Pilpres 2024

Ruhut Sitompul Sindir Anies tak Pernah Tunjuk Hidung Sendiri: Lupa Dia, Ordalnya Masuk TGUPP

Juru bicara TPB Ganjar-Mahfud, Ruhut Sitompul, menyoroti Anies Baswedan yang pandai cari kesalahan orang.

Editor: Valentino Verry
TRIBUNNEWS/FRANSISKUS ADHIYUDA
Juru bicara TPN Ganjar-Mahfud, Ruhut Sitompul, mengatakan Anies Baswedan pandai mencari kesalahan orang lain, namun kerap lupa apa kesalahan yang pernah dibuat, seperti soal ordal. 

Di antaranya menaruh ordal di jabatan Komisaris LRT Jakarta, Badan Usaha Milik Daerah PT Jakarta Propertindo (Jakpro), hingga TGUPP.

"Dia pernah menjabat sebagai gubernur terus ada orang-orang dekatnya juga yang masuk menjabat posisi-posisi 'orang dalem'. Kayak LRTJ, (eks) Komisaris Jakpro, itu kan orang dekatnya. Yang di TGUPP 'orang dalam' semua," ujar Trubus.

Oleh karena itu, Trubus menilai pernyataan Anies bertolak belakang dengan yang telah dilakukannya sewaktu menjabat Gubernur DKI Jakarta.

"Pernyataannya saya kira akan menjadi bumerang. Jadi, kalau memahami 'orang dalam' ini kan jadinya seperti 'terpercik muka sendiri' jadinya," ucapnya.

Menurutnya, pernyataan 'ordal' saat debat capres membuat masyarakat bingung dan keragu-raguan bagi para pemilih Anies.

"Menyebabkan keragu-raguan orang yang dulunya meyakini dia sebagai pemimpin ke depan, malah jadinya keraguan. Kasihan tim kampanyenya juga," kata Trubus.

Pengamat Kebijakan Publik, Trubus Rahardiansyah mengecam Anies.
Pengamat Kebijakan Publik, Trubus Rahardiansyah mengecam Anies. (Ist)

Trubus juga melihat pernyataan Anies tentang demokrasi yang buruk terlalu berlebihan. Sebab, Anies terpilih menjadi gubernur DKI karena diusung oleh partai politik yang menjadi oposisi.

Ia juga menilai Anies tidak akan menjadi gubernur jika demokrasi tidak berjalan.

"Kemudian kan dia nyindir-nyindir sekarang tidak demokratis, kalau tidak demokratis berarti dia tidak jadi gubernur. Ketika memaparkan sesuatu itu lebih banyak asumsi, opini," kata Trubus.

Sebelumnya, Anies menyinggung tentang fenomena 'orang dalam' atau 'ordal' dalam debat perdana capres 2024 menghadapi Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo, di kantor KPU, Jakarta, Selasa (12/12/2023).

Menurut calon presiden nomor urut satu itu, fenomena ordal ini menyebalkan karena membuat meritokratik tidak berjalan dan etika luntur.

"Di seluruh Indonesia kita menghadapi fenomena ordal.

Mau masuk kesebelasan ada ordalnya, mau masuk jadi guru ordal, mau daftar sekolah ada ordal, mau dapat tiket untuk konser, ada ordal.

Ada ordal dimana-mana, yang membuat meritokratik tidak berjalan, yang membuat etika luntur," kata Anies saat menanggapi pernyataan Prabowo dalam debat capres.

Fenomena ordal ini disampaikan Anies ketika merespons jawaban calon presiden 02 Prabowo Subianto tentang putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang membolehkan umur calon presiden dan calon wakil di bawah usia 40 tahun.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved