Berita Jakarta

Bermodalkan Hobi Memasak, Warga Negara Yaman Ini Sukses Buka Usaha Kuliner di Indonesia

Bermodalkan Hobi Memasak, Warga Negara Yaman Ini Sukses Buka Usaha Kuliner di Indonesia

Penulis: Nurmahadi | Editor: Dwi Rizki
Warta Kota
Ahmed Alhoossari di Nour Restaurant & Shisa, Jalan Siaga Raya, Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada Rabu (6/12/2023). 

WARTAKOTALIVE.COM, PASAR MINGGU- Seorang warga negara Yaman bernama Ahmed Alhoossari, ceritakan kisahnya dalam membangun bisnis kuliner timur tengah, di Indonesia.

 

Kesuksesannya membangun bisnis kuliner itu, berawal ketika Ahmed sangat hobi memasak, saat dirinya menginjak usia 6 tahun.

 

"Saya sudah mulai menyukai memasak sejak usia enam tahun, karena harus membantu orangtua, kemudian keluar dari Yaman buat kuliah," kata Ahmed kepada wartawan di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (6/12/2023).

Nasi Kebuli Kambing unggulan Nour Restaurant & Shisa di Jalan Siaga Raya, Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Nasi Kebuli Kambing unggulan Nour Restaurant & Shisa di Jalan Siaga Raya, Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. (Warta Kota)

Bahkan kata dia, saat dirinya menempuh pendidikan di salah satu universitas, dia selalu memakan hasil masakan sendiri, ketimbang membelinya.

 

Hal itu dilakukan Ahmed, semata-mata untuk bertahan hidup.

 

Seusai menyelesaikan kuliah, Ahmed sempat bekerja di China.

Ia juga berinisiatif untuk membuka restoran halal di negara tersebut.

 

"Karena di China makanan halal itu sulit untuk dijumpai. Bukan cuma makanan halal, tapi juga makanan khas saya. Akhirnya saat Covid-19, dari Yaman pindah ke Indonesia untuk buka restoran sambil mengembangkan passion untuk memasak dan memberikan makanan kepada orang-orang," kata dia.

 

Berbekal hobi memasaknya itu, kini Ahmed memberanikan diri membuka restoran di Indonesia 

 

Restoran yang menyediakan makanan timur tengah dan India itu, berdiri sejak September 2023 lalu.

 

Restoran bernama Nour Restaurant & Shisa milik Ahmed itu, berlokasi di Jalan Siaga Raya, Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

 

Tak hanya menjajakan makanan Arab dan India, Ahmed juga menjual makanan asli Indonesia.

 

Ahmed mengaku memilih Indonesia karena prosedur yang tidak berbelit-belit dalam membuka suatu usaha.

 

"Jadi mereka buat prosedurnya sangat mudah, tidak complicated. Dan Indonesia adalah negara yang paling tinggi rate-nya buat demokrasi. Karena saya pikir akan cocok buat usaha di Indonesia. Dan Indonesia jadi negara yang ditarget untuk maju. Kita juga masih jauh untuk ke resesi," ungkap Ahmed.

 

"Ini sangat penting yang harus di-highlight, Indonesia tidak rasis. Mereka menerima setiap orang, setiap kalangan, setiap warga untuk membuat usaha. Makanya saya memilih Indonesia untuk usaha," imbuhnya.

 

Kendati demikian, Ahmed mengaku masih mengalami kendala dalam membuka restoran di Indonesia.

 

Kendala yang paling dia rasakan, yakni mempelajari bahasa Indonesia.

 

"Kendala yang dimiliki pertama adalah bahasa karena saya belum terlalu mengerti bahasa Indonesia. Kedua adalah kultur. Saya belum tahu kultur orang Indonesia seperti apa. Ketiga adalah kita lagi coba gencar gimana untuk branding-nya," kata Ahmed.

Baca Berita WARTAKOTALIVE.COM lainnya di Google News

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved