Berita Nasional
Tak Paham Orde Baru, Kaesang: Apakah Ada Penangkapan di Era Jokowi? Ternyata Ada
Kaesang Pangarep tak paham arti Orde Baru. Dia justru bertanya apakah ada penangkapan yang dilakukan di era Jokowi? Ternyata ada.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA--Kaesang Pangarep mengaku tidak tahu apa definisi Orde Baru.
Namun Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu menegaskan tidak ada penghina Presiden Joko Widodo yang ditangkap.
Hal tersebut dikatakan putra bungsu Presiden Jokowi itu menanggapi sentilan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Dalam sebuah kegiatan internal partainya, Megawati menyebut penguasa saat ini tidak berbeda dengan era Orde Baru yang dipimpin Presiden kedua RI Soeharto.
Awalnya, Kaesang sempat bertanya siapa penguasa yang dimaksud Megawati. Awak media pun lantas menjawab bahwa saat ini pemerintah dipimpin oleh Presiden Jokowi.
Lalu, Kaesang menyinggung apakah pernah ada warga yang menghina Jokowi, lalu ditangkap.
"Yang dimaksud penguasa itu siapa dulu? Definisi penguasa itu siapa? Siapa? Nah (Jokowi). Dengan? Dengan Pak Ma'ruf," ujar Kaesang saat menghadiri Forum Komunitas Pengemudi Nusantara di Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (29/11/2023).
Baca juga: Gawat, Data Pribadi Pemilih di KPU Dibobol Jimbo, Laku Dijual Seharga 1,2 Miliar
"Teman-teman semua saya katakan, di medsos, ngomong sesuatu menghina Pak Presiden ditangkap enggak?" sambungnya.
Secara tiba-tiba, seorang pengemudi truk kemudian menjawab "ada".
Kaesang lantas mengakui bahwa memang betul ada yang pernah ditangkap.
Hanya saja, menurut dia, orang itu ditangkap karena sudah berlebihan dalam menghina Presiden.
"Oke ditangkap ketika menghina terlalu jauh. Tapi apakah sebuah forum diskusi atau forum lain sampai ada orang yang menangkap atau melakukan seperti itu ada? Enggak ada toh?" tukas Kaesang seperti dilansir Kompas.com.
Kaesang pun mengaku tidak tahu apa yang terjadi di era Orde Baru. Kaesang mengatakan saat itu dirinya masih kecil sehingga tidak merasakannya.
"Saya enggak tahu maksudnya definisi seperti Orde Baru seperti apa dulu? Karena saya sendiri kan saya tidak mengalami. Karena waktu itu saya masih umurnya kecil, jadi saya enggak mengalami," katanya.
"Balik lagi, saya tidak hidup di zaman itu. Jadi saya harus tanya ke teman-teman yang di mana definisinya sebelum tanya saya tuh seperti apa," imbuh Kaesang.
Megawati tidak dihargai
Sebelumnya, Megawati mengaku jengkel dengan sikap penguasa saat ini yang menurutnya ingin bertindak seperti penguasa di masa Orde Baru.
Hal ini disampaikan Megawati saat menghadiri Rapat Koordinasi Nasional Relawan Ganjar-Mahfud yang dihadiri pimpinan organ relawan pendukung se-Pulau Jawa di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran, Jakarta, Senin (27/11/2023).
"Mestinya Ibu enggak boleh ngomong gitu tapi Ibu jengkel. Karena republik ini penuh pengorbanan tahu tidak. Kenapa sekarang kalian yang pada penguasa itu mau bertindak seperti waktu zaman Orde Baru?" kata Megawati.
Baca juga: Bertemu Ketua Karang Taruna Kota Bandung, Alam Ganjar Diskusi Soal Youth Space
Pernyataan Megawati ini disambut dengan sorak-sorai dari ribuan relawan pendukung Ganjar-Mahfud yang mengikuti pidato tersebut.
Banyak pula dari mereka yang berdiri dari kursi lalu meneriakkan kata "lawan" dengan berulang-ulang.
Sorak-sorai para relawan itu pun direspons Ganjar dengan meneriakkan seruan untuk memenangkan dirinya dan Mahfud MD dalam satu putaran.
"Benar tidak, benar tidak? Merdeka, merdeka, merdeka! Menang kita Ganjar-Mahfud satu putaran!" teriak Megawati.
Megawati pun mengatakan, ia seorang manusia yang juga punya rasa jengkel apabila tidak dihormati. Padahal, ia merupakan seorang mantan presiden.
"Ya bayangkan, kok saya tidak seperti dihormati ya. Lho, kenapa? Lho saya jelek-jelek pernah Presiden lho, dan masih diakui dengan nama Presiden ke-5 Republik Indonesia lho," kata Megawati.
Lebih lanjut, Megawati mengajak rakyat Indonesia untuk tidak takut melawan kecurangan yang mungkin terjadi pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
"Kita kan rakyat Indonesia, polisi juga rakyat Indonesia, yang namanya tentara rakyat Indonesia, aparat juga rakyat Indonesia. Benar apa benar? Insyaf makanya, jangan takut," ujar Megawati.
Presiden enggan komentar
Presiden Joko Widodo enggan menanggapi tudingan Ketua Umum PDIP yang menyebut penguasa saat ini mirip dengan Orde Baru.
Presiden terlihat mencoba menghindari pertanyaan terkait dan memilih menjawa dengan senyuman.
Mula-mula wartawan menanyakan tanggapan Jokowi tentang pernyataan Megawati.
Baca juga: Giliran PKS Ingatkan Presiden Joko Widodo: UU IKN Bisa Diubah
Mendengar pertanyaan wartawan, Presiden Jokowi tersenyum kecil. Senyum Jokowi melebar ketika pertanyaan selesai disampaikan.
"Saya tidak ingin memberi tanggapan," kata Presiden usai kegiatan tanam pohon di kawasan industri Pulo Gadung, Jakarta Timur, pada Rabu (29/11/2023)
Presiden kemudian mengangguk dan menelungkupkan tangan ke depan untuk berpamitan kepada wartawan dan menyudahi sesi tanya jawab.
Pejabat Polri Disorot Saat Diduga Pakai Iphone 17 Pro Max yang Belum Masuk Indonesia |
![]() |
---|
Terekam Detik-detik Alat Berat Diturunkan Saat Evakuasi Ponpes di Sidoarjo |
![]() |
---|
Ditangkap di Minahasa, Ini Tampang Hacker “Bjorka” yang Curi dan Jual Data Nasabah Bank |
![]() |
---|
Polda Metro Bicara soal Deretan Teror ke Keluarga hingga Rusaknya Makam Diplomat Arya Daru |
![]() |
---|
Sejumlah Artis Malaysia yang Jadi Relawan Gaza Disandera Israel |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.