PAN Buka Suara Soal Dugaan Zulhas Menistakan Salat, Bandingkan dengan Ustad Abdul Somad

Pihak Partai Amanat Nasional (PAN) buka suara terkait dengan pernyataan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan yang dianggap penistaan agama.

Editor: Desy Selviany
Warta Kota/Nuri Yatul Hikmah
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan usai meninjau harga bahan pokok di Pasar Johar Baru, Jakarta Pusat, Senin (4/12/2023). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

WARTAKOTALIVE.COM - Pihak Partai Amanat Nasional (PAN) buka suara terkait dengan pernyataan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan yang dianggap penistaan agama.

Sebelumnya pernyataan Zulkifli Hasan di Rakernas Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) di Semarang pada Selasa (19/12/2023) buat ramai.

Pasalnya Menteri Perdagangan RI itu memelesetkan gerakan salat dengan kampanye salah satu Paslon Pilpres 2024 yakni Anies Baswedan - Cak Imin.

Zulkifli Hasan menyinggung soal jargon Paslon nomor urut 1 yang mengusung tema AMIN. Kata pria yang karib disapa Zulhas itu, karena jargon itu fans Prabowo Subianto jadi enggan mengucap Amin saat salat.

Pihak PAN pun meluruskan pernyataan Zulhas. Dikutip dari Tribunnews.com pada Rabu (20/12/2023) Ketua Fraksi PAN DPR RI Saleh Partaonan Daulay menyebut bahwa video Zulhas dipotong pihak tertentu.

Saleh menjelaskan, jika video tersebut diikuti secara keseluruhan, dapat dipahami bahwa Zulhas ingin mengajak semua pihak untuk menjaga agar pilpres tetap teduh, tertib, aman, dan damai.

Anggota Komisi IX DPR RI itu menegaskan tidak ada sedikit pun maksud untuk melecehkan agama.

"Bang Zulhas itu kan memberi contoh agar mudah dipahami masyarakat. Nah, yang gampang diingat mungkin ya pada akhir bacaan surat Al-Fatihah. Termasuk gerakan jari pada saat tahiyat. Dalam konteks ini, bang Zulhas mengingatkan bahwa tarikan politik begitu luar biasa. Dia khawatir, umat terpecah," kata Saleh dalam keterangannya Rabu (20/12/2023).

Baca juga: Salat Jadi Bahan Candaan Zulkifli Hasan, Timnas AMIN: Tak Pantas!

Namun, kata Saleh, ada pihak-pihak yang memotong video tersebut. Sehingga muncul kesan Zulhas menista agama.

Padahal, lanjut Saleh, di banyak tempat Zulhas selalu mengingatkan agar umat beragama selalu rukun dalam segala situasi.

"Bang Zulhas kerap menyebut bahwa kontestasi politik hanyalah sesaat. Yang penting terus diperjuangkan adalah kepentingan umat dan masyarakat," ucap Saleh.

Lantas, Saleh pun mengungkit video yang sama juga muncul dari Ustad Abdul Somad dan Ustad Adi Hidayat. Pernyataannya kurang lebih sama, tetapi tidak ada yang menyebut bahwa itu penistaan. Malah, itu disebarluaskan tanpa preseden negatif.

"Bang Zulhas itu kagum dengan kedua ustaz tersebut. Dia menganggap mereka adalah guru-guru terbaik. Lalu, bahan ceramah mereka dikutip. Itulah yang disampaikannya dalam video tersebut,” kata Saleh.

Lebih lanjut Saleh mengungkapkan dalam konteks ini, semua pihak diharap untuk tetap berbaik sangka.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved