Pilpres 2024

Sekertaris Umum PP Muhammadiyah Artikan Nama Ganjar: di Kamus Artinya Hadiah, Berkah, Pahala

Sekertaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti menyampaikan arti nama Ganjar Pranowo yakni sebagai berkah untuk Indonesia.

Editor: PanjiBaskhara
Tribunnews.com/Gita Irawan
Foto: Calon Presiden Ganjar Pranowo saat acara Dialog Publik Muhammadiyah bersama Ganjar Pranowo dan Mahfud MD di Universitas Muhammadiyah Jakarta Cirendeu Tangerang Selatan pada Kamis (23/11/2023). 

WARTAKOTALIVE.COM - Capres dan Cawapres, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD disambut meriah saat menghadiri dialog publik Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Jakarta, Kamis (23/11/2023).

Tidak hanya mahasiswa, Ganjar-Mahfud juga dielu-elukan oleh peserta yang sebagian besar adalah para pengurus tingkat pusat dan daerah, salah satu organisasi massa Islam terbesar di Indonesia itu.

Teriakan Ganjar-Mahfud menang menggema di aula tempat berlangsungnya pertemuan saat keduanya memasuki ruangan.

Beberapa juga berebut untuk bersalaman dan foto dengan Ganjar-Mahfud.

Baca juga: Singgung Pendidikan Politik, Ganjar Pranowo Samakan Dirinya Dengan Xi Jinping dan Obama

Baca juga: Ganjar Pranowo Tawarkan Ekonomi Syariah dalam Dialog Muhammadiyah

Tak hanya pengurus dan mahasiswa, para petinggi Muhammadiyah juga begitu antusias dengan Ganjar-Mahfud.

Sekertaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti misalnya, menyebut Ganjar Pranowo sebagai berkah untuk Indonesia.

"Nama Ganjar itu di kamus artinya hadiah, berkah, pahala. Jadi kalau nanti pak Ganjar ditakdirkan menjadi presiden, maka beliau adalah berkah bagi Indonesia," ucap Abdul Mu'ti disambut tepuk tangan meriah para peserta.

Ia juga menyebut Mahfud MD sebagai orang yang tegas dan berani.

Menurut Abdul Mu'ti, hanya Mahfud satu-satunya tokoh NU yang berani menempelkan simbol Muhammadiyah.

"Kalau pak Mahfud ini sesuai namanya, artinya terjaga, terpelihara. Dan beliau ini berani, tokoh NU tapi mendeklarasikan diri sebagai Muhammadiyah. Bukan Mahfud NU tapi Mahfud MD, MD kan Muhammadiyah," ucapnya disambut tawa ger-geran semua peserta.

Sementara itu, Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir dalam sambutannya juga sambut gembira kehadiran Ganjar-Mahfud.

Bagi Muhammadiyah lanjut Haedar, dua tokoh yang hendak maju dalam Pilpres 2024 itu bukanlah orang baru.

Keduanya adalah tokoh yang paling sering berinteraksi dengan Muhammadiyah.

"Bagi kami Muhammadiyah, pak Ganjar ini bukan orang baru. Kami sudah sangat dekat karena sering bersilaturahmi dan berinteraksi dengan beliau sejak lama."

"Pak Ganjar selalu bersama kami untuk kesuksesan Muhammadiyah. Pak Mahfud juga sama, kami selalu berinteraksi sejak zaman di Jogja bahkan saat sekarang menjadi menteri," ucap Haedar.

Tidak hanya soal kedekatan secara emosional, Haedar juga menegaskan jika Ganjar-Mahfud memiliki kesamaan untuk memajukan Indonesia dan menyehatkan demokrasi.

Dimana menurut Haedar, prakrik kehidupan kebangsaan akhir ini sedang kacau akibat hukum mengalami proses politik dan terjadi politisasi hukum yang membuat resah masyarakat.

"Kita memerlukan rekonstruksi ke depan. Dan kami percaya dua tokoh yang hadir ini (Ganjar-Mahfud) ketika rakyat memberi amanat dan mandat, tentu akan berdiri dekat dengan konstitusi dan tidak menyalahgunakannya," tegasnya disambut tepuk tangan meriah para peserta.

Dalam kesempatan itu, Ganjar-Mahfud menyampaikan ide gagasannya tentang pembangunan Indonesia.

Sejumlah isu dibahas dalam diskusi itu, seperti isu perempuan, anak, disabilitas, kerukunan, toleransi, kemiskinan, pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial, politik dan lainnya.

"Terlihat sekali kalau pak Ganjar dan Pak Mahfud pantas menjadi pemimpin. Keduanya punya kualifikasi yang mumpuni. Jawaban-jawabannya sangat masuk akal dan mengena."

"Karena keduanya tidak hanya berteori, berbarasi namun juga praktisi karena sudah mempraktikkannya," ucap Nur Hakim, sekertaris Pimpinan Daerah Kota Tangerang.

Ganjar Pranowo Samakan Dirinya Dengan Xi Jinping dan Obama

Calon Presiden Ganjar Pranowo membandingkan dirinya dengan Presiden Republik Rakyat Tiongkok Xi Jinping, juga dengan Presiden Amerika Serikat Barack Obama 

Hal itu terjadi saat acara Dialog Publik Muhammadiyah bersama Ganjar Pranowo dan Mahfud MD di Universitas Muhammadiyah Jakarta, di kawasan Cirendeu, Tangerang Selatan pada Kamis (23/11/2023).

Awalnya, Ganjar Pranowo menjawab pertanyaan soal kualitas demokrasi yang memburuk bahkan dibajak oligarki untuk kepentingan-kepentingan yang tidak demokratis meskipun Republik Indonesia telah melakukan Pemilu berkali-kali.

Karena menurut panelis, apabila menggunakan teori pembangunan politik, kualitas demokrasi di Indonesia semakin baik. 

Panelis yang menyampaikan pertanyaan tersebut yakni Panelis Bidang Politik dan Demokrasi Prof Dr Ma'mun Murod.

Ganjar kemudian menjawab bahwa kualitas demokrasi memang diuji berkali-kali sehingga ada proses demokratisasi. 

Demokratisasi, kata dia, mesti melibatkan banyak orang dan apabila situasi dan kondisi tersebut sudah tidak sesuai maka rakyat sebagai pemilik republik yang harus berbicara.

Ketika kemudian banyak kelompok kritis mulai berbicara pada soal-soal itu, artinya kata dia, negara sudah diperingatkan.

Ia lanjut mempertanyakan perihal apakah  agenda reformasi sudah berjalan atau belum.

Reformasi, kata Ganjar, terjadi karena pemerintahannya berjalan lama dan dijalankan orang yang sama sehingga muncul pembatasan.

Kemudian, ketika pemerintahannya terlalu sentralistik maka lahirlah otonomi daerah.

Selanjutnya, karena situasinya penuh dengan KKN maka ada semangat anti-KKN sampai menjadi TAP MPR.

Dalam perjalanannya, kata dia, terjadi kompromi. 

Ketika terjadi kompromi, lanjut dia, maka publik mungkin merasa sudah baik-baik saja.

Lalu tiba-tiba publik terhenyak ketika terjadi kejadian yang mengusik rasa keadilan, rasa politik, dan rasa sosial masyarakat.

Masyarakat, kata dia, kemudian berbicara. 

Proses demokratisasi, kata Ganjar, membutuhkan pendidikan.

Maka partai politik, lanjut dia, punya kewajiban di mana salah satunya adalah pendidikan politik.

Menurutnya hal tersebut bukanlah sesuatu yang mudah dilakukan.

Ia kemudian menceritakan pengalamannya bertanya kepada mahasiswa yang mengikuti kuliah umumnya di salah satu perguran tinggi di Jawa Barat.

Ganjar Pranowo mengaku saat itu bertanya kepada para mahasiswa perihal siapa di antara mereka yang sudah jadi anggota partai politik.

Jawabannya, kata Ganjar, cenderung  tidak ada yang menjadi anggota partai politik. 

Partai politik, kata dia, kemudian menjadi lembaga yang menjijikkan. 

Ia, kemudian memberikan tiga contoh kepada para mahasiswa saat itu. 

Tampilan di layar kemudian menunjukkan satu gambar yang menampilkan foto dirinya, Presiden Republik Rakyat Tiongkok, dan eks Presiden Amerika Serikat Barack Obama beserta usia mereka ketika bergabung menjadi anggota partai politik.

"Jadi ternyata, saya itu gabung partai itu setelah diteliti sama kawan-kawan, dan penelitiannya tidak terlalu keliru. Saya 24 tahun sudah gabung parpol."

"Xi Jinping itu 21 tahun gabung parpol. Maka ini usia-usia mahasiswa. Obama itu ternyata 35 tahun gabung parpol. Dan tiga orang ini akhirnya pernah menjadi legislatif," kata Ganjar.

"Saya mau cari ke anak muda saja. Untuk mau dia bersikap dengan proses yang panjang. Ada tahapan-tahapan yang mesti dilakukan," sambung dia.

Dari proses tersebut, kata Ganjar, Xi Jinping dan Obama menjadi presiden.

Namun dirinya baru menjadi calon presiden.

Ia pun mengajak anak-anak muda untuk tidak risih dengan politik karena politik menurtnya adalah urusan kehidupan.

"Maka kalau anda tidak mau terlibat, kita akan tertinggal. Maka di kesempatan-kesempatan tertentu saya melamar lebih banyak orang terlibat. Hei orang baik masuklah," kata dia.

"Karena nanti godaan kalian ada dua. Anda ketularan atau menjadi pengawal demokrasi. Yang idealis akan menjadi pengawal."

"Yang tidak akan ketularan. Karena di sana banyak sekali kenikmatan. Hati-hati, power tends to corrupt," sambung dia.

Ganjar Pranowo Tawarkan Ekonomi Syariah

Pada kesempatan sama, Ganjar Pranowo menyatakan berniat untuk membangun ekonomi berdasarkan prinsip ekonomi syariah Islam jika dirinya dan Mahfud MD terpilih menjadi presiden dan wakil presiden dalam pemilihan umum atau pemilu 2024 mendatang.

Mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode itu juga memperkenalkan dua program utama terkait ekonomi syariah yang akan menjadi fokus dirinya.

Yakni, mempermudah sertifikasi halal untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta menjadikan Indonesia sebagai negara nomor satu dalam ekspor produk halal pada tahun 2029.

"Mempermudah sertifikat halal itu tidak terlalu sulit" kata Ganjar Pranowo.

Ganjar Pranowo juga meyakini, permudah sertifikasi halal untuk mendorong ekonomi syariah dapat dilakukan dengan mengontrolnya melalui pimpinan tertinggi atau melalui penggantian yang tepat.

“Atau kamu yang saya ganti,” sambungnya.

Ia juga menekankan, target untuk mendorong ekonomi syariah dapat didukung oleh pasar yang besar dan dengan permudah syarat perizinan.

Ganjar juga menyuarakan keprihatinannya terhadap sulitnya proses perizinan yang sedang berlangsung yang menurutnya seharusnya menjadi lebih mudah karena akan memengaruhi potensi ekonomi syariah di Indonesia.

Ia bertanya-tanya tentang alasan urusan perizinan ini malah menjadi semakin sulit, dan justru sebaliknya bertolak belakang dari kepentingan masyarakat banyak.

“Maka kemudian tarik sana, tarik sini, dipas-paskan, dipaksakan, yang kemudian tidak merepresentasikan kepentingan masyarakat,” tuturnya.

Ganjar Pranowo Deg-Degan Dialog di Muhammadiyah

Sebelumnya, Capres Ganjar Pranowo akui gugup saat menghadiri dialog di Auditorium KH. Ahmad Dahlan Universitas Muhammadiyah Jakarta yang diselenggarakan oleh PP Muhammadiyah.

Bahwa partai pengusung, termasuk PDIP, Perindo, dan Hanura, serta para relawan pemenangannya, mendampinginya saat tiba di acara tersebut.

Dia mengungkapkan, kegugupannya dengan jujur, bahwa diantar oleh partai pengusung dan relawan karena merasa forum tersebut memerlukan kesiapan dan keseriusan.

"Saya jujur agak nervous (gugup) datang ke sini makanya saya itu diantar oleh partai pengusung, ada dari PDIP, Perindo, Hanura, masih kurang mantap saya bahkan diantar oleh para relawan,"

"Karena ini forum harus serius mesti kita berdebar-debar dalam menyiapkan ini, kira-kira mana yang harus saya seleksi" ujar Ganjar Pranowo.

Meskipun demikian, Ganjar Pranowo menyatakan kesiapannya dan rasa hormatnya untuk berdialog dengan para panelis organisasi keagamaan, terutama Muhammadiyah yang dikenal memiliki pengalaman dan kapasitas intelektual yang tinggi.

Dia menekankan bahwa dia dan pasangannya, Mahfud MD, akan senang berdiskusi dengan para panelis yang dianggapnya memiliki pengalaman dan kapasitas intelektual yang luar biasa.

"Tentu dalam waktu yang bagus di majelis ini Saya dan Pak Mahfud akan senang berdiskusi dengan para panelis yang lumayan sangar karena ini selektif betul pengalamannya luar biasa, banyak kapasitas intelektualnya tinggi mesti sangar ini kira-kira begitu" ungkapnya.

Pernyataan Ganjar Pranowo di Muhammadiyah tentang ekonomi syariah yang akan diterapkan di Indonesia menandakan ia melihat potensi besar dalam sektor tersebut.

(Wartakotalive.com)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved