Pilpres 2024
Sujiwo Tejo Sebut Pilpres 2024 Seperti Perang Bharatayuddha: Siapa pun yang Menang akan Koalisi
Seniman Sujiwo Tejo pesimistis terhadap pesta demorasi Pilpres 2024, karena itu dia tak memihak siapa pun.
Penulis: Arie Puji Waluyo | Editor: Valentino Verry
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Seniman dan budayawan Sujiwo Tejo menanggapi panasnya suasana Pemilihan Presiden (Pilpres) di Indonesia, dalam rangkaian Pemilu periode 2024-2029.
Dalam Pilpres 2024 sudah ada tiga pasangan calon Capres dan Cawapres, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Baca juga: Pengamat: Lolos ke Putaran Kedua, AMIN Tak Terbendung untuk Menangi Pilpres 2024
Sujiwo Tejo menegaskan ia tetap konsisten, untuk tidak memihak siapapun setiap merayakan pesta demokrasi lima tahun sekali.
"Posisiku untuk Pilpres , sama kayak sebelumnya aku nggak berpihak. Dari tahun berapapun aku nggak berpihak kemana pun," kata Sujiwo Tejo ketika ditemui di kawasan Bekasi, Jawa Barat, Kamis (23/11/2023).
Sujiwo Tejo pun sudah mempelajari Pilpres 2024, baik dari Pasangan Capres dan Cawapres, hingga Tim Pemenangannya dan menganggap layaknya perang zaman dulu.
"Tapi Pilpres 2024 jadi satu-satunya yang mirip perang Bharatayuddha, antara Pandawa melawan Kurawa," ucap pria berusia 61 tahun ini.
Baca juga: Aparat Desa Dukung Paslon Pilpres 2024, Pengamat: Gaji dari Mana? Didanai APBN, Tidak Boleh Berpihak
Agus Hadi Sudjiwo Tejo menganggap tim pemenangan Capres dan Cawapres sekarang, layaknya pasukan dari Pandawa dan Kurawa dalam peperangan, yang dianggap tidak hitam dan juga putih.
"Banyak orang Pandawa yang di Kurawa, ada orang Kurawa yang di Pandawa," ujarnya.
"Istrinya Kurawa condong ke Pandawa karena jatuh cinta ke Arjuna. Arjuna sebagai sayang ke Pandawa memihak ke Kurawa," imbuhnya.
Sebagai contoh pun Sujiwo Tejo menjelaskan pada tim Ganjar, ada sosok Yeni Wahid.
Baca juga: Hasto tak Lagi Sindir Jokowi, Eks Politisi PDIP: Perannya Selalu Dikerdilkan dan tak Dihargai
Namun, suami Yeni Wahid ada dalam tubuh Gerindra atau pihak Prabowo.
"Terus sebagian pasukan Hendropriyono ada di Gerindra, menantunya sendiri Andika Perkasa ada di Ganjar," ucapnya.
"Ini menarik. Persis sekali seperti suasana Perang Bharatayuddha," jelasnya.
Oleh karena itu, Sujiwo Tejo meminta masyarakat harus pintar dan jeli, serta jangan sampai memihak kepada siapapun, juga memilih dari hati nuraninya tanpa paksaan.

"Maka dari itu saya pun tidak memihak kepada siapapun sampai detik ini," ujarnya.
"Kenapa? Karena nantinya, siapapun yang terpilih akan ada koalisi lagi," tandas Sujiwo Tejo.
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News
Tim Sinkronisasi Prabowo-Gibran Tegaskan Pemangkasan Makan Bergizi Rp 7.500 Cuma Isu |
![]() |
---|
Gibran Mundur dari Wali Kota Solo, Mardani Ali Sera Sebut Perlu Banyak Menyerap dan Siapkan Diri |
![]() |
---|
Menko PMK Muhadjir Sebut Transisi Pemerintahan Jokowi ke Prabowo Sudah Dibahas Dalam Rapat Kabinet |
![]() |
---|
AHY Dukung Prabowo Tambah Pos Kementerian dan Tak Persoalkan Berapa Jatah Menteri untuk Demokrat |
![]() |
---|
Prabowo-Gibran Ngopi Santai di Hambalang, Gerindra: Sangat Mungkin Bahas Format dan Formasi Kabinet |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.