Berita Jakarta
Meski Sudah Berupaya, Pj Gubernur DKI Meyakini Jakarta Tak Bisa Lepas dari Banjir, Ini Alasannya
Meski Sudah Berupaya Bersihkan Kali, Pj Gubernur DKI Meyakini Jakarta Tak Bisa Lepas dari Banjir dan Genangan. Ini Alasannya
Penulis: Miftahul Munir | Editor: Dwi Rizki
Di sisi lain, Indian Ocean Dipole (IOD) menunjukkan kondisi positif dan diprediksi bertahan hingga akhir tahun 2023.
Meskipun fenomena El Nino menguat, kekeringan atau dampaknya akan berakhir begitu musim hujan datang.
Kepala Pelaksana BPBD Provinsi DKI Jakarta Isnawa Adji mengaku, telah mnyiagakan 267 personel petugas penanggulangan bencana atau Tim Reaksi Cepat (TRC) pada setiap kelurahan di Jakarta.
Baca juga: El Nino Menyerang, Pemprov Jateng Pastikan Pasokan Pangan di Jateng Aman
Hal ini sebagai upaya percepatan koordinasi dan penanganan bencana.
Selain itu, BPBD juga mengecek sarana prasarana yang meliputi tenda, perahu, ring buoys, jaket, pelampung.
Kemudian melakukan apel siaga bencana dan simulasi pendirian tenda di 25 kelurahan rawan banjir serta beberapa kelurahan yang berpotensi rawan banjir.
“Kegiatan tersebut sudah berjalan sejak akhir September 2023 dan hingga tanggal 2 November 2023 telah dilakukan di 65 Kelurahan,” ujar Isnaawa pada Kamis (23/11/2023).
Isnawa mengatakan, pihaknya juga berkoordinasi dengan BNPB, BMKG, para Wali Kota/Bupati, Dinas SDA dan seluruh pemangku kepentingan terkait untuk menjalin kolaborasi dalam penanggulangan bencana.
BPBD juga rutin menyebarluaskan informasi cuaca terkini dan kondisi Tinggi Muka Air (TMA) kepada masyarakat melalui kanal media sosial dan website bpbd.jakarta.go.id
“Memberikan informasi peringatan dini terkait kenaikan TMA melalui Disaster Early Warning System (DEWS) dan SMS Blast, serta peringatan dini cuaca melalui website, media sosial, WhatsApp Group dan Channel Telegram,” katanya.
Baca juga: Meski Indonesia Terdampak El Nino, Wamentan Optimis Kondisi Pertanian di Karawang Aman
Menurut dia, BPBD juga membuka ruang partisipasi masyarakat dalam upaya pencegahan bencana banjir melalui Forum Pengurangan Risiko bencana (PRB) yang terdiri dari Lembaga dan institusi penanggulangan bencana lintas sektor.
BPBD DKI Jakarta turut mengimbau kepada masyarakat untuk bersiapsiaga menghadapi potensi terjadinya bencana hidrometeorologis seperti banjir, longsor dan angin kencang.
Masyarakat dapat turut berperan serta melakukan upaya mitigasi secara mandiri di lingkungannya masing-masing, seperti tidak membuang sampah sembarangan; menyiapkan tas siaga bencana; memperbarui informasi mengenai cuaca terkini melalui kanal-kanal media sosial BPBD dan website BPBD; mengecek kondisi saluran air, memperhatikan kondisi tanah dan pohon di sekitar lingkungannya masing-masing.
“Apabila menemukan atau mengalami keadaan darurat yang membutuhkan pertolongan, segera hubungi Call Center Jakarta Siaga 112 (bebas pulsa dan bisa diakses selama 24 jam nonstop) atau lapor melalui aplikasi JAKI pada fitur JakLapor,” jelasnya.
Dia menambahkan, musim hujan di Indonesia biasanya disebabkan oleh Monsun Asia.
| Tiga Pemuda di Kemayoran Jakpus Diamankan, Polisi Sita Sajam dan Petasan yang Diduga untuk Tawuran |   | 
|---|
| Dari Jalanan ke Ring Tinju, Anggota Gang America Jadi Duta Perubahan Jakarta Timur |   | 
|---|
| Atap Lapangan Padel di Meruya Jakbar Ambruk saat Terjadi Hujan Deras Disertai Angin Kencang |   | 
|---|
| Pemprov DKI Gandeng Kejagung, Perkuat Langkah Lawan Judi Online |   | 
|---|
| Legislator DKI Apresiasi Kerja Bakti di Kali Cideng Atasi Banjir |   | 
|---|


 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
				
			 
											 
											 
											 
											 
											
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.