Konser Coldplay

Jelang Konser Coldplay Digelar, Gerakan Nasional Anti LGBT dan Polisi Terlibat Kericuhan di Senayan

Jelang konser Coldplay terjadi kericuhan antara massa aksi 1511 Gerakan Nasional Anti LGBT (Gernati) dengan aparat kepolisian di kawasan Senayan.

Warta Kota/Nuri Yatul Hikmah
Jelang konser Coldplay terjadi kericuhan antara massa aksi 1511 Gerakan Nasional Anti LGBT (Gernati) dengan aparat kepolisian. Kericuhan terjadi di putaran arah depan Hotel Mulia menuju Jalan Asia Afrika, Senayan, Rabu (15/11/2023) sore. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Jelang konser Coldplay terjadi kericuhan antara massa aksi 1511 Gerakan Nasional Anti LGBT (Gernati) dengan aparat kepolisian.

Kericuhan terjadi di putaran arah depan Hotel Mulia menuju Jalan Asia Afrika, Senayan, Rabu (15/11/2023) sore.

Pantauan Wartakotalive.com pukul 14.57 WIB terlihat, massa aksi yang membawa satu mobil komando nampak berhadap-hadapan dengan anggota Brimob berseragam hitam lengkap dengan helm dan tameng besi.

Baca juga: Coldplay Siap Beraksi Pertama Kali di Indonesia, Penggemar Ingin Rasakan Vibes dan Atmosfer Konser

Mereka memanas dan tidak mau mundur dari lokasi tempatnya berdemo meski Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro telah memerintahkan mundur. 

Lantaran tidak diindahkan, dari atas mobil komando, Susatyo Purnomo memerintahkan pasukan Brimob untuk maju dan menghadang massa aksi. 

Sempat terjadi bentrok dan aksi saling teriak antara petugas dan massa aksi dalam beberapa menit.

Baca juga: Jadi Pembuka Konser Coldplay di Jakarta, Rahmania Astrini Catat Hari Bersejarah di Industri Musik

Bahkan sesekali massa aksi melempar botol air mineral ke arah petugas lantaran kesal tuntutannya tidak diindahkan.

"Tolong habib perintahkan pasukannya mundur! Kami tidak ingin terjadi benturan," perintah Kombes Susatyo Purnomo dari atas mobil polisi.

"Kami tidak mentolelir adanya kekerasan. Kami telah memberikan kesempatan untuk menyampaikan aspirasi dari siang. Tolong sopan sampaikan dengan bahasa yang sopan," imbuh dia.

Baca juga: Buka Konser Coldplay, Rahmania Astrini Rilis Lagu Baru dengan Sentuhan Beat Pop dan Vibes Ceria

Alih-alih diindahkan, massa aksi tambah melontari polisi dengan kalimat penolakan.

Mereka menganggap aparat pro LGBT sehingga tidak membubarkan konser Chris Martin yang akan dilaksanakan nanti malam.

"Yang harusnya diusir mereka di dalam, bukan kami!" seru salah satu orator dalam aksi tersebut.

Baca juga: Coldplay Manggung Perdana di Indonesia, Chris Martin: Kami Sangat Bersemangat Konser di Negara Indah

Saat ini polisi meminta massa aksi bergeser dari area GBK.

Namun massa aksi belum mau membubarkan diri sehingha mereka melakukan salat Asar berjamaah terlenih dahulu.

Diketahui, massa aksi 1511 itu menolak konser Coldplay lantaran menganggap band asal Inggris itu sebagai bagian pro LGBT.

Baca juga: Chris Martin Pamer Foto Ada di JPO dan Sedang Jalan Tanpa Alas Kaki Setelah Coldplay Tiba di Jakarta

Selain itu, mereka menganggap konser Coldplay tak menunjukan solidaritas terhadap rakyat Palestina yang saat ini terus digempur Israel dengan dukungan negara barat.

"Tolak dan bubarkan konser Coldplay. Coldplay propagandis LGBT. LGBT merebak, iman dan akhlak rusak," demikian tulisan dari spanduk yang terpasang di mobil komando massa aksi. (m40)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved