Pilpres 2024

Pengamat Politik: Jebakan yang Dipasang Gibran dalam Debat Cawapres Justru Turunkan Kualitas Debat

Cara Gibran menggunakan pertanyaan dalam istilah asing merupakan jebakan yang disengaja. Pengamat politik menyebut justru turunkan kualitas debat.

|
Editor: Rusna Djanur Buana
Istimewa
Performa dari Cawapres Gibran Rakabuming Raka saat Debat Cawapres tadi malam akan menginspirasi anak-anak muda di Indonesia. 

Menurut Andi, ketika ada kandidat yang bertanya menggunakan istilah yang disingkat, moderator semestinya meminta kandidat menjelaskan singkatan atau istilah yang ia tanyakan.

Hal ini dinilai penting supaya publik sebagai audiens mendapatkan debat yang berkualitas dan waktu bagi penjawab tidak habis untuk bertanya soal kepanjangan dari singkatan atau maksud dari sebuah istilah.

"Kemarin Cak Imin kehilangan waktu ya satu, eh dua menit karena tidak bisa memakainya karena langsung dipotong menjadi 10 detik ketika Cak Imin bertanya apa itu SGIE," kata Andi.

Andi menuturkan, sebuah singkatan harus dijelaskan karena setiap singkatan memiliki makna yang berbeda-beda di benak banyak orang.

Ia mencontohkan, istilah SGIE yang dilontarkan Gibran justru mengingatkannya ke kuliner khas Yogyakarta yaitu sego gurih ingkung enak atau nasi santan gurih dengan daging ayam.

"Berharap kalau nanti seandainya ada istilah terminologi yang memang tidak dipahami oleh satu kandidat, moderator memberikan kesempatan kepada penanya untuk menjelaskan maksud dari terminologi itu," kata Andi.

Pada debat cawapres semalam, Gibran memberikan pertanyaan kepada Cak Imin tentang bagaimana caranya menaikkan skor dan peringkat Indonesia dalam SGIE.

Baca juga: BEM Universitas Andalas Padang Ragukan Kepemimpinan Gibran, Muda Tapi Bukan Representasi

"Gus Muhaimin Ketua Umum dari partai PKB, saya yakin sekali Gus Muhaimin paham sekali untuk masalah ini. Bagaimana langkah Gus Muhaimin untuk menaikkan peringkat Indonesia di SGIE ? Terimakasih," ujar Gibran memberikan pertanyaan.

"SGIE," lanjut Gibran memberikan penekanan kepada pertanyaannya saat melihat respons Cak Imin yang seolah masih memahami.

Setelahnya, Cak Imin mengatakan dia tidak paham soal SGIE. Dia pun kembali bertanya kepada Gibran apa itu SGIE.
"Terus terang SGIE saya enggak paham. SGIE itu apa ?," tanya Cak Imin.

Pertanyaan balik itu pun langsung direspons dengan peringatan oleh moderator debat cawapres, Alfito Deannova.
Alfito mengingatkan, bahwa Cak Imin mestinya menggunakan kesempatan untuk menjawab pertanyaan Gibran.

Jika Cak Imin kembali memberi pertanyaan maka bisa jadi waktu menjawab segera habis.

Baca juga: Punya Tendensi Menjatuhkan Lawan, Pakar: Gaya Debat Gibran Level Terendah dalam Komunikasi

"Tidak apa-apa, karena saya tidak pernah mendengar istilah SGIE itu," jawab Cak Imin. Moderator kemudian mengembalikan kesempatan bicara kepada Gibran.

Saat itu, Gibran langsung memberi penjelasan soal apa itu SGIE kepada Cak Imin. "Baik, Gus, kita kan sedang fokus mengembangkan ekonomi syariah, keuangan syariah.

Otomatis, kita harus ngerti juga masalah SGIE. SGIE itu adalah state of global islamic economy," tutur Gibran.

"Misalnya sekarang yang sudah masuk 10 besar adalah makanan halal kita. Skincare halal kita, fesyen kita, nah itu yang saya maksud Gus.

Dan ya mohon maaf kalau pertanyaan nya agak sulit ya Gus. Terima kasih," tanya Gibran kembali.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved