BPJS Kesehatan
Tanpa Disadari Program JKN Bantu Pengobatan Aden Sejak Kecil
Aden Radit peserta program JKN yang merasakan manfaat layanan Program JKN yang membantu dirinya sejak kecil terkait perlindungan kesehatan.
WARTAKOTALIVE.COM, CIBINONG -– Manfaat Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) telah dirasakan berbagai masyarakat Indonesia, seperti salah satunya oleh pelajar bernama Aden Radit (16).
Terlahir sebagai anak tunggal di keluarga yang sederhana, Aden yang kini menginjak bangku Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kabupaten Bogor ini sejak usia delapan tahun memiliki riwayat penyakit demam berdarah.
Saat di usianya yang masih kecil ia harus mendapatkan perawatan hampir satu minggu di Rumah Sakit Citama.
Kepada Tim Jamkesnews ia menceritakan bagaimana ia dan keluarga sangat mengandalkan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) untuk mengatasi biaya pengobatan apabila sakit.
Pelajar asal Kecamatan Tajur Halang Kabupaten Bogor ini terdaftar sebagai tanggungan orang tua yang bekerja di perusahaan.
Iuran yang otomatis ditanggung kantor ayahnya membuat dirinya terdaftar dan mendapat hak kelas rawat inap di kelas satu.
Aden bercerita, di tahun 2015 dirinya pernah dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Citama di dekat rumahnya.
Ketika itu Aden merasakan perutnya sakit hingga sesak dan suhu tubuh saya cukup tinggi saat itu.
Mendapatkan pengobatan darurat, saat itu orang tua Aden tidak menyiapkan biaya pengobatan apabila dirinya harus dirawat inap atau pun untuk tebus obat.
"Hanya bermodalkan salinan Kartu JKN, saat itu yang didapat dari HRD kantor ayah, mereka memberanikan diri membawa saya ke fasilitas kesehatan,” ujar Aden beberapa waktu lalu.
Sejak hadirnya Program JKN di tengah masyarakat, keluarga Aden yang sebelumnya menganggap berobat merupakan hal yang eksklusif dan memiliki stigma mahal untuk mendapatkan pelayanan kesehatan, kini bersyukur telah terselenggara salah satu program pemerintah untuk menjamin biaya kesehatan masyarakat melalui Program JKN.
Besar manfaat yang keluarga Aden rasakan, ayahnya selalu memastikan kepesertaan ia dan keluarga aktif dengan menanyakan kepada Kader JKN di wilayahnya.
“Di Kampung Bulak lingkungan saya tinggal untuk menanyakan kepesertaan JKN atau informasi iuran masih melalui Kader JKN atau datang langsung ke kantor BPJS Kesehatan. Namun, informasi adanya inovasi dari BPJS Kesehatan berupa Aplikasi Mobile JKN membuat masyarakat seharusnya dapat secara mandiri mendapatkan pelayanan administrasi,” tambah Aden.
Kemudahan yang ditawarkan BPJS Kesehatan diharapkan dapat dimanfaatkan dengan baik oleh banyak masyarakat. Sosialisasi penyebaran informasi diperlukan, selain itu informasi non formal dari individu ke individu lainnya menjadi hal yang efektif di tengah masyarakat. Sebagai milenial Aden merasa Aplikasi Mobile JKN mudah dimanfaatkan dengan berbagai menu yang lengkap di dalamnya. Seharusnya aplikasi ini bukan hanya mudah dimanfaatkan anak muda tapi orang tua pun juga dapat memanfaatkannya.
Ia juga mengungkapkan, walaupun awalnya dirinya dan keluarga terdaftar kelas tiga, namun hingga kini terdaftar ditanggung kantor di kelas satu, ia tidak pernah merasakan perbedaan layanan kesehatan, karena yang berbeda hanya kelas untuk rawat inap. Seluruh pelayanan kesehatan termasuk obat yang diterima pasien sesuai dengan indikasi medis.
| BPJS Kesehatan Hadirkan Berbagai Kanal Layanan Non Tatap Muka, Mudah dan Praktis untuk Peserta JKN |
|
|---|
| Hafiz, Warga Meruya: BPJS Kesehatan Bikin Tenang, Berobat Jadi Lebih Mudah dan Praktis |
|
|---|
| Bayi Baru Lahir Bisa Langsung Didaftarkan Peserta BPJS Kesehatan |
|
|---|
| Warga Negara Asing Bisa Jadi Peserta Jaminan Kesehatan Nasional, Ini Syaratnya |
|
|---|
| BPJS Kesehatan Tegaskan Layanan Kesehatan Jiwa Hak Seluruh Peserta JKN |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.