasto adalah tokoh politik yang sangat disegani.

Seharusnya, kata dia, Hasto bisa menghindari narasi yang bernada provokatif seperti itu.

"Kasus ini kan sedang diusut oleh pihak yang berwenang, kita jangan berasumsi secara prematur yang bisa menjadi fitnah," ucapnya.

"Kalau mau berasumsi, ada juga pihak yang berasumsi sebaliknya bahwa insiden itu terjadi karena pengendara motor yang arogan dan mengganggu ketertiban dengan knalpot brong. Tapi para pemimpin atau elite sebaiknya jangan lah berasumsi," sambung Habiburokhman.

Capres Nomor Urut 3, Ganjar Pranowo jenguk relawan Ganjar-Mahfud, korban penganiayaan oknum TNI di RSUD Pandan Arang Boyolali, Jawa Tengah, Minggu (31/12/2023).
Capres Nomor Urut 3, Ganjar Pranowo jenguk relawan Ganjar-Mahfud, korban penganiayaan oknum TNI di RSUD Pandan Arang Boyolali, Jawa Tengah, Minggu (31/12/2023). (Dok Istimewa)

Maka dari itu, Habiburokhman menilai ucapan elite seperti Hasto bisa disalahpahami oleh masyarakat di akar rumput.

Dia menyarankan Hasto dan semua pihak untuk saling menahan diri terkait peristiwa penganiayaan relawan Ganjar-Mahfud.

Sementara itu, Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid meminta Hasto tidak berlebihan dalam menarik kesimpulan.

"Pak Hasto sebaiknya tidak berlebihan dalam menarik kesimpulan, seperti drama sinetron yang mendayu-dayu," kata Nusron.

Nusron meminta agar Hasto mengintrospeksi dan menasihati pendukung supaya tetap menjaga sopan santun dan tata krama dalam berkampanye.

"Supaya tidak terulang-ulang kejadian di Pati, di mana Ketum PSI Mas Kaesang digeruduk dengan menggunakan sepeda motor pakai knalpot keras," ucapnya.

"Hal yang sama juga di Boyolali. Tidak menutup kemungkinan daerah yang lain juga," imbuhnya.

Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Andika Perkasa, minta hal tersebut diusut tuntas.

Menurut Andika, apa yang disampaikan Dandim Boyolali, Letkol (Inf) Wiweko Wulang Widodo, tidak benar.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved