Pilpres 2024

Anies Baswedan Dikeroyok, Sang Ibu Hanya Menonton, Prof Aliyah Baswedan: Bandel, Tapi Tidak Cengeng

Prof Aliyah Baswedan, ibu Anies Baswedan menceritakan Anies Baswedan dikeroyok namun dirinya hanya menjadi penonton.

Editor: PanjiBaskhara
Istimewa
Ustaz Abdul Somad (UAS) (Kanan) mendengar cerita Prof Aliyah Baswedan (Tengah), ibu Anies Rasyid Baswedan tentang Anies Baswedan (Kiri) dikeroyok namun dirinya hanya menjadi penonton. 

Pernah suatu hari Anies dikeroyok kawan-kawannya, Ibu hanya menonton, karena menganggap tidak bahaya bagi Anies.

Anies sejak kecil tidak dimanja dan sudah dibiasakan hidup disiplin.

Anies selalu diingatkan dengan Allah, agar apa saja yang dilakukan Anies selalu diukurnya dengan ingat kepada Allah.

Anies dibiasakan dengan keteraturan, karena Anies akan hidup di tengah masyarakat”.

Ibu dan nenek Anies ketat mengingatkan Anies agar tetap menjaga pergaulan dimanapun berada.

"Boleh pergi ke negeri orang, tapi Anies jangan jadi orang asing."

Begitu pesan neneknya.

Dan kata Mas Anies, semakin jauh dari rumah, semakin takut melanggar aturan orang tua; ibu dan neneknya.”

Kata Mas Anies, "Saya sejak kecil sudah sering dibawa dalam kehidupan orang tua Saya, Saya sering diajak mengajar dan rapat oleh Kakek, Nenek, Ibu, dan Bapak."

Keadaan itu membuat Saya tahu banyak hal yang tidak biasa diketahui anak-anak seusia Anies.

Sekaligus membiasakan Saya biasa bertemu dan berinteraksi dengan banyak orang. 

Ketika ditawarkan menjadi calon gubernur DKI Jakarta, Mas Anies meminta restu ibunya, kalau ibunya restu, Anies maju, kalau tidak restu, Anies tidak maju.

Alhamdulillah Ibu setuju. 

Kata UAS, Anies dalam bahasa Arab diantara artinya: sahabat, mudah berinteraksi, dan kelembutan.

Jika nanti jadi presiden, sifat itu kata Anies "Kalau kemarin ada, insya Allah ke depan tetap ada."

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved